Zura menelisik penampilan Gerry dari ujung kepala hingga ujung kaki, dengan sangat serius "Tak merasa yang kau kenakan kurang sopan untuk pesta dansa, terlebih ini acara keluarga besarmu?"
"Tidak, aku tak merasa begitu, kalau kau tahu bagaimana keluarga ku, mungkin respon mu tidak akan berlebihan begini" tukas Gerry santai.
"Berlebihan?" Beo zura heran, ayolah zura rasa siapapun akan bereaksi seperti ini bila melihat penampilan seorang pria yang akan datang kepesta dansa terlebih ini pesta keluarganya sendiri, Baju pantai yang dipadukan celana jeans robek-robek dengan model kalung style gangsta berjumlah 3 buah yang zura rasa sangat tak etis untuk dikenakan dalam sebuah pesta semi formal yang biasanya para hadirin maupun tamunya berpakaian sopan dengan berjas dan untuk wanitanya mengenakan long dress yang elegant, serta jangan lupakan rambut Gerry yang memberikan kesan nyentrik Karna jambul berharganya itu dikeatasakan, Dia rasa ini bukan pesta dansa melainkan pestanya para punk.
"Ku sarankan santai saja, kulihat dress mu yang terlihat mencolok,dan kuno, perlukah kusarankan baju yang cocok dan hits?" ucap Gerry menyulut rokoknya.
Menepuk dahinya frustasi "Tak perlu, aku nyaman dengan pakaianku" Zura menghela nafas pasrah adik Gabriel ini memang sudah tak normal rupanya.
***
"Benarkah ini tempatnya? Kau tak salah mengajakku kemari kan?" Zura mengedarkan pandangannya keseluruh sudut rumah besar berwarna dominan gold dipadukan abu-abu.
"Mengapa wajahmu seolah mengatakan akan membunuhku Zura?" Gabriel terlihat santai meski melihat Zura emosi.
"Gabriel!" Sentak Zura kesal
"Apa?!, Sekarang apa lagi kesalahanku!"
"Kau harusnya bilang jika pesta ini temanya santai dan berkonsep cocktail, aku jadi terkesan aneh dengan dress yang kukenakan sekarang! "
"Gerry kan sudah bilang padamu tadi" ejek Gabriel.
"Tapi kau bilang sebelumnya kita akan menghadiri pesta dansa bukan pesta pantai didalam rumah seperti ini"
"Salahmu yang tak mau bertanya padaku"
"Aku ingin mencakar mu sekarang!" Zura sudah menyiapkan cakar cantiknya bersiap mencakar pria menyebalkan disampingnya.
"Selalu menyebalkan" gumam Gabriel yang hampir tak terdengar oleh Zura.
"Dia disini!" Gabriel menutup matanya berusaha menguasai ekspresi nya menjadi serius perlahan raut tawa dan menjengkelkan nya hilang tergantikan ekspresi yang menyeramkan, entahlah?
"Siapa, Gerry?" Tanya Zura melihat setiap orang satu persatu berharap tahu siapa yang dimaksudkan Gabriel.
"My granpa, Tuan stanxerd"
Gabriel menyelipkan tangan Zura agar menggandengnya dan berusaha mendekati Tuan stanxerd. Dengan langkah yang lugas tak lupa tatapan yang mengintimidasi.Zura bisa lihat Manusia yang dipanggil Gabriel kakek, bahkan dari jarak yang terbilang cukup jauh tempatnya berdiri, dirinya masih bisa merasakan aura dominan dan mengintimidasi yang sangat pekat dari kakeknya Gabriel tersebut.
Jantung Zura berdebar sangat kencang, apakah dia berhasil terintimidasi hanya karena ditatap seperti itu oleh seorang yang sudah terlihat tua renta.
"Tak perlu gugup, cobalah berbicara dengan nya tapi usahakan jangan coba-coba tersenyum, dia akan membunuhmu jika sedikit saja melihat deretan gigi mu yang tersenyum ceria itu dihadapanya"
"Mengapa bisa begitu?"
"Lakukan saja bodoh!"
"Hmm"
KAMU SEDANG MEMBACA
psicopath love me !!!
Mystery / ThrillerKematian satu persatu orang yang dikenalnya membuat zura semakin berambisi menemukan dalang dibalik semua kejadian ini Tapi seakan semuanya bersih tanpa jejak dan bukti serta clue mengenai pembunuh Hingga suatu hari terjadi mengubah kehidupan zura...