"Sehun.."
.
.
.
.
.
.Telinga Sehun berdengung ketika ada suara yang lain. Kepala Guanlin ia singkirkan dengan tidak elitnya. Kedua matanya mencari sosok yang barusan memanggil perlahan namanya itu.
Baekhyun tersentak kaget karena suara debuman keras baru saja menyentuh lantai kamar itu. Dan matanya melihat bagaimana seseorang baru saja dihempaskan begitu saja bagaikan sampah yang tak berharga. Baekhyun sesaat meringis melihat seseorang itu yang sekarang terkapar di lantai dengan keadaan yang mengenaskan.
Dan pandangan Baekhyun langsung teralihkan karena Sehun yang ternyata lebih mengenaskan keadaannya. Seketika dirinya penasaran tapi terlalu takut untuk mendekati Sehun yang terdiam terpaku diatas ranjang.
"Baby..." Sehun berucap lirih dengan kedua matanya yang masih tak fokus. Dan Baekhyun benar-benar mengamati sejak tadi secara detail bagaimana seorang Sehun saat ini dimatanya.
Terlihat Guanlin yang merayap dengan keadaan tengkurap di lantai sambil sesekali mendesis seperti merasa nyeri dengan satu tangannya yang terus memegangi kepalanya.
"Terimakasih sudah datang, ssshh! Maaf aku tak bisa banyak bicara. Kepalaku butuh pengobatan" ucap Guanlin yang masih saja merayap ke arah pintu kamar tanpa menatap Baekhyun.
"Hei kau! Tolong aku! Cepatlah sialan! Dan aku akan cuti hyung setelah ini!" Seruan frustasi terdengar saat Guanlin menyuruh Jhonny yang masih berjaga di depan kamar Sehun untuk membantunya berdiri.
Dan pintu kamar itu tertutup saat Jhonny dan Guanlin keluar. Sekarang tinggalah Baekhyun yang hanya diam sedari tadi melihat Sehun. Jujur ia juga bingung ia datang kesini untuk apa.
Baekhyun menggigit bibirnya dengan ekpresi bingung. "Sehun..Sehun"
Panggilan pelan yang dilontarkan Baekhyun berhasil membuat Sehun kembali memberontak.
"Aaarggghh!!! Baby!!! Baekhyunn!!!!" Teriakan berat itu sangat menggema di dalam kamar. Sedikit membuat Baekhyun terkejut dengan reaksi Sehun.
"Aaargghh!!! Lepas!! Lepaskan aku!! Baekhyun!! Aargghh!! Baekhyun!!!" Lagi-lagi Sehun kembali teriak dengan suara yang begitu keras.
Baekhyun jadi gemetar karena takut. Baru saja ia akan melangkah untuk memutuskan keluar dari kamar Sehun, Baekhyun terhenyak karena suara rintihan kesakitan juga tangisan yang Sehun keluarkan.
"Baekhyun! Hiks..sshh. hikss. Baby. Baby. Baekhyun"
Baekhyun sontak menatap Sehun dan langsung bergerak mendekat ke ranjang membuka semua ikatan yang mengikat hampir di seluruh tubuh Sehun. Tali beserta selimut Baekhyun lemparkan sembarang.
Baekhyun langsung memeluk Sehun dengan erat dengan kondisi masih berdiri. Sehun pun tanpa kata langsung memeluk kencang pinggang Baekhyun. Wajahnya ia tenggelamkan pada perut Baekhyun.
"Sudah..aku disini. Aku disini Sehun. Aku disini" ucap Baekhyun sambil mengelus lembut pucuk kepala Sehun yang kini rambutnya terasa basah juga lembab karena keringat.
"Baby~ Baekhyuniiiee~" Sehun seraya mengusak-usak hidungnya di perut Baekhyun.
Baekhyun tersenyum hangat melihat sikap Sehun yang justru seperti kucing. "Yaa~ ini aku~ hahaha..sudah Sehun..hahah..ini geli"
Baekhyun jadi terkekeh kala Sehun justru semakin mengusak-usak wajahnya diperutnya itu. Dan Sehun semakin mengeratkan pelukannya kala telinganya mendengar suara Baekhyun.
"Sudah Sehun-ah~ ayo ceritakan padaku" ucap Baekhyun yang masih berusaha melepaskan pelukan yang begitu erat itu di perut juga pinggangnya.
"Jadi kau tega membuatku berdiri seperti ini? Kau tahu aku datang kesini sambil berlari terengah-engah aku bahkan belum minum sejak tadi" keluhan Baekhyun hanya bercanda sebenarnya agar Sehun mau melepaskan kedua tangannya yang semakin melilit di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anathema - Chanbaek
Fanfiction-WARN!!! This is area 21+ bxb yaoi- Hidupmu suatu yang haram bagiku. Aku seperti menjilat ludah sendiri saat kau ada dihadapanku. ragamu adalah mimpi yang tidak pernah bisa kuharapkan. kau harusnya bagian dari diriku. #parkchanyeol #byunbaekhyun Bah...