"Cinta itu seperti apa? Tergantung pada kita yang menjalaninya."
-----
Diantara percakapan mereka, datang seorang gadis menghampiri Saga dan langsung merangkul bahu Saga erat.
Saga yang merasa terkejut otomatis mendongak untuk melihat siapa sosok yang lancang merangkul dirinya.
Saat tau siapa pelakunya, dengan keras Saga menghentakan tangan itu dari bahunya. Tapi si empunya tangan semakin erat memeluk leher Saga dari belakang.
Karin, siswi kelas 12 IPS, yang selalu berpenampilan menor, dan selalu mengumbar tubuhnya pada semua lelaki. Karin selalu terlihat bergonta-ganti lelaki, Karin juga pernah hampir dikeluarkan dari sekolah karna melakukan hal senonoh di WC sekolah.
Karin masih enggan melepas pelukannya dari Saga.
"Lepas!" Ucap Saga membentak.
"Eh uler, ngapain sih lo? Kalo mau nemplok-nemplok mending sana dipohon kaktus!" Biyan yang sedari tadi melihat tingkah menjijikan Karin berucap kesal.
"Au nih! Cabe bosok." Ucap Jovan sudah muak melihat tingkah laku Karin pada setiap lelaki.
Dengan kasar Saga mendorong Karin kebelakang, membuat Karin terjengkang, "Gue udah suruh lo lepas ya dari tadi! Jangan pernah lo berani sentuh gue lagi!" Desis Saga menatap Karin tajam.
Karin cemberut seraya bangkit berdiri. "Sayaaang, kok kamu gitu sih! Aku cuma mau peluk pacar doang masa gak boleh?"
"Pacar dari Arab!"
"Pacar, pacar, endasmu pacar!" Umpat Biyan dan Jovan bersamaan.
"Diem deh kalian, dasar rakyat jelata!" Ucap Karin sinis kepada Biyan dan Jovan.
"Lah, bukannya yang rakyat jelata elo ya? Lo kan kalo pake baju pake ukuran anak kecil. Gak mampu ya beli baju ukuran orang dewasa?" Ucap Biyan dengan sinisnya.
Karin tidak memperdulikan omongan Biyan, dia menghampiri Saga dan duduk disebelahnya, menyandarkan kepalanya dibahu Saga, Saga otomatis bergeser menjauh membuat Karin terjungkal untuk kedua kalinya.
"Mampus!" Ucap Biyan dan Jovan sambil tertawa puas.
"Sayang, kamu kenapa sih? Aku udah naksir sama kamu semenjak hari pertama kamu pindah kesekolah ini! Kenapa kamu gak pernah respon aku, padahal aku udah setia banget nunggu kamu terima aku." Ucap Karin dengan mimik sedih yang dibuat-buat.
Saga hanya diam tidak memperdulikan Karin.
"Setia?" Beo Biyan, lalu menghadap kearah Jovan, "Jov gue mau nanya deh, setia tuh yang tiap hari disekolah keluar masuk toilet sama cowok? Setia tuh yang kalo pulang dijemput om-om?" Tanya Biyan menatap Jovan serius.
"Itu mah bukan setia yan, tapi semau-maunya aja, bebas, Bhaaaa." Balas Jovan tertawa puas.
Karin menatap Jovan dan Biyan dengan emosi yang sudah mencapai ubun-ubun.
"Sayang ih, temen kamu tuh kalo ngomong ngeselin banget!" Karin menyentuh lengan Saga yang langsung ditepis oleh Saga.
Saga menghadap Karin, menatap mata Karin tajam, "Eh, lo denger ya! Gue gak mau, dan gak akan pernah mau punya urusan atau hubungan sama cewek kaya lo! Jadi mending lo jauh-jauh dari gue bitch! Gue udah punya cewek!" Tegas Saga pada Karin yang matanya sudah berkaca-kaca.

KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Right
Teen FictionSaga mencintai seseorang dimasalalunya, namun seorang gadis cantik membuatnya jatuh cinta kembali. Siapakah gadis itu? Bagaimana jika gadis yang dicintai oleh Saga sekarang itu adalah gadis masalalunya yang sudah Saga cintai sejak dulu? Bagaimana ji...