AGA POV
Pagi ini seperti biasa, gue bersiap diri untuk berangkat sekolah. Gue kenakan setelan pakaian putih abu-abu khas anak SMA di tubuh gue, sedikit pakai parfum, dan sejak dulu gue gak mau untuk makai minyak rambut, alasannya simple, bikin pusing. Setelah selesai berpakaian, gue langsung turun tangga kamar dan menuju ruang makan untuk sarapan bersama Ayah dan Bunda.
" Pagi Bun "
" Aga mau makan nasi goreng apa roti? " tanya Bunda.
" Kalo Aga mau dua-duanya Bun? " jawab gue.
" Hah? Emang habis nanti ? "
" Aga tu harus banyak makan Bun, biar nanti di sekolah bisa konsen belajarnya hehe " jawab gue.
" Yaudah, tunggu dulu biar Bunda siapin makanannya " ucap Bunda.
Setelah itu Bunda menyiapkan sepiring nasi goreng dan 2 potong roti untuk gue makan. Sip dah masakan Bunda gue emang yang paling enak.
Setelah selesai sarapan, gue langsung aja pamitan ke Bunda untuk pergi sekolah. Gue ambil kunci motor, helm, dan jaket untuk gue kenakan saat di perjalanan menuju sekolah nanti. Gue buka pintu rumah dan berjalan ke luar.
" Gio? Sejak kapan lo disini? "
Gio menoleh
" Huhh akhirnya lo keluar juga " jawab Gio.
" Ya kenapa lo gak masuk aja? "
" Gue takut mau ngetok pintu rumah lo " jawab Gio
" Lagian, mau kesini tapi gk ngabarin dulu " ucap gue.
" Biar kejutan aja gitu, lo pasti terkejut kan ada gue disiniii, hayo ngakuuuu haha " sahut Gio dengan tertawa.
" Nggak, biasa aja. Huu kepedean "
" Yaudah ayo guue antar ke sekolah " pintanya.
" Tunggu dulu, kemaren Nugra kesini buat ngejemput gue dan sekarang lo juga gitu. Kalian gak ngerencanain sesuatu kan? " tanya gue memastikan.
" Ya enggaklah pendek! Gue kesini karena kemauan gue sendiri " ucap Gio.
" Jangan sebut gue pendek! Tinggi gue itu 170 cm, dan itu cuma selisih 2 cm dari lo " sahut gue.
" Yaaa tetep aja kan lo lebih pendek dari gue " ucap Gio dan gue masang muka masam.
" Gue mau pergi sendiri "
Gue balik badan dan menuju motor gue. Namun Gio langsung turun dari motornya dan berusaha nyusul gue.
" Aga tunggu. Gue gak bermaksud tadi " ucap Gio namun gue tetap diam diatas motor gue dengan helm yang yang sudah melekat di kepala.
" Ayolah jangan ngambek " Gio mencubiti pipi gue pelan dan gue tak menghiraukannya.
" Gue beliin cokelat nanti " ucap Gio, gue noleh ke Gio dan menaikkan alis mata gue.
" Dua bungkus " ucapnya lagi. Gue tersenyum.
" Yaudah ayo anterin gue sekolah, tapi beliin gue cokelat dulu "
" Ya nanti beli cokelatnya, mini market masih tutup kalo jam segini " ucap Gio dan gue mengangguk.
Gue naik di boncengan Gio dan ia segera melajukan motornya menuju sekolah.
.
.
.Saat telah sampai sekolah dan Gio telah memarkirkan motornya, kami segera menuju ke kelas kita masing-masing. Berhubung kelas kita sebelahan, jadi ya gue juga harus jalan sebelahan sama Gio menuju ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HighSchool Story [ Book 1 ]
Teen Fiction[ slow update ] 16+ Gak usah takut takut kalo mau baca cerita. Hidup adalah pilihan jadi pilihlah yang terbaik untuk apa yg terjadi selanjutnya. WARNING!! Sebagian cerita mengandung unsur Boy x Boy. Yang gk suka boleh gk usah dibaca ^_^. . . . Ag...