Rose sudah sampai di new york pagi ini, ia berjalan menyeret kopernya menuju keluar bandara. Sampai ia melihat sebuah taksi dan menaikinya.
Saat sampai tujuan rose langsung turun dari taksi dan menemui satpam penjaga rumah itu.
"Apakah eomma ada" tanya rose
"Nyonya masih dikantor" jawab satpam itu dan diangguki oleh rose
"Bawa koperku masuk dan juga siapkan mobilku segera, aku akan ke tempat eomma" ucap rose
"Nee nona" jawab satpam itu berlalu dari hadapan rose
Rose udah sampai di depan gedung perusahan eommanya. Banyak pasang mata yang menatapnya kaget saat rose keluar dari mobilnya.
Rose melangkah masuk tanpa peduli tatapan para karyawan disana. Sampai ia berhenti saat melihat seketaris eommanya menghampirinya.
"Nona rose, kapan datang" tanya seketaris ibunya itu
"Dimana eomma" tanya rose tanpa menjawab pertanyaan seketaris ibunya itu
"Nyonya ada di ruangnya" jawab seketaris itu
Rose langsung melangkah menuju lift yang ada disana, membuat seketaris eommanya itu menatapnya binngung.
Rose masuk ke ruangan ibunya dan yang ia lihat ibunya sedang menatap laptop dengan serius.
"Eomma" ucap rose membuat wanita paruh baya itu kaget
"Rose"
"Kenapa eomma tak menjawab telpon dariku" ucap rose membuat eommanya berjalan mendekatinya
"Eomma sibuk sayang" jawab eommanya
"Tapi tak bisakah eomma menjawab walau hanya sekali" sahut rose tak percaya
"Mian rose, eomma.." ucap nyonya park itu namun di potong oleh rose
"Aku hanya ingin eomma jawab jujur, apakah eomma orang yang menghancurkan perusahan kang" tanya rose
"Kalau memang eomma, kau mau apa" jawab eommanya tersulut emosi
"Wae, wae eomma" tanya rose kesal
"Karena perusahan mereka membuat perusahan eomma hampir bangkut" jawab eommanya
"Apa eomma tau, seulgi selama ini sendirian karena ibunya meninggal karena eomma" ucap rose
"Terus apa hubungannya dengan kita"
"Kenapa eomma berubah setelah appa meninggal, aku benci eomma" ucap rose keluar dari ruangan ibunya itu
"Anak itu menggangu saja" ucap sunni kembali duduk di kursinya
Rose keluar dari ruangan itu, ia sungguh tak menyangka bahwa eommanya bisa bersikap seperti itu. Ia berlari dengan air mata di wajahnya yang terus mengalir membuat banyak pasang mata memandangnya binggung.
Dia bahkan tak memperdulikan bisiskan dan tatapan yang mengarah padanya. Ia memasuki mobilnya dan menjauh dari perusahan itu.
Saat sampai dirumah eommanya ia langsung keluar dari mobil itu dan masuk ke kamarnya. Disana ia melihat kopernya yang sudah kosong membuat ia langsung membereskan kopernya lagi dan langsung pergi tanpa pamit.
Banyak maid yang menatapnya iba namun mereka tak berani ikut campur. Rose pergi dengan mobil miliknya membuat satpam hanya bisa pasrah saja.
Rose pergi menuju apartemen loona dan memey di new york, karena ia pernah kesana dan tahu passwordnya membuat rose mudah masuk kesana.
Disana ia hanya menangis dengan keras, untung apartemen itu kedap suara kalau tidak pasti apartemen sebelah sudah ribut duluan.
Sebuah ketukan pintu membuat rose bangkit dan membuka aprtemen itu dan ia melihat seorang namja yang ia kenal berdiri menatapnya.
"Apa yang terjadi padamu rose" tanya namja itu
"Kenapa kau tau aku disini" tanya rose kaget
"Tadi aku melihatmu berlari dengan membawa koper, dan aku juga punya apartemen disini" jawab namja itu
"Apa yang terjadi" lanjutnya
Rose hanya diam membuat namja itu membawa rose masuk di apartemen itu. Rose masih menangis membuat namja itu binggung.
"Soobin.." lirih rose
...bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light of My Sadness (END)
Romance"Apa salahku" "Kau tanya padaku" Kesedihan slalu aku rasakan selama ini namun semua kesedihanku hilang ketika aku bertemu dengan namja tampan itu Kisah kehidupan seorang Yeoja yang merasakan broken home dan slalu di benci dengan teman temannya dul...