🌻L🌻

4.2K 644 33
                                    

20 desember 2019

Aku dan Mina sedang berada di Gelanggang Ice Skating Plaza Seoul. Tempat ini sangat ramai, banyak wisatawan luar yang bermain di sini.

Mina menarik tanganku, dan menyeretku ke tengah. Aku sedikit takut. Takut akan jatuh dan banyak orang akan menertawakanku.

“Ayolah Lisa, jangan hanya berdiri di situ”

“Aku tidak bisa Mina”

“Pelan-pelan, aku akan membantumu”

Aku menggenggam tangannya kuat. Sedikit demi sedikit aku mulai terbawa ke tengah.

“Akhh”

Aku terjatuh di tengah. Aku tidak berani memperlihatkan wajahku.

“Hei it’s okay, banyak pemula sepertimu di sini”

Aku mendongak dengan wajah cemberut.

“Aku tidak mau lagi”

Mina tertawa lebar.

“Kita pulang saja” rengekku.

“Kau memang tidak seru” cebiknya kemudian menuntunku pergi.

“Sebagai gantinya aku akan mentraktirmu hot dog” kataku.

Wajah Mina cemberut. Namun saat ponselnya berbunyi wajahnya kembali bersinar.

“Kino”

Ah sudah kuduga.

“Kami sedang main ice skating”

".........."

“Tidak, kami sudah akan pulang”

"..........."

“Benarkah? Dimana?”

"............"

“Okay, aku akan kesana”

Mina menutup ponselnya. Kemudian memandangku dengan wajah cerianya.

“Kino mengajakku makan di restoran”

“Oh ya?”

“Kita kesana saja”

“Ah, aku pasti akan jadi obat nyamuk”

“Ayolah Lisa, Kino akan mentraktir kita”

“Benarkah? Baiklah aku mau”

Kami sudah sampai di restoran yang dikatakan Mina. Saat ini kami sudah duduk di dalam.

Aku menatap Kino dan Mina yang saling bercanda sembari menunggu pesanan kami diantar
.
Ah aku harus segera punya pacar.

“Silahkan dinikmati”

Aku mengenal suara ini. Saat aku mendongak, Vedrick berdiri di sampingku.

“Vedrick?”

“Lisa?”

Dia bekerja di sini? Sebagai pelayan?

Mina dan Kino serempak melihat ke arah kami.

Jika Vedrick bekerja di sini maka Jeon juga akan melakukan hal yang sama.
Aku spontan berdiri.

“Kau, dimana Jeon?” tanyaku to the point.

“Masih mengingatnya ternyata” gumamnya namun dapat kudengar.

“Dia tidak di sini”

“Lalu?

“Dia tidak datang bekerja”

“Aku ingin menemuinya” kataku tidak sabar.

“Dimana kalian tinggal?”

"Kukira kau sudah melupakannya, bukankah ada pria lain sekarang?"

"Shit! just tell me where?!"

Vedrick tersenyum miring.

“Apartement Meulmo” jawabnya.

Aku langsung berlari tanpa menghiraukan Mina yang memanggilku.

“Lantai 5, kamar nomor 11” teriak Vedrick.

Aku merindukannya.

Aku merindukannya.

Aku merindukannya.

Aku berlari sekuat tenagaku. Aku sangat-sangat merindukannya.

Aku masuk ke dalam lift yang membawaku ke lantai 5.

Setelah sampai aku segera beranjak ke kamar nomor 11.

Tanganku terangkat untuk menekan bel. Tapi tanganku terhenti.

Aku menarik nafas kemudian membuangnya perlahan.

Apa yang akan aku katakan?

Hai?

Jeon ini aku.

Aku merindukanmu.

Ini aku. Lisa.

Bagaimana kabarmu?

Kau demam?

Aku datang.

Aku sudah tau semuanya.

Ah. Konyol. Aku tidak tau harus mengatakan apa.

Aku menekan bel kemudian detik kemudian seseorang menyahut.

“Sebentar”

Kakiku bergetar saat mendengar suara itu.

“Kenapa harus menekan bel sialan!” ucapnya. Mungkin mengira aku adalah Vedrick.

Matanya membola saat melihatku berdiri di depan.

“Lisa?”

Dunia seperti berhenti. Jeon dan aku bertatapan sangat lama. Tangannya masih menempel di gagang pintu. Dan aku masih mematung di tempatku.




Bakalan end loh😉

SUNFLOWER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang