Tangisan Bayi di Kolong Ranjang

7.2K 431 15
                                    

Arwah yang gentayangan karena mati tak tenang akan selalu menampakkan diri, mengisyaratkan kepada seseorang bahwa ada sesuatu pada dirinya yang belum tuntas diselesaikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arwah yang gentayangan karena mati tak tenang akan selalu menampakkan diri, mengisyaratkan kepada seseorang bahwa ada sesuatu pada dirinya yang belum tuntas diselesaikan.

---

Keluarga Abdullah Saeri baru saja pindah di rumah yang ada di pengkolan jalan perumahan Griya Perdana Asri. Beberapa tahun sebelumnya, jauh sebelum kedatangan mereka, rumah itu disebut-sebut sebagai rumah angker. Rumah nomor 16 Rt 02 Rw 07 tidak pernah sedap riwayatnya. Penghuni-penghuni sebelumnya pun tak pernah tenang menghuni rumah tersebut.

Terakhir, rumah itu dijadikan sebagai kantor koperasi simpan pinjam "MANDIRI". Tapi, riwayat kantor itu pun nyaris seumur jagung dan mengembalikan kondisi rumah itu seperti semula. Beberapa tahun kosong, tibalah keluarga Abdullah Saeri beserta istri Bersama kedua putranya yang masih SD dan SMP. Sebulan lamanya menetap disana, tak nampak ada kejanggalan apa pun dalam kehidupan mereka. Kewajaran itu justru memicu kecurigaan warga, seakan-akan kenormalan yang ada justru tidak normal.

Pak Saeri adalah guru SMP yang baru pindah mengajar ke SMPN 13. Putra pertamanya yang juga masih duduk di bangku SMP ikut diajar bapaknya di sekolah yang sama. Bu Saeri adalah seorang ibu rumah tangga yang ramah. Baru seminggu menetap, beliau sudah akrab dengan beberapa warga dan tukang sayur keliling. Isu mengenai rumah angker ditepiskannya seiring waktu berlalu. Kehormatan serta keramahtamahan keluarga itu membuat warga pun sungkan untuk menakut-nakuti. Warga sekitar lantas berkesimpulan, mungkin memang misteri dan aura kegelapan di rumah itu telah memudar. Keadaan berangsur menjadi wajar. Sayangnya, kewajaran itu tak berlangsung lama. Beberapa bulan berikutnya, mereka mulai dihantui oleh kejadian-kejadian ganjil di dalam rumah.

Beberapa hari belakangan, Pak Saeri mulai nampak pucat tiap kali keluar rumah. Keanehan itu mulai dirasakan oleh tetangganya. Ketika ditanya, beliau enggan menjelaskan. Para tetangga pun mulai curiga.

Kian hari, kondisi Pak Saeri makin kelihatan kurus. Menindaklanjuti sikap Pak Saeri yang bungkam, Pak RT serta beberapa tetangga mendatangi rumah beliau dan minta penjelasan mengenai kesehatan beliau. Alih-alih menjelaskan, beliau malah tertawa geli dan merasa tersanjung pada tamu-tamunya yang mau menjenguknya yang katanya sehat-sehat saja.

"Lha, wong saya super sehat kok, Bapak-bapak sekalian. Malah istri saya sudah hamil lagi".

Mendengar pemaparan itu, para tamu pun saling sikut keheranan.

Beberapa bulan berikutnya, mungkin karena mulai tak tahan, Pak Saeri akhirnya buka mulut dan menjelaskan kejadian-kejadian ganjil yang menimpanya kepada teman dekatnya di sekolah. Beliau adalah Pak Najib. Berdasarkan keterangan Pak Saeri, di rumahnya sering terdengar tangisan bayi malam-malam. Bahkan di kamar mandinya yang terletak di belakang rumah sering muncul penampakan anak kecil sedang berendam di bak mandi.

Kegelisahan Pak Saeri makin menjadi karena anak-anaknya pun mulai bercerita hal serupa. Pernah suatu ketika, anaknya terbangun di tengah malam. Tiba-tiba ia menangis meraung-raung seperti kesurupan sambil sesekali menutupi wajahnya seolah-olah ketakutan akan sesuatu. Tangannya menunjuk gemetaran ke arah dinding atas kamarnya. Tatkala Pak Saeri mendongak, sesosok bayi bertubuh hitam legam menempel di dinding atas. Matanya menyala merah sambil menangis serak.

Lewat Tengah MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang