[2]. Trust me For Everything

494 22 11
                                    

1476 words
------------------------------
AGA POV
" Aga, bangun nak subuhan dulu sudah hampir habis ini waktunya" ucap Bunda gue saat masuk ke kamar untuk membangunkan gue shalat

" Hoammm... Bundaa kenapa lampunya dihidupin? Aga masih ngantuk bunn " ucap gue sambil mengucek - ucek mata (?)

" Bangun Aga, cuci muka terus shalat" ucap bunda lagi

" ]ya bun iya Aga bangun nih " ucap gue dengan langkah gontai menuju kamar mandi
.
.
.
Setelah usai shalat gue langsung mandi dan mengenakan seragam lengkap putih abu-abu gue.

" Kalo gak salah kayaknya hari ni ada ulangan lagi deh. Ulangan aja terus sampe lebaran monyet -. " ucap gue sendiri.

Drt.. Drt..
Hp gue bergetar dalam saku celana. Gue sempatin deh buka tuh pesan sebelum sarapan nanti.

" Aga, buruan sarapan nak sudah hampir jam 7 ini " panggil Bunda gue dari dapur.

" Iya bun bentar lagi " jawab gue dari kamar.

Segera gue buka pesan WA dari gc kelas gue. Biasanya kalo mendadak gini pasti ada info penting yang bakal disampaikan oleh ketua kelas.

" PENGUMUMAN "
Hari ini kita semua kelas " X " langsung berangkat menuju ke
SMK HARAPAN BANGSA
karena bakal diadakan upacara pembukaan lomba Basket se-provinsi. Setelah usai upacara diharapkan semua siswa/i kembali ke sekolah dan dilanjutkan belajar sampai pulang. Terima Kasih.


"Sama-sama "

" Oh "

" Ok "

" Yaudah "

" Paan sih "

Sungguh mantap balasan para penghuni gc kelas gue.

Setelah baca pesan tersebut gue langsung siap-siap dan langsung menuju dapur untuk sarapan.

" Ayah, entar Aga pergi ke SMK HARAPAN BANGSA buat upacara disana " cerita gue ke Ayah.

" Loh?? Ini kan bukan hari senin ga kok upacara lagi sih? " tanya Ayah gue

" Soalnya nanti disana ada pembukaan lomba Basket se-provinsi, terus semua kelas X di SMA aga jdi perwakilan upacara disana " jelas gue ke Ayah.

" Jadi nanti sudah upacara langsung pulang atau gimana? " sahut Bunda gue sambil membawa sepiring roti selai.

" Nggak bun, sudah upacara nanti Aga lanjut ke SMA lagi buat belajar " jawab gue.

" Oh.. Yaudah kalo gitu hati-hati di jalan ya nak " ucap Bunda gue lagi.

" Iya bun. Aga langsung berangkat ya yah, bun. Assalammualaikum " pamit gue sambil mencomot satu roti yang dibawa Bunda tadi.

" Waalaikumsallam " jawab mereka.
.
.
.
Gue langsung ke garasi dan ngeluarin motor kesayangan gue buat berangkat kesana. Setelah manasin motor, gue langsung cabut ke SMK untuk upacara.

" Gila emang pundak gue sakit-sakit gegara ulah Salsa sama Ranti kemarin" Keluh gue diatas motor sambil sesekali megangin pundak gue.

-flashback on-
.
.
Kami tunggu lo di parkiran sekolah jam pulang nanti.

Kata-kata itu masih terngiang dalam kepala gue, ditambah jam sudah hampir menunjukkan pukul 2 siang yang mana bertanda sebentar lagi bel pulang bakal berbunyi. Jam terakhir ini gue gelisah sendiri gak tau kenapa. Bukan karena gara-gara Salsa dan Ranti tapi mungkin ada hal lain yang lebih greget.

HighSchool Story   [ Book 1 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang