Sakit

1.3K 57 14
                                    

                 HAPPY READING 💙

                               *****

Sudah sekitar 2 jam Arkan menemani Nara yang sibuk memilih Novel yang akan ia beli. Gadis itu sudah masuk ke dunianya sendiri jika menyangkut Novel. Arkan yang berada di belakangnya berpikir mengapa bisa ada orang yang lama sekali hanya untuk memilih novel. Bukannya jika ingin membeli seharusnya sudah ditentukan terlebih dahulu?. Memang aneh pikirnya.


"Ra, cepetan. Ini udah sore." ujar Arkan.

"Iya bentar. Gue baca yang ini dulu.." ujar Nara dengan matanya yabg fokus membaca buku yang ia pegang.

"Cepet. Atau gue tinggal." ujar Arkan sekali lagi yang kini nadanya mulai kesal. Nara yang tak mau ditinggal sendiri menyudahi membaca novel itu lalu pergi ke kasir untuk membayar.

"Udah nih." ucap Nara.

"Yaudah, ayo pulang." Ujar Arkan yang kemudian meninggalkan Nara dibelakang.

"Eitss...Ar, mampir beli es krim dulu ya? Gue pengen." Ucap Nara menyusul langkah arkan. Arkan memberhentikan langkahnya lalu menatap Nara. " gak pake lama."

Nara kini sedang mengantri untuk membeli es krim. Ya seperti dugaannya pasti ramai. Dan benar saja, ketika ia sampai di sana sudah banyak sekali orang yang mengantri. Mau tak mau ia harus menunggu agak lama. Ia menyuruh Arkan untuk menunggu di salah satu meja.

"Akhirnya dapet juga es krim nya." ucap nya lega. Ia mencari keberadaan Arkan tapi pria itu tak kelihatan. Sampai ada seseorang yang menyenggolnya.Ia sudah pasrah jika akan terjatuh. Es krimnya sih tidak apa apa. Tapi malunya, mungkin ini akan menjadi kejadian paling memalukan dalam hidupnya. Ia memejamkan mata, namun ia tidak merasakan terjatuh sama sekali. Malahan ia merasakan ada sebuah tangan yang menyangga punggungnya.

Itu Arkan, Nara membuka matanya dan terjadilah aksi tatap menatap.Dan yang menyudahi aksi tersebut ialah Arkan. "Hati-hati kalo jalan."
Nara yang masih pada pegangan Arkan mengerjapkan matanya untuk sadar. Ia berusaha untuk berdiri. Melihat es krimnya yang terjatuh jujur membuatnya sedih. Padahal ia sudah berusaha untuk mengantri lama.

Tiba-tiba Arkan pergi meninggalkannya. " Eh Ar, mau kemana?." ujar Nara. Namu yang ia dapat hanya tidak adanya jawaban dari Arkan. Ia mendengus kesal dan memutuskan untuk duduk di salah satu kursi. Ia masih mengingat bagaimana Arkan tadi menyelamatkannya. Wajahnya memerah. " arghh kok gue jadi baper gini sih?." batin Nara sambil menangkupkan kedua tangannya ke wajahnya.

Tak lama kemudian Arkan datang membawa dua buah es krim. Arkan menyerahkan salah satu es krim tersebut pada Nara. Nara menerima es krim itu.

"Ah, itu, makasih buat yang tadi." ucap Nara pada Arkan. Dan hanya dintanggapi anggukan oleh Arkan.

"Lo tenyata suka es krim strawberi ya?." ucap Nara.

" emang nya kenapa?" balas Arkan

" ga papa lucu aja heheheh ."

" kenapa ketawa?."

"Imut aja gitu." ucap Nara dengan masih terkikik.

"Gue cowok." balas Arkan dengan nada kesal.

"Iya maaf, bercanda." balas Nara masih dengan senyuman.Arkan yang melihat Nara tersenyum dan tertawa seperti itu merasa kalo gadis itu lebih cantik jika tertawa. Seakan matannya hanya tertuju padanya. Tersadar atas pikirannya, ia mengalihkan pandangan ke arah lain dan melanjutkan memakan es krimnya.

Nara memperhatikan es krim yang diberikan oleh Arkan. Sesederhana itu ia bisa tersenyum bahagia. Ia sadar bersama Arkan dunianya terasa menyenangkan. Walaupun terkadang sifatnya yang nyebelin itu muncul. Ia tak masalah, baginya Arkan tetaplah Arkan. Dan sekarang ia mulai sadar sepertinya ia menyukai Arkan. Ia berharap jika cintanya ini tidak bertepuk sebelah tangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARKANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang