Bagian 11

20 6 3
                                    

"Mata setengah tertutup, tertidur saat malam, tempat dimana kau berada."

-----

"Nga-ngapain lo kesini?" Tanya Jovan, kaget bercampur gugup saat Susi tiba-tiba duduk disebelahnya.

Susi dengan kesal menjawab, "Tanya aja sono sama sobat lo tuh! Dia yang nyuruh gue duduk disini."

Jovan mendengus kesal, ngapain coba Saga menyuruh Susi untuk duduk dengannya. Jovan tidak bisa jika harus berlama-lama didekat Susi. Aishhh, tidak lihat apa keringat dingin sudah membanjiri kening Jovan.

"Terus, kenapa lo mau?" Tanya Jovan lagi, Susi yang baru saja berusaha memejamkan matanya, tidak menjawab pertanyaan Jovan, tapi matanya melirik Jovan kesal.

Jovan yang tiba-tiba dilirik Susi, walaupun Susi meliriknya dengan ekspresi kesal, tetap saja itu sangat imut dimata Jovan.

Jovan mengalihkan pandangannya keluar jendela, menghembuskan napas panjang, berusaha menormalkan detak jantungnya.

"Kenapa sih, orang duduk doang, bentar lagi juga sampe." Susi menggerutu kesal, setelah itu memilih untuk segera memejamkan matanya.

Jovan mengangkat panggilan dari handphone nya yang tadi bergetar, panggilan dari Biyan.

"Heh pantesan lo waktu itu ngelarang gue buat deketin Susi, ternyata lo juga demen sama dia toh." Ucap Biyan langsung saat Jovan mengangkat telponnya.

"Ngomong apasih lo?"

"Udah deh Jov, gue liat kali. Tadi mobil Bus gue nglewatin mobil Bus lo. Gue liat sekilas lo duduk bareng kan sama Susi?" Tuding Biyan.

"Dia duduk sama gue disuruh Saga." Jawab Jovan pelan, takut Susi mendengarnya.

"Heleh halesan!" Ucap Biyan agak ngegas.

"Lagian ngapa sih kalo dia duduk sama gue? Masbulo?" Balas Jovan jadi ikut ngegas. "Lagian lo juga udah sama Anggi kan, pacar lo itu, Susi biar sama gue!" Lanjut Jovan dengan tegas.

"Iye dah iye, makan tuh Sosis!" Dan telpon dimatikan secara sepihak.

Jovan mendengus kesal melihat tingkah Biyan "Dasar orangutan!"

-----

Setelah perjalanan hampir 3jam, akhirnya para rombongan camping sampai didaerah pegunungan yang sangat indah. Suasana sejuk, tempat yang bersih menyambut siswa-siswi peserta camping.

Semuanya dikerahkan untuk segera membuat tenda masing-masing.

Sea dan Susi berjalan beriringan menuju tempat dimana mereka akan membangun tenda.

Saat tiba-tiba, Saga datang menghampiri mereka bersama Jovan, Biyan juga seorang gadis manis disamping Biyan.

Saga dengan cepat mengambil alih tas bawaan Sea saat melihat gadis itu terlihat menahan berat dipunggungnya. Sea tentu saja terkejut akan tindakan Saga itu.

"E-eh gausah, gue bisa sendiri kok." Ucap Sea berusaha mengambil alih tasnya kembali. Tetapi Saga tidak menghiraukan. Lelaki itu malah menggandeng lengan Sea dan berjalan bersama mendahului teman-temannya.

Miss RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang