Lelah...
Satu kata yang tergambar dalam benak Zura malam ini.
Rencananya ketika sudah sampai Rumah, dia akan segera berendam hingga mengantuk dan setelahnya menemui kasur kesayangannya dan lekas tidur. Setelahnya Zura akan memasang alarm pukul 3 pagi untuk makan malam dan streaming drama Korea kesukaannya hingga pagi menjelang.
"Aku pulang" Zura memasuki rumah dengan lelah dan langkah yang lesu.
"Mom!! Dimana kau?" Meletakan sepatu sneakersnya Zura langsung beranjak pergi ke kamarnya yang berada di lantai 2.
"Cukup Bram! Kau sudah cukup menghina ku terus-menerus, bukan hanya aku yang dosa disini kau pun bersalah atas kesalahan ku dimasa lalu,! "
"Mom?" Zura melewati kamar ibunya dan sekilas mendengar suara mom yang terdengar sangat marah pada Dad.
"Mengapa aku ikut bertanggung jawab?! Kuingat kan kau satu hal Mira, aku masih baik bisa menerimamu dan anak-anakmu dirumahku! Kalau saja aku tak berhutang pada ayahmu, sudah kuusir kau dari sini sejak lama, Dasar wanita tak tahu diri!!"
"Aku? Tak tahu diri? Dengarkan aku baik-baik Bram kau ikut bertanggung jawab atas semua masalah ini, jika saja kau tidak memaksa ayah dan ibuku untuk menjodohkan kita demi kepentingan perusahaan, semua ini tak akan pernah terjadi padaku Brengsek!!"
"Tutup mulut busukmu Mira !! Kau hanya wanita jalang yang terus mengemis padaku untuk kelangsungan hidup kedua putrimu itu! Sadarlah akan derajat rendahmu, jangan melewati batas!!"
Zura terus mendengarkan pertengkaran mereka berdua di luar pintu.
"Kedua putrimu, apa maksudnya aku memiliki saudara?"
"Bram!! Jaga bicaramu, kau dulu yang mengemis harta pada orang tuaku,hingga bisa sehebat sekarang ingat Bram! berkacalah !"
"Tutup mulutmu sialan!!"
"Aku tak takut padamu Brengsek!"
Plakk...
Suara tamparan keras yang Zura tahu berasal dari siapa.
Kejadian ini sudah yang kesekian kalinya Zura alami. Dia sudah cukup terbiasa. Air matanya pun tak lagi keluar saking terbiasanya, entahlah mungkin sudah mati.
Zura pun tak tahu.
Sebab Zura tak merasakan apapun walau pertengkaran mereka berdua sudah melampaui batas.
Zura ingin terlibat, memeluk ibunya dan menenangkan kemarahan ayahnya,
Namun untuk hari ini fisik dan mentalnya sudah cukup lelah untuk mendengarkan pertengkaran mereka berdua. Apalagi melerai, sudah cukup!
Zura bisa pastikan pertengkaran kedua orangtuanya tak akan berakhir malam ini.
Maka dari itu Zura memutuskan untuk mundur lebih baik dia menenangkan dirinya diluar itu opsi yang terbaik yang dia punya.
Dia akan kembali besok..
Demi menjaga mentalnya agar tetap waras.
Dan memulihkan kesehatan fisiknya agar bisa terus menunjukkan kepalsuan pada ayah dan ibunya besok.
Agar dia bisa berkata sambil tersenyum bahwa dia baik-baik baik saja.
Seperti yang biasa dilakukannya
Hidupnya memang seperti itu kan?
***
"Sedang apa kau sendirian malam-malam begini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
psicopath love me !!!
Mystery / ThrillerKematian satu persatu orang yang dikenalnya membuat zura semakin berambisi menemukan dalang dibalik semua kejadian ini Tapi seakan semuanya bersih tanpa jejak dan bukti serta clue mengenai pembunuh Hingga suatu hari terjadi mengubah kehidupan zura...