CHAPTER 18

555 55 6
                                    

"Jika waktu bisa diputar kembali dan aku di berikan pilihan, maka aku harap kehidupan yang aku jalani ini menjadi milikmu, biarkan aku merasakan apa yang kau rasakan"
- Hwang sinb

▪️▪️▪️

Setelah selesai menukar seragamnya dengan kaos milik eunbi, sinb lalu keluar untuk melihat jungkook yang sedang bermain bersama anak-anak yang lainnya. Mereka tampak sangat akrab satu sama lain. Sepertinya anak-anak itu sangat menyukai jungkook dan game yang ditunjukkan jungkook lewat ponselnya.

Sinb lalu beralih mencari keberadaan eunbi. Dia tidak berada di dalam rumah, jadi sinb keluar untuk mencarinya. Senyum itu lalu terbentuk di wajah sinb saat melihat eunbi tengah  menyisir rambut jiya di kursi taman didepan rumah. "Apa aku boleh gabung" tanya sinb ragu.

"Kemari lah eonnie" jawab jiya bersemangat. Ia juga memberikan sisa bangku untuk sinb.

"Jiya, katakan pada yeun untuk membuat pr nya dan setelah itu langsung tidur aratchi?" Ucap eunbi.

"Keunde eonnie.. " (tapi kak)

"Masuklah, nanti eonnie akan menyusul " sambung eunbi membuat jiye menuruti permintaannya.

Sinb menatap eunbi setelah jiya pergi.

"Eunbi-ya.. kau tau, langit malam disini sangat berbeda dengan di seoul"

Eunbi masih terdiam. Menunggu sinb melanjutkan kalimatnya.

"Di seoul, aku hanya melihat bulan dimalam hari. Tapi disini ada begitu banyak bintang" ucap sinb sambil menatap ke langit.

Sinb tahu, eunbi mendengarnya walaupun dia tidak menjawabnya.

"Bulan dan bintang. Jika mereka bersatu di satu tempat pasti sangat indah" lanjut sinb.

"Eunbi-ya.." sinb lalu menatap adiknya dengan lembut. Berharap eunbi mengerti maksud ia datang ke sini sebenarnya. Eunbi pun menolah.

"Kembalilah ke seoul, eomma sangat merindukanmu. Aku mohon, ayo kita memulainya dari awal, kau dan aku serta eomma" ucap sinb menatap manik mata eunbi.

"Disana bukan tempatku, tempatku adalah di sini, sejak aku kecil" kata eunbi yang akhirnya buka suara.

"Kau adalah adikku, kau anak dari hwang sooyeon. Jika kau bicara seperti itu maka aku juga sama sepertimu, kita sama-sama lahir di kota ini "

"Karena kebakaran di rumah sakitlah kita berpisah, bukan karena eomma tidak menyayangimu. coba lah mengerti eunbi.."

"Tidak sinb, tempatmu di seoul. Ayo kita jalani hidup seperti sediakala, kau sinb di seoul dan aku eunbi di cheongju"

Ucapan eunbi membuat sinb sesak. "eunbi-ya.. walaupun kita kembar, aku ini tetap kakakmu.." sinb berhenti sejenak mengusap matanya yang mulai perih.

"Baiklah, terserah kau mau memanggilku apa.. yang terpenting kau harus pulang bersamaku, eomma merindukanmu, begitu yang lainnya"

Eunbi lalu berdiri dari duduknya. "Aku akan tetap disini, kau kembalilah ke seoul, mian "

Baru saja eunbi mau pergi. Namun sinb segera menahannya.

"Kau kenapa seperti ini eunbi?! Apa kau marah padaku karena semua yang aku miliki? Kau merasa tidak adil dengan kehidupan antara kau dan aku?" tanya sinb dengan nada mulai meninggi.

"Keure! Aku benci kenyataan bahwa hidupmu lebih baik dariku. Seharusnya aku tidak menanggung kesakitan sebanyak ini, keunde wae?! Kehidupan memilih diriku untuk jauh lebih menderita. Kau punya segalanya! Eomma, moobin, gohhe,sowon dan jungkook disisimu. Semua orang menyayangimu. Kau membuat aku merasa buruk setelah mengetahui bahwa kita adalah kembar yang terpisah dengan kehidupan yang sangat jauh berbeda. Kau tidak akan mengerti perasaanku, karena kau sangat istimewa sejak lahir"

Who Are You, The Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang