Beberapa pasang mata nampak terus memandangi gadis yang sedang berjalan sendirian. Mereka melihat dengan berbagai macam pandangan. Ada yang sambil berbisik, ada yang takjub dan juga iri.
Tentu saja gadis itu sudah sangat risih dengan pandangan mereka. Ia memilih untuk menyibukan diri dengan ponsel hingga ia sudah berjalan jauh dari mereka.
Baru beberapa centi ia menjauhi keramaian itu, tiba-tiba ada anak laki-laki yang nampak memandangi gadis itu berlalu.
Dira yang sudah risih menjadi pusat perhatian, kini kekesalannya semakin memuncak. Ia menatap balik anak yang tengah tersenyum itu dengan mata melotot.
"Ngapain lu liat-liat!!", bentaknya membuat anak laki-laki itu tercengang dan langsung pergi ketakutan.
Niatnya untuk jalan-jalan di minggu ini harus ia sesali. Dira sangat benci dengan cewek-cewek tukang gosip dan laki-laki mata kranjang.
Kenapa hari ini ia harus bertemu dengan orang-orang seperti itu?!
Mungkin sudah cukup dengan jalan-jalan kali ini. Lagipula ia sudah cukup kesal untuk hari ini. Rasanya amarahnya semakin meningkat saja.
Sebelum ia kembali ke rumah, ia memutuskan untuk istirahat sejenak di sebuah bangku taman sambil menenggak air mineral yang baru saja ia beli.
"Hai", suara sapaan terdengar dari sebelah Dira.
Dira memutar kepalanya 90 derajat ke arah suara itu. Dan dilihatnya anak laki-laki yang tak dikenalnya tiba-tiba duduk disampingnya sambil tersenyum lebar.
"Boleh kenalan nggak?", ucap anak itu lagi.
"Nggak!", jawab Dira tanpa melihat orang itu lagi.
"Jangan jutek gitu dong! Nanti cantiknya ilang".
"Kamu cantik deh".
Dia muji gua??!
Dira kembali menatap orang itu dengan tatapan dingin, tapi kepalanya semakin panas. Tidak! Ia benar-benar ingin menonjok orang itu sekarang juga.
"Kartu atm kamu papa cabut!!".
Suara lantang papa tiba-tiba terngiang dalam kepala Dira. Gara-gara saat itu ia menjadi pelaku pembullyan kepada anak cowok sekelasnya, hingga orang tuanya dipanggil guru BK.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya hal itu terjadi. Tapi sejak saat itu, papanya sudah sangat marah pada Dira. Jadi itulah mengapa ia ingin taubat, ia tidak mau macam-macam dengan orang ini, agar kartu atm-nya tidak dicabut.
Dira menatap kembali orang yang tengah tersenyum itu. Begitu ia melihat wajahnya, sudah tidak bisa ditahan lagi. Ia langsung mengguyur kepala anak laki-laki itu dengan botol yang berisi air mineral yang terus tergenggam ditangannya.
Seketika orang itu langsung terkejut bukan main. Senyum palsunya langsung hilang begitu saja.
"NGGAK USAH MODUS!!", ucapnya dengan penuh penekanan kepada orang yang kini basah kuyup di depannya.
Maafin Dira papa! Dira udah terlanjur emosi!
Sementara orang itu hanya terdiam seribu bahasa. Sepertinya orang itu sangat marah. Tapi Dira sama sekali tak peduli akan hal itu. Tak lama kemudian, orang itu langsung berdiri dan berlari seperti kucing takut air.
Hmph! Ternyata dia cuma cowok payah dan penakut!
Dira menatap kepergian orang itu dengan senyum piciknya, "Dasar mata kucing!!".
Dira menghela nafas sekejap. Bahkan setelah air dalam botol itu sudah habis terbuang percuma, ia tak langsung beranjak pulang. Dira membuka ponselnya dan mengecek akun instagramnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaVan
Teen FictionKetika cowok playboy jatuh cinta dengan orang yang sudah ditakdirkan bersama..