Cuaca hari ini terlihat seperti mendung berawan. Namun cuaca itu yang selalu disukai Baekhyun. Karena ketika waktu sekolah sudah berakhir seperti ini, ia lebih suka. Karena tidak harus berkeringat lebih ketika ia berjalan pulang ke rumah disaat siang hari yang terik.
Entah kenapa setelah ia pulang dari rumah Sehun. Pria itu tak kembali mengiriminya pesan. Seingatnya ia tidak mengatakan hal-hal yang kasar pada pria itu. Bahkan terakhir ia pulang dari rumahnya saja, Baekhyun hanya berpamitan pada seseorang yang mengaku adiknya.
Baekhyun bisa memastikan bahwa tidak ada kesan buruk yang tertinggal. Tapi setelah dipikir-pikir ada sedikit kelegaan juga menurut Baekhyun. Ia tak harus menggerutu risih dan seperti terawasi karena tingkah dan gayanya membuat Baekhyun tak nyaman.
Untuk apa juga dipikirkan. Biarkan saja. Toh pria itu sudah dewasa. Berkenalan dengan Baekhyun sama saja berkenalan dengan bocah ingusan. Tak berarti apa-apa. Walaupun sentuhan pertama pada bibir tipisnya waktu itu membuatnya sedikit terbayang rasa malu yang luar biasa.
Waktu sudah siang walaupun cuacanya meredup. Seisi kelas Baekhyun sudah tidak tahu kemana. Bahkan Kyungsoo dan Luhan juga sudah pulang lebih dulu. Jujur saja Baekhyun jadi sedikit terpikirkan jika sudah ada di rumah.
Kata-kata orangtuanya minggu lalu membuatnya tak enak. Ya entah kenapa perasaannya merasakan tak enak seperti itu. Sudah lewat dari satu minggu, namun obrolan orangtuanya waktu itu selalu terus terngiang di dalam pikirannya.
Pernah terbesit dalam pikirannya Baekhyun harus bertanya pada orangtuanya, tapi lagi-lagi ia urungkan. Kembali berbalik menuju kamar. Tapi Baekhyun bersyukur karena keluarganya masihlah baik-baik saja. Tidak ada pertengkaran yang hebat juga tak ada kesalahpahaman.
Semuanya terlihat membaik menurut Baekhyun. Ya mudah-mudahan saja rasa tak enak dan gelisah yang ia miliki hanyalah sebuah ketakutan yang tak berarti.
•••
Kaki-kaki jenjang itu melangkah melewati orang-orang di dalam sana. Memang sepertinya sudah sangat telat untuk datang ke kantor di waktu menunjukkan pukul 11 siang. Tapi siapa peduli? Untuk seorang seperti Park Chanyeol bisa sesuka hati untuk datang kemanapun.
Ingin protes? Kurasa simpan saja dalam hati. Karena akan percuma. Park Chanyeol. Hanya satu orang. Sepertinya. Yang tidak pernah bisa sesuai dengan peraturan. Karena ia punya peraturan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anathema - Chanbaek
Fanfiction-WARN!!! This is area 21+ bxb yaoi- Hidupmu suatu yang haram bagiku. Aku seperti menjilat ludah sendiri saat kau ada dihadapanku. ragamu adalah mimpi yang tidak pernah bisa kuharapkan. kau harusnya bagian dari diriku. #parkchanyeol #byunbaekhyun Bah...