1. Ramza's Birthday

1.4K 50 15
                                    

Suara musik dimana-mana, sepertinya rumah ini akan meledak karena dentuman musik yang cukup keras.

"Woi, Ramza! Happy birthday, boy!" ujarnya sedikit berteriak, lalu mereka berdua berpelukan ala lelaki.

"Thank you wild," katanya.

"Happy birthday, Ramza!"

"Thanks you, Ren!" ucap Ramza

"Happy birthday, mas bro! Selamat menua, haha!" ucapnya lalu diselingi tawa.

"Kampret, lo! Haha! Thanks tapi,"

"Bang, di panggil momy tuh," ucap seorang gadis yang memakai dress berwarna putih.

"Ini siapa zam?" tanya Wildan.

"Oh iya, kenalin ini adik gua, Alea Tricylia. Dia masih kelas sembilan, dan dua Minggu lagi perpisahan." jelas Ramzan sambil mengenalkan adik nya, Lea.

"Dek, ini Wildan, ini Rico, dan ini Baren."

Seketika waktu yang tadinya berputar kinu terasa terhenti begitu melihat sorot mata Baren yang begitu dingin. Membekukan tatapan Alea.

"Gua kesana dulu ya, okay? Le ajak ngobrol dulu mereka," bisik bang Ramza Lea menganggukan kepala nya, Alea kembali menatap Baren yang super duper dingin, menurutnya.

"Woi! Malah pada diem!" teriak Rico yang berusaha mencairkan suasana.

"Ah gak asik, masa di kenalin sama si cubluk gitu doang? Gua mau kenalan sendiri ah!" ucap Rico, Lea hanya tersenyum kepada Rico tapi tatapan nya fokus ke Baren yang ada di belakang Rico.

"Kenalin nama gua Rico Alvaro, gua kelas sebelas IPS tiga dan gua satu bangku sama Wildan terserah elo mau panggil apa, Abang kek, kakak kek, asal jangan mas aja tar di kira mas mas tukang ojek lagi." cerocos Rico di sertai kekehan.

"Eh hehe. Nama aku Lea, lebih tepatnya Alea Tricylia. Aku kelas sembilan. Ok aku panggil Abang aja, ya, biar kalian sama Abang ku hehe," Lea tertawa kikuk.

"Gua Wildan Santoso, panggil aja Abang Wildan, haha!" Lea mengangguk dan tersenyum.

"Woi! Lo gak mau kenalan ren?" tanya Rico pada Baren sambil menyikut lengan lelaki itu.

"Kan tadi udah," jawab Baren singkat.

"Ah gak seru lo mah, Ren."

"Oke. Nama gua Baren Andreas," Baren hanya melirik sebentar kearah alea ketika memperkenalkan dirinya tadi.

Blush

Oh, shit! Pipi Lea memanas.

"Eh iya, ekhem aku alea adik nya bang Ramza."

"Iya. Gua tau,"

Skak mat.

Bego lo Lea padahal dia udah tau kenapa bilang lagi kalo nama lo Alea? Alea merutuki kebodohannya.

"Lo mau nerusin kemana sekolah nya dek?" tanya Wildan dengan menggunakan embel-embel dek.

"Ke SMA tuh yang ada di depan bang,"

"Yah kira gua mau ke sekolah kita kita,"

"Hehe nggak bang,"

"Pengumuman untuk para tamu silahkan merapat ke pengeras suara karena kita akan potong kue," intruksi sang MC.

Semua nya merapat ke pengeras suara acara potong kue pun di mulai. Potongan pertama dan kedua untuk mama papa nya yang ke tiga untuk Lea, ke empat, lima, dan enam untuk Rico, Baren, dan Wildan. Potongan selanjutnya untuk para tamu undangan.

"Kita kita balik bro," pamit Rico sambil memeluk Ramza pelukan ala cowo pastinya.

"Makasih ya udah mau pada dateng!"

"Siap, siap! Kalem aja," kata Wildan sama hal nya seperti Rico memeluk Ramza.

Mereka bertiga pun pulang menuju rumah masing. Acara sudah selesai rasa lelah itu yang di rasa keluarga Ramza.

"Woy, lo ngapa senyum-senyum sendiri? Kesambet lo?" Tanya Ramzan ngawur sambil mengecek kening Lea. Lea menepis tangan Ramza.

"Eh, asal aja lo! Bye gua mau masuk kamar dah," jawab Lea ketus, Lea pun melenggang pergi ke kamar nya.

"Dih, gila." celetuk Ramza tapi di hadiahi tatapan tajam dari mama nya karena berbicara asal.

---

Di Revisi sama tarizka, thx u kaa <3

My Best Boyfriend [ END ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang