Malam hari dirumah sakit sangat menyesakkan tak ada yang bisa Zura lakukan selain menonton televisi.
Chanel yang dilihatnya pun tak ada yang menarik atensinya sama sekali.
Zura terus mengganti Chanel tv dengan acak untuk membunuh rasa bosanya.
Tok..tok..tokk
Suara ketukan pintu bangsalnya diketuk seseorang dari luar
Pasti Tom Karna hanya pria itu yah dihubungi Zura saat dirinya di rawat Inap Hospital medical center ini.
"Masuklah..." Suara Zura mengalun mempersilahkan seorang yang tadi mengetuk pintu.
Ceklekk..
Pintu terbuka, tapi bukan Tom yang datang melainkan wajah asing yang sama sekali tak pernah dilihatnya.
Zura memerhatikan dengan seksama wajah pria asing dihadapanya.
" Aku tak percaya, melakukan hal memalukan begini. Ini, Bukan aku memberikanya tapi kakakku" pria asing yang ssedang menggerutu ini meletakan sebuah bingkisan buah-buahan serta minuman sari buah di nakas samping ranjang Zura.
Dia melihat kearah Zura yang berbaring di ranjang.
" Melihat wanita arogan seperti dirimu terbaring lemah begini, masih tak bisa kupercaya, ckckck"
Dia mendecakan lidahnya.Zura memajukan sedikit bahunya KEDEPAN berusaha mengajak ngobrol pria aneh ini.
"Apakah kau mengenalku?, Aku sebelumnya,,ah..aku tak pernah mengenalmu" Ucap Zura sungkan sebab pria ini sangat baik mau menjenguknya dan membawa bingkisan yang cukup mewah ini.Pria ini merapikan pakainya.
"Anggap saja aku malaikat yang dikirimkan tuhan padamu, oh ya namaku Gerry. Bila ada pesan masuk diponselmu balas dengan kata ' sudah sampai ' begitu saja sudah cukup. Kau mengerti?" Ucapan pria ini sangat membingungkan.Malaikat apanya..
"Hey.. tunggu !" Zura mengintrupsi Gerry yang hendak pergi.
Gerry menoleh kesal " Apa..! Apa lagi, kau selalu saja menyusahkan ku!"
" Terimakasih.. maksudku kau sangat baik mau menjenguk ku"
" Kau memang bodoh ya, kan sudah kubilang ini perintah kakakku, jadi jangan terlalu bersikap narsis, untuk apa juga aku menjengukmu"
" Kau sangat menyebalkan" ucap Gerry lagi lalu berlalu pergi.
"Kurasa dia sedikit mirip pria aneh yang kukenal.."
***
"Kau mau pergi dariku Bella?" Pria dengan balutan pakaian serba hitam sedang mencekik seorang wanita yang memiliki rambut blonde dengan netra matanya yang berwarna biru laut.
"Jawab!!, Bodoh! Kau mau pergi dariku kan?!!" Pria itu berteriak memekakan telinga seraya memperdalam cekikan pada wanita yang dipanggilnya Bella tersebut.
"Argh..lepas..kan..aku..kumohon.. Gabriel.." Bella mencoba melepaskan cengkraman Gabriel dilehernya tapi usahanya berakhir sia-sia.
"Kau berjanji akan terus bersamaku, lalu kenapa kau mau pergi dariku seperti dirinya, hah!!" Tak cukup dengan mencekik kini Gabriel menjambak keras rambut blonde milik Bella.
" Arhghh!! Kumohon..ampuni aku... ini sangat sakit.. Gabriel" Bella menggenggam sejumput rambut yang dijambak Gabriel berharap dapat mengurangi rasa sakitnya.
" Seingatnku dulu pernah kukatakan Bella, Aku membenci seorang penghianat dan tak mentoleransi sebuah penghianatan, lalu mengapa kini kau meminta belas kasihan ku, sudah jelas aku akan menghukumu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
psicopath love me !!!
Mystery / ThrillerKematian satu persatu orang yang dikenalnya membuat zura semakin berambisi menemukan dalang dibalik semua kejadian ini Tapi seakan semuanya bersih tanpa jejak dan bukti serta clue mengenai pembunuh Hingga suatu hari terjadi mengubah kehidupan zura...