Prolog

1.1K 62 0
                                    

Ini diriku. Yang tak bisa apa apa. Yang tidak
berguna. Yang tidak penting. Hanya diriku yang berdiri pun hanya seorang diri. Aku mencintainya. Aku menyayanginya. Tapi kegelapan yang membuat rasa ini menjadi belenggu yang penuh tipu muslihat.

•••

"Bukankah kau pantas mati?" Chanyeol.
"Harusnya aku yang mengatakan itu padamu monster" Baekhyun.


•••

"Mengapa kau bisa menyukainya Baek! dia berbahaya. apa kau tahu itu?!" Luhan.
"Baek,kami semua temanmu, saudaramu, kawanmu, sahabatmu apapun dirimu kami semua sangat peduli padamu" Kyungsoo.


•••

Entah yang ku pilih ini masa lalu atau masa depan. Aku terjebak di tengah-tengah dan mengapa harus aku yang menjadi seperti ini. Aku membencimu Park Chanyeol.


•••

"Aku tidak tahu jika ini yang ku rasakan, ada apa denganku?" Chanyeol.
"Jika kau salah 1 langkah, kau akan kehilangan 10 langkahmu, teman" Sehun.


•••

"Setidaknya kau harus membuatnya berguna kalau begitu bung! Jangan membuang waktumu" Jongin.
"Lihat dulu saja temanmu itu Jongin, sampai mana dia akan memanipulasi waktunya sendiri" Sehun.


•••

Aku terbangun di pagi hari dengan ditemani kicauan burung yang sudah bertengger di pinggir jendela kamarku. Sepertinya aku memang lupa menutup jendela kamarku sejak semalam karna aku ingat sebelum aku pergi tidur aku melamun di dekat jendela kamarku itu, entahlah aku selalu seperti itu setiap malam melamun hingga larut malam di dekat jendela sambil menggenggam mawar biru yg sudah layu. Di tiap malamnya aku menangis dalam diam tanpa seorang pun yang tahu. Hingga aku merasa berat dan beranjak tidur aku berharap tangisanku reda nyatanya dalam mimpi pun aku merasakan penderitaanku. Aku mengharapkannya membawa senyuman dan kebahagiaan untukku. Dan bukannya penderitaan ini. Apa aku sangat dosa?


•••

"Kau sudah sangat sukses sekali sekarang anak muda. Harta, kekuasaan, kejayaan, dan pasanganmu yang tiada bandingannya itu. aku benar benar iri denganmu" Lee Sungmin.
nada bicara nya seolah olah dia orang baik membuat seorang Park Chanyeol sangat muak mendengarnya. Ingatlah si monster Park Chanyeol tidak mudah disentuh oleh siapapun. kecuali Bee nya.
"Jangan dengarkan si tua bangka ini Chan, dia ingin alatmu" Jongin.
"aku tahu, dia menginginkannya. aku hanya ingin memancingnya untuk keluar" Chanyeol.


•••

Suara tembakan di gedung megah itu benar-benar meramaikan meriahnya pesta tahun baru. Baekhyun terus mengatur posisinya agar tidak lengah dan dapat membawa barang itu dengan selamat sampai ke tangan si Tuan-nya.

"Apa kau ingin dia mati Chanyeol? Jawab dengan cepat Chanyeol! Aku bahkan sudah mengetahui kata kuncinya! Kau pikir aku bodoh hah?!" Lee Joon.
Baekhyun sudah merasa kematiannya sudah dekat. Baekhyun merasa nerakanya telah ada didepan mata. lehernya yang semakin sakit karena jeratan rantai besi sudah semakin lama mencekiknya. Hingga..

Mata itu tertutup perlahan lahan. Dan, Chanyeol melihatnya.

Anathema - ChanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang