🌻Hanya satu kekhawatiranku selama ini, bagaimana jika kau bosan dan pergi?🌻Aku terbangun tanpa Jeon. Dia pergi.
Dia meletakkan sebuah notes di atas meja.
“I Love You”
Harusnya dia tahu, kalimat seperti itu akan semakin membuatku jatuh.
Jika dia mencintaiku, dia tidak akan meninggalkan aku bukan?
Kemana dia pergi?
Aku akan menunggunya. Mungkin dia hanya bercanda. Ya mungkin karena ulang tahunku.
Aku melakukan rutinitasku seperti biasanya. Kulkas sangat penuh.
Apapun yang aku inginkan ada di sana.
Aku berpikir akan membuatkan omelet dan roti panggang.
Jeon sangat suka omelet, dia tidak akan keberatan jika aku buatkan omelet setiap hari.
Aku menghidangkan makanan yang telah aku masak di atas meja.
Menunggu Jeon kembali. Dia belum sarapan.
Berjam-jam telah berlalu. Jenuh. Aku memutuskan menelponnya. Beberapa kali aku menelpon dia sama sekali tidak mengangkat.
Tolong jangan seperti ini.
Kutelpon Vedrick.
“Halo Lisa”
“Ada Jeon di tempatmu?”
Vedrick tak menyahut.
“Halo”
“Tidak ada” jawabnya kemudian.
“Jangan bercanda”
“I’m not kidding”
“Lalu kemana dia pergi”
“I don’t know”
“Kalau Jeon datang ke sana, katakan padanya aku menunggu”
“Baiklah”
Aku gelisah. Jangan bilang dia serius dengan perkataannya malam itu.
Aku menutup makanan buatanku lalu duduk di sofa.
Kemana Jeon pergi?