Hari ini teman sebangku Dira, Lara tidak bisa masuk sekolah. Biasanya Dira kemana-mana selalu bersama Lara.
Tapi kalau Lara tidak ada seperti ini, Dira terpaksa sendirian. Tak apalah, ia kan sudah biasa sendiri.
Btw, teman lainnya pada dimana sih? Satu ilang, ilang semua. Rasanya hampa jika ia makan sendirian seperti ini.
Tapi Dira itu orang yang percaya diri. Ia mengacuhkan orang lain akan memandangnya bagaimana.
Dira memakan bakso Mang Kos dengan nikmat. Bakso ini memang sudah enak. Apalagi harganya murah.
"Yang, baksonya enak nggak?". Tiba-tiba terdengar suara yang mengusik Dira.
"Enak kok, Yang". Dira melirik ke belakangnya dengan tatapan sinis.
"Es jeruknya?"
"Manis kok yang". Tak sengaja Dira mendengarkan pembicaraan pasangan alay di belakangnya.
"Tapi es jeruk aku kok nggak manis ya?"
"Kok bisa, Yang?"
"Iya, karna semua manisnya ada di kamu, Yang"
Uhuk.. uhuk..
Dira langsung terbatuk hingga kuah bakso yang ia makan tersembur ke depan.
Dira bergidik ngeri mendengarnya. Rasanya jijik sendiri. Dasar pasangan alay! Mereka semakin membuat Dira tambah frustasi.
Dira langsung berdiri dan menghadap dua orang yang ada dibelakangnya. Ia menatap mereka dengan tatapan memburu.
"Heh! Kalo pacaran jangan disini! Dasar alay! Najis!", emosi Dira benar-benar sudah meledak.
Tapi untungnya ia bisa mengurungkan niatnya untuk mengguyur mereka dengan kuah bakso.
Pasangan alay itu menatap Dira dengan heran.
Kenapa tiba-tiba ada cewek aneh yang iri pada mereka? Apa masalah cewek ini? Mungkin dia iri karena terlalu lama jadi jones.
"Pergi aja yuk, yang", ajak cowok alay itu kepada cewek alaynya.
Mereka memilih untuk pergi. Mereka tidak mau berdebat dengan cewek itu. Karna mereka tahu jika ada masalah sedikitpun dengannya, kelar sudah hidup mereka.
Dira masih menatap kepergian pasangan alay yang telah mengganggu hidupnya itu. Ia masih heran saja melihat mereka yang bergandengan sepanjang jalan.
"Jijik!". Rasanya ia ingin muntah melihat mereka.
"Nadiraa", tiba-tiba ada yang memegang pundak Dira dan terdengar suara bisikan pelan di belakangnya, membuat Dira terpental kaget.
"EH SETAN LU ANJ*R!!"
Bugh..
Orang itu terkena tendangan Dira. Dira tidak sengaja! Ia refleks. Jadi jangan salahkan Dira sepenuhnya. Salahkan saja diri sendiri, siapa suruh mengangetkan Dira.
"Varo?!", pekik Dira mendapati orang yang telah mengagetkannya.
"Kok gue ditendang sih!?", rajuk Rafan sambil memegangi kakinya yang masih terasa nyeri.
"Mangkanya jangan suka ngagetin!", sungut Dira kesal.
"Nadira", panggil Rafan pelan.
"Panggilan gue Van! Jangan panggil Nadira", ketus Dira.
"Tapi kan lo sendiri yang bilang waktu itu, kalo nama lo Nadira?"
"Seenggaknya jangan di sekolah!",
KAMU SEDANG MEMBACA
RaVan
Teen FictionKetika cowok playboy jatuh cinta dengan orang yang sudah ditakdirkan bersama..