15. Pesta Dansa

571 44 5
                                    

Guys, aku mau minta maaf...banget karna kesalahan penulisan tokoh yang sebenarnya itu kalau nama adiknya Gabriel itu Gery bukan Jerry, setelah aku baca lagi, ternyata aku salah nulis maklum orang pelupa, maafkeun ya😂😂

Aku bakal benerin namanya biar kalian lebih nyaman bacanya.

😊🤗🙃

Happy reading😅

***

"Langitnya sangat gelap" Zura memandangi langit berwarna kelam yang sepertinya menandakan akan turun hujan.

"Gelap, seperti hidupmu?" Gery mengejek Zura yang terpekur di depan jendela kaca.

Tak ada sahutan, Zura tetap termenung memandangi kelamnya langit tanpa menghiraukan Gery yang menggerutu tak jelas Karna diabaikan. "Gabriel benar," jeda sejenak Gery mengganti Chanel tv dan melirik sinis kearah Zura "Kau menyebalkan, wanita bisu"

"Kau tak punya pekerjaan selain meledekku ya, " Ujar Zura kesal Karna terus menerus diejek oleh kedua kakak beradik ini.

"Tidak" Gery acuh dan semakin meledek Zura dengan melemparkan kacang almond kedalam mulutnya.

"Hei kau tak ingat apa pesan kakakmu padaku?" Tanya Zura perlahan beranjak duduk di sofa samping Gery.

"Gabriel tak berpesan apapun padaku" ujarnya singkat.

Zura mengering jahil "kau yakin?"

"Sebentar,,," Gery berpikir mungkinkah dia melupakan sesuatu " setelah kufikirkan sejenak, tetap saja tak ada pesan apapun padaku darinya" ucapnya gamblang setelah dirasa dia memang tak memiliki kewajiban apapun, sesuatu yang dipesankan Gabriel untuknya.

"Ada satu hal, dan kuyakin kau sudah terlalu melupakannya"

"Aku bukan orang pikun, wanita gila! Dan tak ada hal apapun yang Gabriel pesan padaku, entah itu menyangkut dirimu atau bukan!"

"Berhenti menyebut ku wanita gila!" Desis Zura yang tak terima Karna dikatai wanita gila oleh Gery.

"Kenapa?  Bagiku kau memang wanita gila!"

"Terserahlah, oh ya Gerry dimana Gabriel?" Kepala Zura menoleh kanan dan kiri sebab sedari tadi dia tak melihat sosok menyebalkan Gabriel itu hari ini.

Gerry terus mengunyah pringles hijaunya mengangkat bahu acuh
" Mungkin, sedang bermain"

Alis Zura menukik, sudah tua begini masih saja main, memang hanya Gabriel rajanya. " main?!"

"Bukan main seperti dalam otak bodohmu itu!, Permainan kakakku beda dan baginya sangat mengasyikan, jika ingin melihat pergi saja kekamarnya, aku tahu kau wanita yang memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi"

"Tak perlu, aku bukan wanita yang perduli dengan urusan orang lain"

Gerry menunjuk mata Zura
"Matamu tak bisa berbohong, jika kau sangat ...penasaran!"

"Perasaanmu saja!"

"Kamarnya ada di sebelah kamarku, pintunya berwarna hitam" Gerry berbicara tanpa sebab, perihal letak kamar Gabriel.

Zura yang hendak mencekal tepian tangga pun berhenti sejenak, menatap malu Gerry,
" jangan berbohong padaku ya"

"Pukul aku seratus kali bila yang kau lihat dikamar itu bukan kakakku!"

"Aku bukannya ingin kekamarnya, tapi kau memaksaku untuk memeriksa, cuma memberitahu saja, siapa tahu nanti kakakmu salah paham ketika aku pergi dan masuk kekamarnya" Zura berlari ke kamar berpintu hitam tanpa malu-malu lagi.

psicopath love me !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang