Part 1

1.2K 44 0
                                    

Aku hanyalah gadis dari keluarga kaya namun aku slalu tinggal sendiri di rumah besar itu. Kedua orang tuaku berada di New York membuat aku harus pisah dengan mereka saat aku masih berumur 3 tahun.

Ketika aku berumur 7 tahun appa ku meninggal, saat itu juga aku di sekolahkan di sekolah manajemen oleh eommaku. Umurku yang masih 10 tahun aku sudah memegang perusahaan eommaku.

Di umur yang seharusnya aku bisa bermain bersama teman teman membuatku harus mengubur segala masa kecilku itu demi perusahan besar.
Dan saat appaku meninggal, sikap penyayang eommaku lenyap.

Eommaku berubah menjadi wanita penuh ambisi pada dunia kerja, hingga melupakan diriku yang masih membutuhkan kasih sayangnya.

Selama aku sekolah juga tak ada yang mau berteman denganku. Karna mereka beranggapan bahwa aku adalah anak sombong karna aku tak pernah bisa bermain dengan mereka dulu.

Dan aku slalu sendirian selama aku hidup di dunia ini. Dunia yang menurutku kejam bagai neraka. Menghancurkan segalanya dan menyisakan kesedihan padaku.


Sekarang umurku sudah 16 tahun, aku sekolah di smu chanjong soeul. Disana aku masuk jurusan ipa 2 kelas 10.

Pagi yang cerah menyambut langit soeul, namun hari yang cerah tidak pernah indah di hatiku karna semua sama sama gelap bagiku.

Aku terbangun dari tidurku, lalu melangkahkan kakiku menuju kamar mandi. Setelah selesai bersiap aku melangkahkan kakiku menuju ruang makan, disana hanya ada beberapa maid yang di sewa eommaku.

Selesai sarapan aku langsung masuk ke mobil dengan supir yang berada di depan. Selama perjalanan aku membuka tablet ku dan mengerjakan pekerjaanku.

Sampai di sana aku berjalan santai dengan earphone yang terpasang di telinganku. Aku melangkahkan kakiku menuju perpustakan ketika bel belum berbunyi.





























Nanuen Park Jimin, aku seorang namja tampan dan cerdas disana. Karna itu aku menjadi primadona di sekolah. Disana aku masuk jurusan ipa 1 kelas 10.

Setiap hari aku slalu di ikuti oleh Yeoja Yeoja yang mengangap dirinya sebagai fansku. Dan pagi ini juga aku diikuti dengan Yeoja Yeoja itu.

Namun aku tak pernah memperdulikan mereka, yang penting mereka tak menyentuhku aku tak masalah.

"Woi tet" ucap taehyung

Taehyung adalah sahabatku dari kecil. Dan dia adalah satu satunya sahabat yang peduli tentangku.

"Wae!" sahutku

"Makin banyak aja yeoja yang ngikutin"

"Udahlah, aku gak peduli"

"Nanti kumpul di markas biasa oke"

"Nee" jawabku (malas)

"Katanya ada anak baru di kelas kita"

"Oh.."

"Huh.., cobalah jangan terlalu cuek dengan sekitarmu"

Tidak ada jawaban dari jimin membuat taehyung lelah sendiri dengan sikap sahabatnya itu

























Ketiga Yeoja keluar dari mobil, mereka berjalan santai menuju ruang kepala sekolah. Banyak pasang mata yang melihat kehadiran mereka membuat mereka berdecak kagum.

"Huh.., apa tujuan kita sebenarnya pindah kesini" ucap salah satu Yeoja itu (binggung)

...bersambung...

The Light of My Sadness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang