VOTE SEBELUM MEMBACA ⭐
COMENT SETELAH MEMBACA 👌🏻
HAPPY READING ❤
----------
"Gimana kencannya tadi malam? " ucap Sarah yang membuat Nara tersedak sarapannya. Aktivitas makan menjadi terhenti lalu menatap Sarah. Kecuali Arkan yang masih tetap diam dalam aktivitas makannya. Sepertinya cuma Arkan yang tidak peduli dengan apa yang dikatakan Sarah.
"Kita gak kencan tan" jawab Nara setelah ia berusaha menetralkan sedakannya.
Sarah tersenyum "Oo kirain" jawabnya. Sebenarnya itu hanya alibi Sarah saja. Habisnya suasana terlalu hening, dan ia tidak menyukai itu.
"Gue berangkat" ucap Arkan lalu beranjak dari duduknya menuju keluar. Nara sedang berusaha menghabiskan makanannya dengan terburu-buru.
"Eh Ar, tungguin gue! " teriak Nara. Namun percuma. Motor Arkan sudah melaju meninggalkan rumah. Nara mencebikkan binirnya kesal. Ia yakin pasti Arkan masih marah karena hal semalam. Menurutnya ia menayakan hal yang biasa. Tapi kenapa reaksinya bisa seperti itu. Memikirkannya membuat Nara pusing sekaligus bersalah.
Raka dan Sarah yang melihat Nara sepertinya sedang tidak baik dengan Arkan mengernyitkan dahinya. Pasalnya tadi malam mereka baik-baik aja. Pasti terjadi sesuatu.
"Nara lagi berantem ya sama Arkan? " tanya Sarah yang membuat Nara langsung tersadar dari lamunannya.
"Eh, enggak kok tan hehe " balas Nara sambil mengeluarkan cengirannya.
Sarah tersenyum maklum. " jangan marah sama Arkan ya. Dia emang gitu orangnya. Sebenernya dia baik. "
"Aku tau kok tan" jawab Nara ikut terseyum. Nara beranjak dari duduknya. Acara sarapannya sudah selesai lalu berpamitan pada sarah. Ia mengambil tas nya dan hendak keluar. Nara memandang halaman dengan tatapan sedih.
"Bareng gue aja gimana? " tanya Raka yang membuat Nara sontak menolehkan kepalanya.
"Eh.. " ucapnya terhenti sambil memikirkan tawaran Raka. Naik taxi tapi uang nya akan ia pakai untuk keperluan sekolah , dan ia harus irit-irit menggunakan uang itu. Jika Naik bus kemungkinan ia akan telat melihat jam dan kemacetan yang ada.
"Yaudah deh kak" jawab Nara setelah lama berpikir . Toh dengan begini uangnya akan tetap utuh walaupun ia harus menanggung resiko di hujat oleh fans - fans fanatik Raka, tapi biarlah itu urusan nanti.
Di dalam mobil hanya ada keheningan yang menyelimuti. Tak ada yang memulai pembicaraan atau memang tak ingin. Raka sesekali melirik Nara yang tampak diam melihat keluar jendela.
"Ra" panggil Raka. Akhirnya Raka yang memecahkan duluan keheningan.
Nara menoleh kearah Raka, "ya kak? " jawabnya.
"Lo lagi marahan sama Arkan? "tanya Raka dan itu adalah topik yang sama yang dibicarakan saat sarapan tadi. Nara hanya diam memandang Raka. Raka menangkap raut keraguan yang tercetak diwajah Nara.
"Cerita aja ke gue gak pa-pa. Siapa tau gue bisa bantu lo baikan sama Arkan. " jawab Raka sambil tersenyum lalu memokuskan kembali menyetir.
Setelah Raka mengakatakan itu, suasana kembali hening. Mereka masih dalam pikirannya masing-masing. Nara menimang-nimang ingin mengatakan yang sebenarnya pada Raka atau tidak. Tapi sepertinya tekadnya sudah bulat. I
"Kemarin itu kita main truth or dare. Dan botol yang diputer mengarah ke Arkan. Berhubung aku yang muter jadi aku yang ngasih pertnyaan. Arkan milih truth. Terus aku tanya dia pernah jatuh cinta belom dia jawab udah. Karna aku makin kepo terus aku tanya lagi sama siapa. Eh dia mukanya kayak asem gitu terus ngajak pulang. Gak dijawab lagi pertanyaanya." cerita itu keluar begitu saja dari mulut Nara. Raka sebagai pendengar hanya manggut-manggut mengerti mendengarkan cerita Nara. Ia tersenyum getir.
"Lo masih inget sama cewek kemarin yang ketemu di UKS? " tanya Raka
Nara sempat memikirkan cewek yang dimaksud Raka. Tapi sedetik kemudian ia ingat.
"Agatha? ""Huum, dia cinta pertama Arkan" jawab Raka yang membuat Nara kaget bukan main. Matanya membelalak sempurna.
"Seriusan kak?!"
"Iya"
Nara bersandar kembali pada jok mobil. " katanya kalian temen dari kecil. Tapi gue gak pernah liat Arkan bareng Agatha, dan kenapa Arkan marah? Harusnya seneng dong?" tanya Nara yang mulai kepo. Ya sepertinya penyakit kepo nya mulai kumat.
"Agatha, gue , sama Arkan temen masa kecil. Dulu waktu SMP Arkan pernah nembak Agatha. Tapi Agatha cuma diem. Arkan ngerti kalo Agatha mungkin butuh waktu. Jadi dia ngasih Agtaha waktu buat mikirin itu. Dua hari setelahnya tiba-tiba Agatha dinyatakan pindah sekolah bahkan pindah rumah juga. Arkan sampai frustasi nyari Agatha kemana-mana tapi nihil. Nomor gak aktif, sosmed juga kayaknya dia ganti. Arkan juga sempat ngedrop. Dan sekarang tiba-tiba dia kembali lagi, Luka dihati Arkan itu belum sepenuhnya sembuh dia juga bakal sakit hati lagi. Itu sebabnya dia marah sama lo waktu nanyain tentang cinta pertamanya." jelas Raka. Nara yang mendengarkannya entah mengapa merasa sedikit kasian dengan Arkan. Ternyata cowok dingin itu banyak menyimpan luka yang mendalam.
"Gue jadi merasa bersalah sama Arkan." ujar Nara dengan raut wajah sedih.
Raka yang melirik Nara lalu menepuk nepuk pelan kepalanya dan tersenyum.
-----------
"Ar, ni buat lo." ujar Nara sambil meletakkan sebotol minuman dimeja.
" Wahh, perhatian sekali neng Nara ini." Saut Galen yang saat ini juga sedang duduk bersama Arkan. Mereka sekarang sedang berada di kantin.
"Buat?". Tanya Arkan
"Buat lo lah"
"Aws" tiba-tiba Arkan menyentil kening Nara yang membuat si empu meringis sakit.
"Kok lo jahat sih!"
"Maksud gue, lo ngasih minuman dalam rangka apa." Ujar Arkan sambil menghela napas.
"Ooh, sebenernya gue mau minta maaf waktu main TOD. Gue ngerasa bersalah banget. Maafin gue " ujar Nara sambil menundukkan kepala nya. Ia berharap Arkan memaafkan nya.
Arkan mengetuk pelan kepala Nara. " lupain aja, gue maafin." Nara yang menunduk sontak mengangkat wajahnya menatap Arkan dengan senyuman.
Galen yang merasa di kacangkan pun langsung menyaut " yaelah lo berdua, gue disini bersa jadi nyamuk. Dahlah gue haus." Galen berniat mengambil minuman yang diberikan Nara pada Arkan.
"Enak aja, ini punya gue." ujar Arkan sambil mengambil minumannya.
"Pelit amat sih. Yadah gue beli sendiri aja." ujar Galen dengan raut yang sedikit kesal lalu meninggalkan mereka berdua. Nara yang melihat interaksi antara Galen dan Arkan hanya bisa terkekeh geli. Menurutnya interaksi mereka lucu.
"Kenapa ketawa?"
"Gapapa, lucu aja."
Dan suasana hening tercipta diantara mereka. Nara yang tidak suka dengan suasana ini berusaha mencari topik pembicaraan.
"Oh ya Ar, ntar sore temenin gue ke mall ya?. " pinta Nara.
"Gak." tolak Arkan tanpa basa-basi
" mau ya Ar, pliss. Janji deh gak ribet dan gak lama" ujar Nara sambil memelas.
Arkan yang melihat wajah Nara yang memelas hanya bisa menghela napas.
"Ya"
Nara yang mendengar persetujuan dari Arkan langsung senang kegirangan. " yay ntr gue traktir Boba deh."
"Ppfff, mudah bgt ya buat lo seneng." Arkan tersenyum lalu mengacak pelan rambut Nara.
Nara yang kaget dengan Arkan yang tersenyum juga ikut tersenyum. Dalam hati sebenarnya ia sedikit tertarik dengan Arkan.
-------------
To be continue...
Hai, aku kembali lagi setelah setahun Hiatus wkwk. Sebenarnya aku udah nyerah sama cerita ini. Tapi berkat koment dan vote kalian yang minta up lagi, aku ngerasa seneng bgt dan memutuskan untuk ngelanjutin cerita ini. Sebelumnya sorry buat yang udah nungguin lama. Oh iya jangan lupa tinggal in jejal ya. Makasih juga buat yang udah vote sama koment.💙
See you gais in the next chapter.☺👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA
Teen FictionHigest Rank #155 Coldboy 6 Mei 20 #136 cold 20 feb 19 #764 masalalu 27 Maret 19 #336 masalalu 10 April 19 Berawal dari Nara yang harus tinggal dirumah Arkan. Cowok dingin dengan segala kepintarannya. Keduanya selalu ribut atau bertengkar padahal itu...