Bagian 5

35 7 7
                                    

"Didepan mataku, sesuatu tanpamu adalah kegelapan, sangat gelap."

-----

"Sea masuk ya Yah." Pamit Sea kepada Ayahnya yang mengantarnya kesekolah hari ini.

"Iya sayang, pulang sekolah nanti Ayah suruh supir untuk jemput kamu ya." Ucap sang Ayah mengusap lembut rambut Sea.

Sea hanya mengangguk dan setelahnya mencium tangan Ayahnya, lalu segera masuk kesekolah.

Sea berjalan menuju kelas dengan senyum ramah yang tersungging dibibir tipisnya. Sesekali menjawab sapaan teman-temannya disekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 06:40, menandakan sebentar lagi jam pelajaran dimulai.

Sea memasuki kelasnya yang sudah ramai, terlihat diantara teman sekelasnya ada yang sedang panik menulis PR, ada yang heboh mengobrol tentang comeback nya BTS, laki-laki yang sedang serius menonton Hp dipojokkan, dan banyak yang sibuk dengan dunianya sendiri.

Sea duduk dikursinya, terlihat Susi yang sudah duduk dikursi sebelahnya sedang serius sekali mencatat PR, menyalin dari buku teman lebih tepatnya.

"Ngerjain PR itu dirumah, bukan disekolah!"

"ASTAGFIRULLAHAL'ADZIM YA HABIBAL QOLBI! KAGET GUE WOY!" Teriak Susi heboh, pasalnya Sea tepat sekali bicara dikupingnya dengan suara yang bikin Susi merinding, Susi kira ada setan duduk dipinggirnya.

"Sumpah ya, gue punya sobat lebay banget!"

"Lebay mata lo kecer, beneran kaget gue! Gue kepret mental lu." Ucap Susi kesal mendorong Sea agar menjauh darinya, Sea tertawa keras melihat Susi yang tampak kesal padanya.

"Mending sini deh kasih liat PR lo, sumpah ya gue emosi banget dari tadi gak bisa baca tulisan si kucrut, tuh anak berasa dokter apa ya, nulis gak jelas banget kayak cacing!" Susi dengan kesal melempar buku milik Galih yang tadi dipinjamnya kearah Galih yang sedang merebahkan kepalanya diatas meja. Buku itu mengenai kepala Galih. Galih yang merasa kaget langsung berdiri bangun dari tidurnya.

"SELAMAT PAGI BU GURU!" Ucap Galih dengan keras dibawah kesadarannya sembari memberi hormat. Kelas yang tadinya ramai seketika hening, lalu sedetik kemudian ramai dengan tawa anak-anak dikelas.

"Hahaha, ngapa sih lu? Kesurupan?" Tanya Danil dengan tawanya.

Sedangkan Susi terkikik geli dengan perbuatannya. Sea menggelengkan kepalanya sembari tersenyum, tidak habis pikir dengan Susi yang sangat bar-bar itu.

Setelah sadar apa yang terjadi pada dirinya, Galih memberengut, antara malu dan kesal. Galih mengambil bukunya lalu menatap Susi dengan tajam. "Elo kan yang nglempar? Awas lo ya!" Ucap Galih memamerkan bogemannya. Sedangkan Susi hanya tertawa sembari memberi tanda peace.

"Buah strawberry, buah jeruk. Sorry ya nyuk!" Ucap Susi tambah tertawa senang.

Guru yang memasuki kelas menghentikan tawa anak-anak dikelas diganti dengan suasana serius saat belajar.

-----

Suasana kantin siang ini sangat ramai. Didominasi oleh perempuan, sedangkan laki-laki memilih menghabiskan waktu istirahat di lapangan basket, ataupun lapangan sepak bola.

Miss RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang