🌻I🌻

4K 595 5
                                    


🌻Orang yang pandai bersabar,akan mendapat buah yang lebih besar🌻








Ini sama seperti angan-anganku dulu, melihat sunset dengan Jeon di pantai.

Sangat. Sangat indah.

“Aku harap ini bukan mimpi” ucapku bersandar di pundaknya.

“Perlu aku menyadarkanmu?” tanyanya.

“Huh?”

Jeon meniup wajahku sampai aku menutup mata. Selanjutnya aku merasakan giginya mengigit pelan pipi chubbyku.

“Akh”

“This is not a dream” bisiknya.














“Saat melihatku pergi dimalam itu, bagaimana perasaanmu?”

“I’m broken, dan saat melihatmu memilih bersandar dengan pria lain, itu membuatku gila”

“Lantas mengapa kau tetap bersikeras melakukannya?”

“Aku berjanji pada diriku sendiri akan membawamu kembali saat aku sudah layak”

“Kau layak, kapanpun dan sampai kapanpun”

Jeon tersenyum sangat manis kemudian mencium keningku dengan begitu lembut.

“Saat itu aku tidak layak, aku membuatmu mengikuti jejakku yang liar dan tak bermoral.. Saat ini kupikir aku__aku sudah menjadi pria yang lebih baik, walaupun masih tetap belum pantas untuk bersanding denganmu”

“Kau sudah melakukan yang terbaik”

“Aku akan tetap belajar”

“Kau harus”

Aku tersenyum lebar menampakkan deretan gigiku, Jeon pun begitu, detik selanjutnya ia kembali meniup wajahku.

“Stop do that”

Jeon tertawa senang, lalu mencium bibirku.

“I love you”

Ah dia begitu manis, jantungku tidak kuat.

“Love you more”







🌻

“Masuklah” suruh Jeon karena aku tetap berdiri di luar, menunggunya pergi duluan dari depan apartemen.

“Kau duluan”

“Lisa”

“Aku ingin melihatmu pergi duluan”

“Stop, di luar berbahaya, cepat masuk”

Aku mencebikkan bibir saat tangannya terayun menyuruhku segera masuk.

“Alright!”

Pada dasarnya aku memang gadis yang keras kepala, aku tidak langsung menaiki lift untuk menuju kamarku, tapi tetap mengintip Jeon dari balik pintu kaca. Ia mengenakan helm lantas menyalakan motornya untuk membawanya pergi dari sana.














🌻


Ponselku terdengar berbunyi dari kamar mandi. Aku melilitkan handuk ke tubuhku lantas menjawab panggilan yang masuk.

“Lisa”

Wait This is Sehun.

“Are you there?” tanyanya.

“Ya, it’s me”

“Aku ingin menemuimu, can i?”

“Ah, ya”

“Bisa kita bertemu di Royal Spend?”

“Sekarang?”

“Ya”

“Aku akan sampai di sana 15 menit lagi”

“Baiklah”

Aku meletakkan ponselku di atas nakas, kemudian bersiap-siap untuk menemui Sehun. Sebenarnya, aku masih belum siap untuk bertemu Sehun. Aku merasa aku telah banyak mengecewakannya, selama ini Sehun menjadi orang yang paling pertama melindungiku saat aku membutuhkan sandaran. Kemudian aku dengan mudah menghancurkannya. Ya. Aku mungkin benar-benar sudah menghancurkannya.


AT Royal Spend

Sudah hampir 20 menit, aku jenuh. Sehun sama sekali tidak bicara, dia bergeming menatapiku. Matanya menghitam, seperti sering begadang. Namun tetap tampan.

“Sehun..”

Sehun mengerjap lambat. Sial. Matanya tetap memandangiku.

“I’ll still love you” sahutnya.

“Huh?”

“Mencintai seseorang itu tidak berdosa bukan?”

“Walaupun kau mencintai pria lain, aku akan tetap mempertahankan cintaku” imbuhnya.

“Sehun, kau harus membuka hatimu untuk wanita lain”

“I can’t”

“You have to”

“Aku tidak ingin mencoba”

“Aku_ya_itu hakmu”

Kami diam beberapa menit, benar-benar membosankan, tapi aku ingin menghargai Sehun.

“I’ll try.... Aku akan mencoba membuka hatiku untuk wanita lain, sulit sebenarnya, mencintai orang lain itu sangat sulit saat aku sudah menetapkan hatiku untukmu”

“Mungkin kita memang tidak ditakdirkan bersama, dan mungkin aku akan menemukan wanita yang lebih baik di masa depanku, aku berharap wajah dan sifatnya sama sepertimu”

“Kau tau itu mustahil” tukasku.

“Tapi aku ingin”

“Ya”

“Aku tidak akan mengganggumu lagi”
Saat megucapkan itu, mata Sehun bergerak frustasi, mulut dan matanya tidak sinkron.

“Aku berjanji, aku akan mendapatkan wanita yang lebih cantik nanti”
Aku tersenyum tipis menanggapinya.

“Tapi-”

Tapi? Apa?

“Bisakah aku meminta Sesuatu untuk terakhir kalinya?”

“Apa?”

“Bisakah aku menciummu?”

“Huh?”

“Please”

“Sehun...”

“Aku hanya meminta itu, for the last”

Wajah Sehun memelas, Aku mengangguk. Semoga saja kebaikannya selama ini akan terbayarkan dengan permintaan konyol yang ia minta padaku.

Aku menutup mata saat wajahnya perlahan dekat denganku.

Aku pikir-

Sehun benar-benar pria terhormat yang pernah aku temui.

Aku pikir Sehun akan mencium bibirku. Harusnya dia melakukannya bukan?

Tapi-

Bibirnya-

Ternyata dia mencium keningku.

“Terimakasih telah mengizinkanku menciummu” ujarnya lembut.

Mataku belum mengerjap.

“Aku sangat yakin kau akan bertemu wanita yang sangat baik di masa depan nanti” sahutku.

“Ya, I wish”

SUNFLOWER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang