07 Apakah harus pergi?

56 26 8
                                    


Happy reading 💗

"emang nya kalau kursi yang ini kenapa sih Va?" ucap Vani dan langsung menjatuhkan bokong nya di kursi cafe itu.

"Gak, ga kenapa-napa sih'' Reva ikut duduk

Waiters Cafe itu datang ke meja Reva dan Vani

"selamat datang..mau mesan apa? " tanya waiter itu seraya memberikan buku menu nya.  Vani langsung menunjuk makanan kesukaan nya beserta minuman yang memang akan segar jika di minum sore sore begini.

"beef teriyaki sama orange juice nya bu"

"yaudah deh bu,  samain aja sama si kadal itu.  Lagi males milih" kata Reva.

Waiters tersebut hanya tersenyum lucu mendengar perkataan Reva mengejek Vani.

Vani yang mendengar itu pun melotot marah dan membuang wajah nya ke samping.

"Hahahaha"  Reva tertawa puas. 

Saat Reva hendak memalingkan kepalanya ke belakang untuk memastikan cowok tersebut masih ada atau enggak, ternyata Reva tidak melihat mereka. geng itu sudah pergi saat Reva dan Vani beradu mulut.

"sial banget sih!  Tapi itu emang dia kan?  Cowok yang udah gue bantuin.  Tapi— teman teman cowok itu kaya nya ga asing.  Gue sering liat di sekolah.  " batin Reva.

"Hoy.  Ngelamun bae—mikirin apaan sih?  Tu makanan nya udah datang. " ucap Vani.

"eh udah datang yah? " tanya Reva basa-basi agar tak terlihat bingung.

Mereka berdua pun menyantap habis makanan nya.  Tak lupa membayar nya pada kasir yang berada dekat pintu keluar cafe.  Sejak dari tadi vani lah yang membayar semua pengeluaran Reva.  Mulai dari salon,  baju,  sampai makanan nya.

"makasih banyak" ucap reva sesampainya di mobil.  "kesambet apa loh jadi sebaik ini? " tanya Reva.

"iya sama- sama sayangkuh. Hari ini aku yang belanjain semuanya dan besok giliran kamu yang belanjain aku. Deal yah" ucap Vani dengan wajah senang nya.

"idih sok pake aku kamu.  Ga cocok woi, kaya ngelesbi lu sama gue" ucap Reva sambil menoyor kepala Vani. 

"eh udah jam berapa sih?  Sanking asik nya jadi lupa jam" tutur vani.

"emm—jam 5 sore nih masih juga jam segini, kecepatan kita pulang nya. '' ucap Reva yang benar- benar malas jika harus pulang ke rumah itu.

"kan lo masih ngantar gue.  Jadi pas lo sampai rumah kan udah malam tuh.  Dah pas itu kaya target lo pulang setiap hari "  ucap Vani, ia memang mengerti bagaimana Reva.  Selama ini Reva tak pernah pulang tepat waktu, karena itu percuma di lakukan nya, Reva menghabiskan waktunya diluar rumah bahkan sudah ke club menemui Tomy jika ia sedang bosan.

******

"udah pulang non?  Itu tadi di cariin sama nyonya besar,  katanya non mau di bawa makan malam. " ucap bi inun pembantu nya Reva.

"loh?  Emang nya mereka udah pulang bi?  Tumben"  Reva tak terlalu menghiraukan mengenai makan malam itu.  Hanya saja Reva heran dengan kedua oran tua nya yang ternyata sudah pulang ke rumah.

"iya non.  Nyonya sama tuan udah pulang dari jam dua siang.  Mereka dari tadi asik ngobrol. tapi Bibi ga tau ngobrolin apa."

"oh yaudah deh bi,  makasih ya bi"

" ia non"

Reva melangkah kan kaki nya ke anak tangga,  karena kamar nya berada di lantai dua.  Ia sengaja memilih di lantai dua agar berjauhan dengan kamar  orang tuanya.

Belum sempat ia merebahkan dirinya di kasur,  panggilan keras dari Rendi papa Reva terdengar.  Dan ia dengan malas menyahut dan segera datang ke sumber suara.

"ada apa?" tanya Reva cuek ke papa dan mama nya.  Sudah sepuluh detik ia menunggu jawaban tapi tak ada respon.  Orang tuanya malah asyik meminum teh seperti mengabaikan kehadiran Reva.  "kalau ga penting..aku mau balik" sambung Reva seraya pergi meninggalkan kedua orang tuannya.

"Reva ke sini sebentar,  ada yang mau papa sama mama bicarakan sama kamu" ucap Rendi dingin kepada Reva. 

Reva membalikkan tubuh nya dan melangkah ke tempat nya berdiri tadi. 

"duduk sini Reva,  mama sama papa mau bicara sama kamu" ucap Rima ibu Reva

Perasaan Reva aneh..seperti menghangat saat berhadapan dengan kedua orang tuanya yang selalu sibuk ini. 

Reva duduk namun tak melihat kedua orang tuanya.  Ia berusaha membendung air mata nya yang sudah penuh di pelupuk mata.  Rasanya Reva ingin sekali memeluk dua orang yang ada di hadapannya itu.

"papa manggil kamu karena ada yang mau papa sampaikan.  Papa sama mama mau kamu mau kenalin kamu sama anak teman papa." papa Reva berbicara pelan ke Reva

"jadi kalian cuma mau ajak aku ketemu sama anak itu? maaf, aku udah punya janji hari ini sama teman aku..''

"yaudah kalau kamu mau papa sama mama pisah,  kamu boleh kok ga datang" mama Reva angkat bicara. 

''Mama ngancam Reva?''

mama Reva tersadar akan pertanyaannya barusan dan menunduk.

''kamu sebaiknya datang nanti Reva'' ucap Rendi

Reva berdiri lalu pergi begitu saja

Sebenarnya apa masalah nya dengan Reva?.  Jikalau pun orang tuanya pisah itu tak terlalu di menjadi masalah bagi Reva.  Bukan nya itu hal biasa di kalangan orang berada seperti Reva saat ini.  Tapi dalam hati kecil Reva, ia masih punya angan-angan untuk bersama dan merasakan kasih sayang orang tua.

Reva memutuskan untuk datang ke ajakan ayah dan ibunya. Banyak sesuatu yang harus dia ketahui agar semuanya menjadi jelas. apa sebenarnya tujuan orang tua Reva padanya?


Kira-kira reva mau di kenalin ke siapa yah?  Dan kenapa si reva nya bodo amat gitu!? Hadeh...

Btw saia ucapkan terima kasih sangatt buat yang udah baca.  Jangan lupa vote anda dan komen anda. 

Maaf kan banyak nya typo dan kesalahan yang ada.

ARVA ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang