"Dia murid baru disini" ucap jihoon saem saat melangkah masuk kelas
"Annyeong, naneun choi loona" ucap loona memperkenalkan
"Duduklah" sahut jihoon saem
Loona duduk di kursi sebelah rose dan tak mendapatkan penolakan dari sang pemilik membuat semua orang menatap mereka binngung
"Bukankah si nerd itu tak suka jika punya teman sebangku" bisik yeoja dibelakang mereka
"Iya benar, ini aneh" sahut temannya yang masih bisa didengar oleh rose dan loona
Rose dan loona tak peduli akan ucapan mereka bahkan mereka tengah mengobrol bersama membuat banyak pasang mata menatap mereka binngung.
Eacha berada di apartemennya, ia tak berangkat kerja hari ini karena perintah eommanya. Sekarang ia tengah bersiap menuju salah satu restoran mewah yang di pesan eommanya.
Dengah gaun pendek berwarna biru laut dan rambut yang digerai dengan penjepit bunga biru kecil makin mempermanis penampilannya.
Walaupun ia memakai make up kantong matanya masih terlihat walau sedikit membuat ia menghela nafas lelah.
Saat sampai disana ia melihat kedua orang tuanya tengah mengobrol dengan sepasang suami istri yang ia yakini bahwa mereka teman eommanya.
Eacha melangkahkan kakinya menuju kesana dan saat sampai ia mendapatkan tatapan kagum oleh teman eommanya.
"Dia sangat cantik, siapa namamu nak" ucap seorang yeoja paruh baya
"Khamsamida, Park Eacha tante" jawab eacha membungkuk sopan
"Jadi dimana anakmu itu" sahut nyonya park saat eacha duduk
"Mungkin sebentar lagi ia sampai" jawab yeoja itu
Seorang namja menuju meja mereka mambuat teman eommanya menatap kesal akan anaknya itu.
'Tampan' batin eacha
"Akhirnya sampai juga" ucap jimin lelah
"Darimana saja hm.." sahut eommannya membuat jimin kaget
"Mian eomma" jawab jimin mendudukan dirinya di depan eacha
"Dia Park Jimin anakku" ucap yeoja itu
"Wah..tampan sekali" sahut nyonya park
"Jadi kami akan mengadakan pertunangan kalian satu minggu lagi" ucap namja paruh baya itu
"Mwo!!" kaget jimin dam eacha bersama
"Jangan kaget begitu, sana kalian jalan jalan dulu" usir eommanya sendiri
Dan berakhirlah jimin dan eacha di sebuah taman dekat restoran itu. Mereka duduk di salah satu bangku disana.
"Apa kau menyetujui perjodohan koyol ini" ucap jimin kesal membuat eacha menatapnya
'Kenapa jantungku berdebar, apa aku menyukai namja ini. Tapi sepertinya jimin tak menyukaiku, aku harus bagaimana' batin eacha menatap jimin
"Kau mendengarkanku tidak" sahut jimin membuat eacha sadar akan lamunannya
"Tentu saja tidak, kau pikir aku mau dijodohkan dengan namja bantet sepertimu" jawab eacha sinis membuat jimin bernafas lega namun ia juga kesal dibilang bantet
'Aku harus membohongi hatiku lagi' batin eacha tersenyum paksa
"Kau bilang aku bantet" sahut jimin kesal
"Nee, memangnya aku salah" jawab eacha membuat jimin makin kesal
"Tidak juga sih, tapi kau meledekku dan aku tak suka itu" sahut jimin cemberut
"Kau memang imut, lebih baik kau jadi adikku saja ketimbang suamiku" ucap eacha tersenyum senang
'Sepertinya dia baik dan aku tak harus menikah dengannya kalau ia tak mau kan' batin jimin senang
"Aku tak mau, kau jahat" jawab jimin
"Ha.. Kau lucu sekali aku suka" sahut eacha mencubit pipi jimin
"Aku bukan anak kecil, lepaskan" ucap jimin melepas cubitan eacha padanya
"Oke oke.., apa kau sudah punya kekasih" tanya eacha
"Belum sih, tapi aku sedang menyukai seorang yeoja" jawab jimin memikirkan Chaeyoung
"Benarkah, pasti dia sangat cantik dan baik sampai kau menyukainya" sahut eacha senang
'Hati ini sakit namun aku tak ingin membuat ia pergi dariku, walau aku dianggap kakak olehnya aku tak masalah' batin eacha sedih
"Nee benar, namun dia begitu cuek padaku bahkan kami slalu bertengkar ketika ketemu. Tapi sepertinya dia sedang sakit nona dan dia dan keluarganya menutupi semua itu" ucap jimin sedih
...bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
The Light of My Sadness (END)
Romance"Apa salahku" "Kau tanya padaku" Kesedihan slalu aku rasakan selama ini namun semua kesedihanku hilang ketika aku bertemu dengan namja tampan itu Kisah kehidupan seorang Yeoja yang merasakan broken home dan slalu di benci dengan teman temannya dul...