sebelas

229 21 2
                                    

Cuaca pagi ini tak secerah kemarin. Suara burung-burung berkicaupun digantikan oleh rintik-rintik hujan. Sekarang ini adalah hari minggu hari dimana hari yang paling dinanti-nanti oleh siapapun. Berleha-leha, bermalas-malasan, tidur hingga siang, tak perlu mandi dan masih banyak lagi.

Contohnya Baekhyun yang sekarang ini masih bergelung dengan selimutnya di jam yang menunjukkan pukul 9 pagi. Ya sepertinya masih cocok untuk disebut pagi. Baekhyun yang dasarnya memang ingin bermalas-malasan seakan tak peduli teriakan dan ocehan dari adiknya dan ibunya.

Sungguh ia ingin begini saja tanpa harus banyak bergerak. Ini kan hari minggu. Pikirnya memang selalu begitu. Disaat dirinya tengah menikmati bagaimana aroma dari cuaca hujan di pagi hari yang sedang mengelilingi dirinya tiba-tiba dering ponsel membuatnya sedikit menganggunya.

"Hhmmmm...aku malaaaaass sekaaaalliiii..siapa sih yang ingin sibuk-sibuk dihari minggu?" Baekhyun langsung menggeliat diatas ranjangnya sambil mengoceh tak tentu karena ponselnya terus berdering.

"Iya-iya aku angkat, tak sabaran sekali sih" Baekhyun langsung terduduk sambil menyandarkan punggungnya di headboard.

Tanpa melihat siapa yang menelfonnya, Baekhyun langsung saja menggeser tombol hijau lalu menekan tombol speaker setelahnya ia meletakkan ponselnya di sisi tubuhnya.

"Jangan bermalas-malasan baby, ini cukup siang untuk dikatakan pagi"

Deg.

Suara ini? Lagi? Tentu saja ia tahu. Bukan tentu saja ia hafal. Bagaimana nada bicara dan gayanya saat berbicara. Lebih dari itu Baekhyun tahu betul siapa yang sedang menelfonnya sekarang ini.

"Ekhem..maaf aku memang ingin bermalas-malasan. Dan apa urusanmu tuan?" Baekhyun membalasnya dengan nada yang tidak begitu peduli.

"Justru aku akan datang kerumahmu saat ini juga. Ya..setidaknya untuk mengangkat bokongmu dari empuknya ranjang baby"

"Lalu aku harus peduli? Silahkan saja bertamu tuan. Aku sedang tidak ingin berbasa-basi. Dan maaf aku ingin melanjutkan tidurku__"

Tok. Tok. Tok.

"Baekhyun, cepatlah bangun dan beranjak dari ranjangmu. Kau harus memakan sarapanmu sebelum jam makan siang" Heechul memanggil anaknya yang sejak tadi tak kunjung turun padahal hari sudah beranjak siang.

"Baekhyun cepat keluar atau seluruh koleksi bukumu akan eomma buang!" Lanjut ibunya yang setelah itu langsung pergi dari depan pintu kamar Baekhyun.

"Aiisshh!! Iya-iya!! Aku akan keluar eomma! Benar-benar cerewet. Padahal kan ini hari minggu" keluhnya pada diri sendiri tanpa sadar bahwa teleponnya masihlah aktif.

"Sudah dengar alarm dari malaikatmu? Jadi lekaslah bangun dan akan kuhubungi kau lagi baby"

"Hah?? Apa? Apaan tadi? Ka__"

Tut. Tut. Tut. Tut.

"Hahh!! Percuma! Tahu begitu aku menyesal mengangkat telfon dari orang ini. Tapi...aku yakin dia bukan orang sembarangan. Dia pasti setidaknya orang yang memiliki sesuatu..pengaruhnya misalnya. Yah aku yakin itu"

Setelah acara telfonnya diputuskan sepihak, Baekhyun langsung bangun dan melangkah ke arah meja belajarnya lalu duduk dikursi seraya kedua tangannya sibuk membuka dan menyalakan laptopnya. Terdiam sejenak setelah melihat layar laptop menunjukkan layar utama.

Ia jadi bingung. Apa yang harus ia ketik di pencarian? Langsung dengan nama orangnya saja begitu? Atau bagaimana? Pikirnya tak masalah jika dicoba. Siapa tahu feelingnya benar bahwa orang yang akhir-akhir ini mencoba dekat dengannya adalah orang yang memiliki peran penting.

Anathema - ChanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang