Kedua kaki Baekhyun bergerak acak diatas sofa putih. Tubuhnya masih merasa asing dengan segala sentuhan yang dilakukan Sehun padanya. Lehernya adalah tempat sensitifnya. Dan Sehun sepertinya tahu akan hal itu.
Kecupan lembutnya tak pernah henti dan itu membuat Baekhyun merasa dirinya tidak aman. Takut. Dan sungguh sore ini Sehun tampak berbeda dari biasanya. Dan kenapa dirinya juga malah diam saja ketika dibawa ke rumahnya.
Baekhyun masih bergerak pelan agar tak menyinggung Sehun yang sepertinya sangat betah berada di lehernya. Lidahnya sudah sedari tadi membasahi leher mulus milik Baekhyun dengan sentuhan yang membuat Baekhyun semakin takut.
"Ahhn..ahh..emmh..."
Lenguhan dan desahan Baekhyun sesekali terdengar. Sehun semakin betah dengan aksinya.
"Hmmhh..mmhh...S-sehh..hunn..ja-jangan begini..aku ingin pu..lang" ucap Baekhyun terbata karena menahan suara aneh yang akan keluar dari bibirnya sendiri.
Sehun semakin gencar untuk membasahi leher bak wanita itu dengan air liurnya sendiri. Sepertinya Sehun merasa leher Baekhyun paling nikmat daripada koleksi morfin miliknya.
"S-sehun..ahh..aku ingin pulang..emmh.."
"Mengapa terburu-buru baby? Bukankah kau sudah mengatakan pada eommamu jika kau akan pulang terlambat, hm?" Tanya Sehun yang posisinya masih diatas Baekhyun. Atau mungkin lebih tepatnya adalah menindih tubuh kecil Baekhyun di atas empuknya sofa panjang.
Satu tangan Baekhyun terulur untuk berani menyentuh bahu tegap Sehun.
"Ya tapi bukan berarti aku akan menginap kan?" Baekhyun sepertinya harus terbiasa berbicara dengan Sehun secara lembut.
Sehun mengecup bibir tipis Baekhyun berulang-ulang dengan senyuman mendamba. Wajahnya, tubuhnya, aromanya, semuanya jika itu Baekhyun mampu membuat Sehun membuang semua koleksi obatnya. Kehadiran Baekhyun juga mampu membuatnya normal seperti manusia yang lainnya.
"Lalu bagaimana denganku baby? Aku begitu kesepian disini. Kau tega meninggalkanku?" Tanya Sehun dengan wajah yang memelas seperti anak kecil yang bicara pada ibunya.
Baekhyun sedang berpikir bagaimana ia bisa pergi dari rumah Sehun. Masuknya memang mudah tapi ketika akan keluar kenapa begitu susah. Itulah batin Baekhyun.
Tak ada rencana menginap juga dipikiran Baekhyun. Walaupun eommanya tak begitu protektif seperti appanya tapi Baekhyun sendiri memang enggan untuk itu. Lebih baik ia pulang dan bersantai di dalam kamarnya.
Sesekali bibir tipisnya Baekhyun kulum dengan kedua matanya yang memandang wajah Sehun tampak berpikir. Dan itu sungguh membuat dalam diri Sehun seperti melonjak keluar. Wajah Baekhyun benar-benar siapapun mampu bertekuk lutut di hadapannya.
"Baby? Kenapa hanya diam? Hm?" Tanya Sehun lagi setelah sebelumnya memberikan kecupan gemas di kedua pipi Baekhyun.
Baekhyun menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak. Aku hanya..hanya berpikir bahwa..aku harus pulang. Lagipula aku belum mengatakan pada eomma jika aku ingin menginap"
"Maafkan aku Sehun-ah" ucap Baekhyun jujur.
Sehun menyisir poni Baekhyun perlahan sambil tersenyum. "Ya aku tak apa. Kau sudah jujur padaku baby. Setelah ini aku akan mengantarkanmu pulang tapi...."
Dahi Baekhyun mengernyit ketika Sehun menjeda kata-katanya.
"..Tapi kita berdua harus berbelanja. Kita sepertinya tak pernah jalan-jalan sore. Mungkin menonton film di bioskop ide yang bagus. Kau setuju kan baby?"
Baekhyun masih diam menatap Sehun yang barusan bertanya padanya.
"Dan mengunjungi toko yang mungkin akan kau kunjungi baby. Kau mau kan? Atau kau ingin memakan sesuatu di dalam mall?" Tanya Sehun lagi pada Baekhyun yang sejak tadi hanya diam menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anathema - Chanbaek
Fanfic-WARN!!! This is area 21+ bxb yaoi- Hidupmu suatu yang haram bagiku. Aku seperti menjilat ludah sendiri saat kau ada dihadapanku. ragamu adalah mimpi yang tidak pernah bisa kuharapkan. kau harusnya bagian dari diriku. #parkchanyeol #byunbaekhyun Bah...