Bagian 1

84 8 1
                                    

"Hidupmu, hatimu, wajahmu, lekukmu, seperti serpihan puzzle. Kau cocok menjadi tipe idealku."

Udara yang dingin dan genangan air dijalan menandakan tadi malam baru saja turun hujan. Daun-daun dipohon menimbulkan gemercik air yang turun membasahi bumi.

Didalam rumah mewah, dikawasan komplek elite seorang gadis dan seorang ayah fokus menyantap sarapan.

"Diminum susunya sayang!"

"Iya Ayah."

"Maaf ya, hari ini ayah gak bisa anter kamu kesekolah, soalnya ayah ada meeting pagi-pagi sekali." Ucap Prasetyo merasa tak enak pada putri kesayangannya.

"Gapapa kok Ayah, Sea bisa naik sepeda." Ucap gadis itu, ceria.

Ladaisea Keana, gadis cantik nan manis. Yang sekarang duduk dibangku kelas 12 SMA di Jakarta itu memiliki kepribadian yang ceria dan ramah, tak heran jika seluruh penduduk sekolah mengenalnya. Ditambah dia juga dikenal sebagai anak semata wayang dari Prasetyo Hadi, seorang pengusaha sukses yang memiliki Perusahaan berpengaruh di Jakarta.

"Ayah berangkat dulu ya sayang, kamu habisin rotinya, susunya juga harus dihabisin. Hati-hati saat berangkat sekolah nanti." Titah Prasetyo mengelus kepala putrinya sayang.

"Ay Ay Captain!" Balas Sea bersemangat seraya memberi hormat pada sang Ayah. Prasetyo tersenyum melihat tingkah putrinya.

"Yaudah, Ayah berangkat dulu ya sayang." Pamit Prasetyo seraya mencium kening Sea.

"Hati-hati Ayah!"

Sea melanjutkan sarapannya, hari ini masih pagi sekali, jam masih menunjukkan pukul 05:30. Sea menikmati sarapannya dengan santai. Setelah serangkaian acara sarapan selesai Sea segera menuju kegarasi rumah untuk mengambil sepeda kesayangannya. Sekilas Sea membersihkan jok sepeda terlebih dahulu dari debu, lalu keluar halaman rumah dengan mengayuh sepeda.

Diperjalan Sea tersenyum, semilir angin pagi yang dingin menembus kulitnya yang tertutup sweater soft pink. Sea mengendarai sepedanya dengan santai seraya melihat pemandangan jalanan ibukota yang masih belum terlalu ramai dihari yang masih sangat pagi dan dingin ini.

Tiba-tiba Sea terpekik, syok, melihat sweater pink, rok abu dan rambutnya terkena cipratan air hujan. "Sial, seragam gueee!" Cepat tersadar dari keterkejutannya, Sea langsung menatap tajam mobil hitam mewah yang melaju agak kencang membuat genangan air menyiprat kearahnya.

Dengan jurus kecepatan mengayuh ala Sea, Sea langsung menyusul mobil hitam itu dengan cepat. Mengayuh dengan sekuat tenaga, mencoba menyaliiiiiiiiip, daaan HAAAAAP! Sea berhasil menyalip mobil hitam itu dengan susah payah.

Mobil hitam yang dikendarai oleh lelaki itu otomatis langsung berhenti. Lelaki pengendara mobil menatap heran gadis dengan wajah garang yang menghentikan mobilnya itu.

"CEPAT KELUAR OM! BAJU SAYA JADI KOTOR BEGINI GARA-GARA OM!" Teriak Sea kesal.

Sea bersedekap dada menunggu yang punya mobil keluar. Saat pintu mobil terbuka Sea sudah menyiapkan ancang-ancang untuk menyemprot om itu dengan omelannya.

Tapi yang terjadi...

Mulut Sea menganga lebar, matanya mengerjap pelan, dan nafasnya panjang pendek ketika melihat yang keluar dari mobil adalah lelaki tertampan yang pernah ia temui. Sea sampai tidak sadar jika lelaki itu sudah ada dihadapannya, Sea terlalu sibuk memperhatikan mata, bibir, alis  hidung, dan semua yang ada didiri lelaki itu yang menurut Sea terlalu indah. Sea turun melihat pakaian lelaki itu, ia memakai seragam sekolah, tapi Sea tidak tau itu seragam sekolah mana.

Miss RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang