Happy reading 💗"Reva sehat dan baik-baik aja, bahkan tanpa kalian berdua'' jawab Reva
"bagus lah nak, kami cuma mau memastikan kalau kamu udah pulang ke rumah, kan ga baik malam-malam gadis seperti kamu keluar rumah." kali ini mama Reva yang berbicara, Rima baru saja masuk ke kamar Reva.
Seperti — di siram oleh air dingin. Reva terdiam seribu bahasa dan tanpa di komando tangan Reva bergerak dan langsung memeluk tubuh mama nya itu.
Rindu, rindu adalah sebuah kata yang pas pada saat ini untuk Reva. Reva yang selama ini belum merasakan kasih sayang dari seorang ibu, Hanya dengan mendengar kalimat singkat itu langsung menyentuh hati Reva. dia memeluk erat mamanya dengan tangisan.
"loh? Reva? Kamu mau meluk mama? " tanya Rima kaget. Rima mengira bahwa Rima bukan lah ibu yang pantas di panggil mama oleh Reva.
Reva juga kaget mendengar perkataan itu.
Reva langsung melepaskan pelukan nya dan mundur beberapa meter, ia menutup pintu dan terjatuh di lantai tiba-tiba.
"gue kenapa? Gue kenapa? " tanya nya sambil memukul-mukul kepalanya.
Dan tubuh Reva terbaring di lantai, saat itu juga dia tertidur dan melupakan segalanya.
Rendi dan Rima turun dengan senyuman kecil. mereka bahagia melihat Reva yang sepertinya memaafkan kesalahan mereka berdua.
******
Tok tok tok
Bel sudah terpasang di samping pintu dengan rapi, sang tamu hanya tinggal menekan dan menunggu. Tapi kembali ke tamu, mungkin tamu kali ini berasal dari kampung sehingga tak mengerti arti sebuah benda putih itu.
"iihhh siapa sih yang ngetok ngetok, brisik banget! " ucap rima mama reva.
"bentar non biar bibi bukain" ucap pembantu itu lalu pergi menuju asal suara.
"eh siapa yah? " tanya bibi
" ini benar kan rumah pak rendi? Saya datang ke sini mau ngajar les anaknya. "
Ucap arju dengan intonasi yng dingin."oh iya benar, silahkan masuk " sahut bibi dengan ramah.
Arjuna segera masuk dan mempersiapkan dirinya. Ia berjalan dengam tubuh tegap lengkap dengan kemeja yang teramat rapi, kancing kemeja nya ia kaitkan sampai menutupi leher nya.
Wajah tampan nya telah tertutupi sebagian karena rambut ikal dan tompel besar yang menempel di wajah nya.
"eh arjuna kan? Sini duduk dulu makan bareng" ucap rendi dengan ramah pada arjuna yang memang melewati meja makan berukuran besar itu.
"iya om, tadi saya udah sarapan sama ayah, jadi ga usah " ucap arjuna dengan anggukan kecil di sertai senyuman tipis dari bibir nya.
"hm ya sudah kalau kamu enggak mau , kamu bisa duduk dulu di ruang tamu nunggu reva turun dari atas" ucap rendi.
Arjuna berjalan ke ruang tamu dengam di iringi bibi tentunya. Karena rumah se besar ini orang baru tidak akan tau yang mana ruang tamu yang mana dapur, karena besar nya sama.
Arjuna pun duduk sambil menunggu reva turun.
Bibi langsung pergi ke lantai atas menyusul reva yang sekarang entah ngapain di kamar nya.
Tok tok tok
Tak lama kemudian Reva membuka pintunya, ia sudah dengan baju santai nya. Reva terlihat sangat cantik mengenakan kaos longgar dan celana jins pendek, serta rambut di ikat kuda dan poni yang menjuntai indah menutupi keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARVA ✔✔
Teen Fiction[TEEN_FICTION] Semua berawal saat pertemuan Reva dan Arjuna di sebuah club ternama ibu kota. Rasa kasihan membuat Reva rela menolong sampai menemani Arjuna yang babak belur tidur di sebuah kamar hotel. Tak hanya itu, Reva juga membayarkan hutang-hu...