4.

502 76 7
                                    

Latihan demi latihan kita lakukan dengan sungguh-sungguh.

Dan sekarang, hari yang kutunggu-tunggu pun tiba.

Hari yang membuat aku - ah tidak maksudnya kami - berlatih siang malam.

Hari yang kutunggu karena akan ada orang itu di dalamnya.

Ku amati panggung besar itu.

Sungguh hatiku tidak bisa tenang.

Biasanya tidak seperti ini.

Tidak selelah ini.

Tidak sesemangat ini.

Aku benar-benar menantikannya.

Seperti suatu hal menakjubkan akan datang entah kapan dan dimana.

"Hyung" sapa maknae yang kini tengah duduk di sampingku.

"Heum?" jawabku datar.

Masih ku amati panggung itu dengan bangga.

"Hyungg, kenapa diam saja?"

Ah, aku tidak bersemangat menjawabnya.

"Whoaa, jangan-jangan hyung suka salah satu member Bangtan, ya?" tanyanya sambil menatapku. Kau bisa bayangkan bagaimana mata besar itu menatapmu.

"Jangan ngawur" kataku tak mengerti mengapa ia menyebut Bangtan.

Setidaknya sampai kusadari bahwa kini grup bernama BTS itu sedang tampil.

"Habisnya dari mulai acara sampai sekarang hyung menatap ke panggung terus. Disana kan ada Bangtan, jadi kupikir hyung suka mereka. Atau lebih tepatnya hyung jatuh cin-" katanya sebelum ku tutup mulutnya dengan tanganku.

"Aku bawa lakban, bin. Mau?" kata Bobby menawarkan lakban hitam kepadaku.

"Hahaha, buat apa kau bawa-bawa lakban, Bob?" kataku yang jelas sudah tau maksudnya.

Maknae bermata bulat itu langsung menjauhkan tanganku dari mulutnya.

"Hei, jangan bilang untuk mulutku. Apa salahku?" tanyanya heran.

"Sudah kubilang mulutmu itu seperti perempuan" kataku.

Dia diam, kurasa merajuk.

"Hei Chan, kau tau Jungkook?" tanyaku padanya.

"Kenapa? Apa dia biasmu?" tanyanya.

"Hush, dia itu maknae Bangtan. Tau tidak?" tanyaku lagi.

"Jelas tau lah. Memang kenapa?" katanya berbalik tanya.

"Kalau gitu kau tau dia diberi julukan Golden Maknae?" tanyaku.

"Tidak tau. Kenapa?" tanyanya lagi-lagi dengan kata kenapa.

"Ya karena dia itu maknae kesayangan hyung-hyungnya. Intinya gitu lah" kataku mantap.

"Ohh, terus?"

"Terus, kau maju 13 langkah dari sini dan belok kiri. Lalu, kau jalannn terusss sampai ketemu pintu keluar" kataku jengkel.

"Hyungg, aku serius" rengeknya.

"Aku lebih serius" kataku datar.

"Kenapa hyung cerita begitu?"

"Ya, sepertinya bagus kalau kau bisa jadi maknae kesayangan"

"Kalau gitu sayangi aku hyung" katanya sambil mengedip-ngedipkan matanya padaku.

"Pfftt, lupakan saja. Kau tidak mungkin jadi maknae kesayanganku maupun hyung-hyungmu yang lain" kataku terkekeh sambil menjauhkan wajahnya dari hadapanku.

Seketika wajahnya berubah sayu.

Dia terus menunduk seolah sedang memikirkan sesuatu.

Hampir aku kasihan padanya.

Sekali lagi kukatakan hampir, karena tak lama setelah itu kulihat wajahnya kembali lagi seperti biasa.

"Kalau aku bisa jadi maknae kesayangan, apa aku bisa dapat nama julukan?"

"Ha-ha-ha, kukira kau kenapa, hampir aku takut tadi. Jadi kau mau julukan? Baik baik, aku akan pikirkan nama yang terbaik untukmu jika berhasil"

"Baiklahh, aku akan berusaha!" pekiknya yang sepertinya sangat bersemangat. Anak bodoh.

"Bin, lihat tuh si Yoyo sama Dongdong ngeliatin member twice sampai serius begitu" seru seseorang yang tak lain adalah June.

"Mana?" kataku cepat mengalihkan pandanganku.

"Tuuhh. Jangan sampai bias mu diambil mereka" katanya.

Dua orang bernama Yunhyeong dan Donghyuk itu tetap menatap yeoja yeoja yang tengah duduk manis itu tanpa kedip.

"Ya, kalau diperhatiin dari tadi sepertinya mereka suka sekali dengan Bangtan ya?" kata Yunhyeong entah pada siapa.

"Iya, lihat tuh dari tadi mereka fokus sekali menatap panggung, berkedip pun tidak" saut Donghyuk.

"Hei, bukannya yang dari tadi tidak kedip-kedip itu kalian" seru Jinhwan hyung pada mereka.

Kuakui Bangtan memang populer. Tak heran banyak orang yang menyukai mereka. Apa Dahyun ada menyukai salah satu member dari Bangtan? kudengar Twice dan BTS menjalin hubungan akrab.

"DEMI APA YANG KULIHAT BARUSAN INI NYATA?!" pekik Chanwoo yang membuat ku terheran-heran dengan tingkahnya.

"Hust, jangan teriak-teriak!" kataku sambil menutup mulutnya dengan jari telunjukku.

Si Maknae itu malah memegang dan memutar kepalaku tepat ke arah para yeoja itu duduk, dan yaa kulihat sesuatu yang membuatku mengerti mengapa Chanu teriak seperti itu tadi.

###

Entah mengapa aku bosan memandangi panggung.

Yang ada di otakku kini hanya pria itu.

Sungguh jantungku selalu berdegup dua kali lebih kencang setiap aku mengingat namja bernama Hanbin itu.

"Cari mereka yow?" tanya Chaeyoung sambil menunjuk ke arah sekumpulan pria yang kulihat disana terdapat seseorang yang kupikirkan sejak tadi.

Yang lain langsung menatap ke arah yang ditunjuk Chaeyoung dan...

"Nayeon eonnie apa yang kau lakukan?" tanyaku sedikit berbisik.

"Menurutmu? Tentu saja menyapa mereka" kata Nayeon sambil terus melambaikan tangan mereka ke arah sekumpulan pria itu.

Dan lagi-lagi yang lain dengan kompak mengikuti hal yang dilakukan oleh member tertua kami itu. Aku pun begitu.

Entah apa yang Nayeon eonnie pikirkan saat itu. Banyak sorot mata tertuju pada kami, tapi kurasa mereka tidak menyadari siapa yang kami sapa. Dan kurasa yang disapa juga tidak sadar.

Namun begitu, aku senang karena mereka membalas sapaan kami meskipun dengan ragu-ragu.

"Positif thinking aja mungkin mereka mengira kita bukan sedang menyapa mereka. Makanya mereka juga membalasnya dengan ragu-ragu" tutur leader kami, Jihyo.

Aku setuju dengannya.

Aku jadi ingin sekali bertemu dengan mereka, Ah bukan, maksudku leader mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Test test 1 2 3

Halo semuaaa(^o^)丿
Pertama, thor mau ngucapin makasih banyak sekaligus minta vote dari kalian para readers tercintah karena vote kalian adalah semangat author(*^_^*)
Kedua, karena sekarang adalah bulan april dan berdekatan dengan Ujian Nasional, jadi thor ijin hiatus sampe UN dan USBN selesai. Nggak lama kok, cuma sampe bulan depan.
Dan ketiga,.....

??

Nggak ada, cuma sampe dua aja.

Intinya You & Me bakal balik lagi bulan depan dengan Chapter 5 dst.

Terimakasihh🙏🙏

You & Me | 김 다현 & 김 한빈 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang