🌻Tidak butuh yang lain, aku hanya ingin kau menghangatkanku dengan tubuhmu🌻
“Hurry up..” ucap Jeon tanpa suara.
Vedrick sudah berdiri di depan kasir, mencoba mengalihkan perhatian wanita penjaga kasir itu supaya tidak selalu mengawasi pergerakan kami lewat monitor.
“Jeon aku sudah selesai” bisikku, Jeon tersenyum lalu menutup ranselnya.
Seperti biasa Vedrick paling handal dalam memikat wanita, dapat ku dengar Vedrick meminta nomor telepon wanita itu, Vedrick memberi kode untuk kami segera keluar, setelah itu aku dan Jeon berjalan menuju pintu keluar. Berhasil. Kami mendapatkan semua yang kami butuhkan. Kami masih punya hati untuk tidak mencuri semuanya. Hanya yang kami butuhkan.
Malam ini lebih dingin dari malam sebelumnya, aku merapatkan tubuhku dan memeluk tubuh Jeon di atas motor sport miliknya. Dia meraih kedua tanganku lalu menaruhnya di saku jaketnya, membuat tanganku tetap hangat.
Kecepatan motornya semakin cepat membelah jalanan kota Seoul. Angin semakin kuat menghantam tubuh kami, dan beberapa menit kemudian kami sampai di apartement.
Aku duduk bersandar di sofa yang ada di ruang tamu, aku membaca rentetan kalimat yang dikirimkan oleh Sehun padaku.
“Aku melihat kalian, kalian melakukannya lagi, itu sangat tidak aman, kumohon jangan melakukan hal itu lagi, berbahaya”
Sehun ada di sana.
Dia melihatku melakukan pencurian di toko itu.
Sehun adalah orang pertama yang memergokiku mencuri, dan saat itu aku melakukannya sendiri tanpa Jeon dan Vedrick membantuku. Dia mengancam akan memenjarakanku jika aku melakukannya lagi.
“Kami hanya mengambil yang kami butuhkan” balasku.
Jeon duduk di sampingku, memberiku mug berisi coklat panas.
Aku menerimanya lalu menyesap coklat panas itu masuk ke dalam tenggorokanku.
“Lisa..” Aku menoleh saat Jeon memanggilku.
“Dingin bukan?” imbuhnya, aku mengangguk.
Benar. Malam ini lebih dingin dari biasanya.
“Hug me”
Aku mendekapnya lalu membawanya ke dalam pelukanku. Terkadang Jeon akan sangat manja saat di malam hari. Dan aku menyukai itu.
