🌻Y🌻

4K 638 7
                                    

🌻Everytime i try to move on, you right there🌻













“Ini sangat melelahkan, seandainya aku terlahir kaya”

Aku tertawa mendengar Mina mengeluh.

“Malam ini ada festival kembang api di sungai Han, kau kesana tidak?”

“Tidak, kau pergi melihat festival itu?” tanyaku.

“Ya, tadi Kino mengajakku”

“Wah, sepertinya kalian akan segera berpacaran”

“Semoga saja, aku harap dia akan mengutarakan perasaannya malam ini”

“Sehun tidak mengajakmu kesana?” tanyanya.

“Sehun sedang banyak pekerjaan”

“Bagaimana kalau kau ikut denganku saja kesana?”

“Tidak Mina, malam ini aku akan di apartementku”

“Kau tidak seru”

“Lagi pula aku tidak mau jadi obat nyamuk”

Mina terkekeh.

“Kalau begitu aku pulang dulu” kataku.

“Ya hati-hati”

🌻🌻


Malam telah datang. Aku baru saja selesai keramas. Aku menggulung rambutku dengan handuk kemudian membaca retetan pesan yang dikirimkan Sehun. Pria itu selalu saja bertanya hal yang tidak penting.

“Kau merindukanku?”

Padahal hari ini aku masih sempat melihatnya, walaupun dia tidak.

Aku meletakkan ponselku di nakas. Dari sini aku bisa mendengar suara kembang api yang ditembakkan ke langit. Pasti meriah sekali. Seandainya hubunganku dengan Jeon baik-baik saja-

Tidak Tidak. Jangan mengingat orang yang melupakanmu Lisa.

Aku menarik selimutku sebatas dada, kemudian menutup mata. Aku ingin tidur lebih cepat agar nanti saat aku bangun, aku akan melupakan hal yang selama ini menghantui pikiranku.

🌻🌻


“Terimakasih telah berkunjung” ucapku pada pelanggan wanita yang memesan ice Americano.

Hari ini lumayan banyak pengunjung, aku dan Mina bergantian untuk melayani pelanggan. Kadang aku akan berlari untuk mencatat pesanan pelanggan. Pekerjaan ini memang melelahkan tapi ini lebih baik daripada pekerjaan yang aku lakukan dulu.

“Lisa, aku harus membuatkan kopi ini, tolong layani pelanggan di meja nomor 12 ya”

“Baik”

Aku berjalan cepat menuju meja nomor 12.

“Selamat siang” sapaku membungkukkan badan.

“Kakak” Aku menatap orang yang duduk di hadapanku.

“Joy”

Aku menatapnya lama. Dia masih tetap cantik setelah lama tidak bertemu. Aku tersenyum miring. Bagaimana rasanya jadi penggantiku?

“Ingin memesan apa nona?” tanyaku bersikap formal.

“Kakak, aku ingin bicara denganmu”

“Kau tidak ingin memesan?”

“Kakak, ini masalah Jeon”

“Baiklah kalau begitu, kalau ingin memesan panggil saja temanku” kataku kemudian pergi.

Aku beralih mendekati meja pelanggan lain, aku menepis hal yang mulai masuk ke dalam otakku.

“Baik, akan segera diantar” ucapku setelah mencatat pesanan.

Aku mendekati Mina yang sedang sibuk membuat kopi.

“Akan aku bantu, kau ke meja nomor 12 saja, dia belum memesan”

“Apa? Ah mungkin nanti”

Aku melanjutkan pekerjaanku untuk membuatkan milkshake, membungkus roti, dan menghidangkan makanan.

Sesekali aku melirik Joy yang masih duduk menatapku.

Apa lagi mau wanita ular itu?

Mina lantas mendekati Joy, kemudian berbicara dengannya. Kudengar Mina memanggilku.

“Lisa, pelangggan ini ingin berbicara denganmu”

Ah. Sial! Aku banyak pekerjaan! Akan kuurus dia secepatnya.

Aku mendatanginya, lalu menarik kursi untuk duduk.

“Apa yang ingin kau katakan?” tanyaku dingin.

“Maaf mengganggu pekerjaanmu”

“Katakan saja dengan cepat, aku banyak pekerjaan”

“Maaf”

Joy menunduk, lalu ia menggenggam tanganku.

“Aku minta maaf”

“Untuk?”

“Harusnya aku segera menemuimu”

Aku diam untuk mendengar lebih banyak.

“Jeon masih mencintaimu”

Aku mendesah berat. Omong kosong!

“Aku mengatakan yang sebenarnya, Jeon sangat mencintaimu”

“Kau hanya akan mengatakan ini?” kataku mulai bosan dengan dramanya.

“Waktu itu aku dan Jeon hanya pura-pura”

“Jeon tidak menciumku”

Aku terdiam.

“Aku tidak punya hubungan apapun dengan Jeon. Aku berani bersumpah”

“Dia sengaja melakukan itu agar kau pergi, agar kau bisa memulai hidupmu dengan baik. Saat itu aku menentang keputusannya. Itu tidak benar. Namun Jeon terlihat sangat frustasi. Dia memohon padaku. Sudah beberapa kali dia tertangkap, dan dia tidak mau kau terlibat, itu karena Jeon ingin melindungimu”

Aku terdiam. Masih belum bisa mencerna setiap kalimat yang keluar dari mulut wanita itu.

“Jeon hanya ingin kau bahagia, walau itu tanpanya”

Aku tersenyum tipis.

“Dia salah. Harusnya tidak seperti itu”

Mataku mulai basah. Sial!

“Jeon hanya ingin melindungimu, percayalah. Jeon sangat mencintaimu”

“Dimana dia sekarang? Aku akan membicarakan ini dengannya”

“Jeon menghilang, dia dan Vedrick sudah tidak tinggal di apartement itu lagi”

“Mereka pergi? Kenapa?”

“Aku tidak tau”

SUNFLOWER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang