"Eomma? kau sakit?"
"Hanbin-ah, kau sudah pulang nak?"
"Nee Eomma, tapi kenapa kau terlihat... menua.."
"Ah, mungkin karena kau jarang di rumah"
"Appa? kau... Apa aku meninggalkan kalian terlalu lama?"
"Oppa, tinggalah disini lebih lama"
"Hanbin-ah, tidakkah kau merindukan kami?"
"Sangat rindu.. tapi.."
"Pulanglah, kita habiskan waktu bersama sekeluarga"
"Iya, tapi bagaimana dengan anggotaku? 6 jiwa sedang bersandar di pundakku, mana mungkin aku meninggalkan mereka"
"Kau punya 2 pilihan, kembali bersama kami atau tetap bersama mereka!"
"Tapi.. sejak kapan kalian seperti ini?"
"Sejak kau mulai merasa lelah, Hanbin-ah. Jadi, pulang dan beristirahatlah"
"Tidak mungkin!"
Saat itulah Hanbin bangun dari mimpinya. Ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 9.30. Sedangkan pukul 10.00 mereka (iKon) harus ke kantor YG untuk latihan.
Ia bergegas mandi dan bersiap-siap untuk segera berangkat. Ia marah karena tidak ada yang membangunkannya dan membuat ia harus terburu-buru.
Setelah siap-siap ia langsung menyusul yang lainnya di ruang tengah.
"Ya!! Kenapa tidak ada yang membangunkanku?!" bentak Hanbin. Jalannya masih sempoyongan.
"Hanbin-ah? kalau masih pusing tidak usah latihan dulu saja" kata manager mereka.
"Apa maksud hyung? Aku tidak sakit!" tegas Hanbin.
"Jangan keras kepala. Jalanmu saja sempoyongan, bagaimana saat latihan nanti? persiapkan saja dirimu, empat hari lagi kau akan ikut perjalanan sekolah, tubuhmu harus dalam keadaan sehat. Biarkan mereka berenam saja yang berangkat" kata manager mereka sambil bergegas mengantar keenam member lain menuju tempat latihan.
"Latihan tanpa aku? Teganya hyung padaku" kata Hanbin kecewa.
"Ini demi kebaikanmu, Hanbin. Kami merasa tidak pernah membantumu, jadi biarkan kami memberimu waktu istirahat. Lekas sembuh ya, ketua" kata Jinhwan sambil memberi seulas senyum.
"Apa yang kau katakan, hyung? Aku tidak ingin seperti ini. Aku harus ikut" kata Hanbin memaksa.
"Ya!! Hanbin, menurutlah!" cegah June.
Yang lain hanya menyaksikan perdebatan kecil itu.
"Kumohon.." kata Hanbin tiba-tiba berlutut sambil memohon kepada mereka untuk ikut. Semua yang menyaksikan benar-benar terkejut dengan tingkahnya.
"Jangan kekanak-kanakan, Hanbin!" seru manager mereka.
"Ijinkan aku ikut, nanti aku akan perhatikan kondisiku. Jika aku merasa baik aku akan ikut latihan, jika aku merasa tidak enak badan maka aku akan menonton saja" kata Hanbin masih berlutut.
"Arghh, baiklah terserah kau saja!" kata manager mereka sambil berjalan ke arah mobilnya.
Yang lain mengikutinya sedangkan Bobby menghampiri Hanbin yang masih berlutut.
"Hei, tidak perlu dipaksakan. Ayo bangun!" kata Bobby sambil menjulurkan tangannya.
"Terimakasih" kata Hanbin setelah meraih tangan Bobby.
"Ya" jawabnya singkat.
Di dalam mobil Hanbin berniat ingin menceritakan mimpi anehnya kepada seseorang. Namun niat itu dibatalkan karena ia tidak siap untuk menceritakan itu pada semuanya.
Jadi dia lebih memilih untuk memendamnya sendiri dan berpikir positif terhadap mimpi itu.
###
Sejak saat mimpi itu, entah mengapa hatiku selalu merasa gelisah. Berkali-kali aku mencoba berpikir positif tapi yang muncul malah pikiran-pikiran yang buruk.
Saat aku coba untuk melupakan mimpi itu, justru aku malah makin mengingatnya semakin detail.
Sebenarnya ada apa? Apa yang terjadi pada Hanbin? Apa sekarang dia baik-baik saja? Aku sangat takut. Aku tak tahu sejak kapan aku setakut ini. Tapi hatiku terasa sangat sakit. Sepertinya aku sudah benar-benar jatuh cinta padanya.
Kuraih ponselku untuk mencoba bertanya kepada Jennie.
Kim Jennie Blackpink
Jennie-ya :)
Aku ingin tanya sesuatu
Tidak disangka ia membalasnya dengan cepat.
Tanyakan saja :)
Kau sedang apa?
Sedang istirahat. Habis latihan. Kau sendiri?
Sama :')
Aku ingin tanya, apa ada sesuatu yang terjadi di YG?
Tidak ada yang spesial. Kenapa?
Apa Hanbin baik-baik saja?
Hehehe, iya. Dia baik-baik saja kok. Kau kenapa sih?
Tidak apa-apa. Hanya saja firasat ku tidak enak. Aku hanya memastikan, syukurlah kalau dia baik-baik saja.
Iya, jika ada sesuatu aku pasti bilang padamu.
Terimakasih, ya :')
Kalau gitu aku lanjut latihan lagi, bye Jennie ;)
Iyaa, aku juga..
Ku letakkan kembali ponselku ke dalam tas. Syukurlah dia baik-baik saja. Semoga firasat ini bukan apa-apa.
###
"Jennie-ya!" panggil Jisoo.
"Ayo cepat, kita harus latihan lagi. Pacarannya nanti lagi" lanjutnya.
"Ya! Aku tidak sedang pacaran. Tadi Dahyun mengirim pesan, makanya aku jadi berbalas pesan dengannya" tutur Jennie.
"Dahyun? kenapa dia?" tanya Jisoo.
"Dia tanya apa ada masalah disini. aku jawab tidak ada. Lalu dia menanyakan soal Hanbin, katanya firasatnya tidak enak. Entahlah, aku tidak mengerti apa yang ia katakan" jelas Jennie singkat.
"Hanbin? Astaga aku baru ingat! Tadi Bobby cerita padaku, katanya Hanbin sakit. Pagi ini katanya tubuhnya panas, dan dia merengek minta ikut latihan, padahal manager mereka sudah melarang dia ikut" kata Jisoo sambil mengetuk-ngetuk dahinya karena hampir saja lupa.
"Aigoo!! Harusnya kau bilang ini dari tadi, eonnie!" marah Jennie.
"Aku akan beri tahu dia tentang ini nanti. Ayolah, kita lanjut latihan!" ajak Jennie pada Jisoo dan dua member yang lain.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aloo gaess...
Cerita ini rencananya mau aku buat beberapa season. Dan season satu udah mau selasai. Sedikit? Iya. Aku juga gak nyangka bakalan kaya gini. Mood aku berubah semenjak skandalnya Hanbin. Bisa dibilang masih syok. Tapi ya udah lah ya, yang terbaik aja buat Hanbin.
Jadi, season satu ini adalah awal mula dekatnya Hanbin dengan Dahyun.
Ikutin terus ceritanya ya :')Voment juseyo...
KAMU SEDANG MEMBACA
You & Me | 김 다현 & 김 한빈 [HIATUS]
RomanceKisah tentang Kim Hanbin yang mengatakan di sebuah acara tv bahwa biasnya adalah Kim Dahyun, dan ternyata hal itu membuat Dahyun jadi penasaran dengan seorang Hanbin . . . . Amazing cover by~seulwoonbi