#13

11 0 0
                                    

Hasiiiipppp, cuman pengen tau seberapa lama saya pergi.😂😂😂😂 Jangan lupa coment n like ye... 😘😘😘😘😘

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

"Dearin kemana?" Tanya Juan tidur di ranjang Val bersama Teno dan Kevin.

"Lagi main sama Icha. Ke pantai katanya." Jawab Val yang menemani Rizal bermain PS.

"Edah, panas gini. Pulang-pulang jadi areng." Komentar Teno.

"Dearin kayak areng juga tetep cakep, No... Emang lu." Sahut Kevin.

"Ah, resek.. jelek gini juga nanti bakalan cakep, Vin."

"Cuci muka pake balsem lo, baru bisa cakep."

Val, Juan,dan Rizal hanya terkekeh mendengar Kevin dan Teno.

Libur sementara, tidak ada yang tidak menyenangkan untuk Val. Ia selalu gunakan waktunya untuk dinikmati dan menyenangkan hatinya. Hari ini juga Teno, Kevin, Rizal, dan Juan memilih nongkrong di rumah Val saja. Karena kebetulan mama Val dan adiknya sedang pergi ke luar kota untuk bertemu paman, ya sekalian menemani Val dirumah. Cuacanya juga sangat terik, tidak cocok untuk  main di luar rumah. Apalagi yang mau mereka lakukan selain tidur-tiduran di kamar Val.

"Eh, ada pameran besok Senin." Kata Kevin.

"Pameran apa? Jam berapa?" Tanya Juan begitu antusias. Dia memang selalu tertarik dengan berbagai pameran.

"Pameran... Cewek sexy dan cantik. AHAY!" Sahut Teno tersenyum sendiri. Kevin segera saja melempar guling ke arah Teno karena geli. Sedangkan yang lain masih tetap terkekeh.

"Ngeres banget dah!" Omel Kevin.

"Pameran lukisan dari komunitas seni Jakarta. Malem jam 7 sampe jam 12 malem." Jelas Rizal.

"Ikut yuk, liat-liat... Soalnya Yefi ngajak." Ajak Kevin.

"Capcuz dah... Nurut." Jawab Teno.

"Gua juga. Ngikut aja. Juan kan suka." Kata Rizal. Juan tersenyum menepuk kaki Rizal.

"You lose!" Val mendengus ringan lalu merebahkan diri ke lantai. Kekalahan kelimanya dari Rizal. Biasanya dia selalu menang dan entah apa yang menghancurkan konsentrasi nya hingga untuk pertama kalinya dia dikalahkan Rizal yang justru selalu kalah olehnya.

"Buset! Lima kali Lo kalah, Val." Kata Rizal.

"Lagi gak konsen aja." Val merangkak naik ke kasur bergabung 3 kawanya yang lain. Terlentang di samping Juan sambil menatap langit-langit kamar.

"Tumben banget Lo, sangar!" Tambah Teno.

"Gue kepikiran someone."

"Si Dearin kan?" Tebak Juan tepat. Val tersenyum saja mengiyakanya.

"Bener kan tebakan gua." Kata Kevin setelah melihat senyum Val. "Ni bocah mulai kesemsem." Tambahnya melihat ke arah Juan.

"Gue pikir-pikir ulang setelah Lo bilang Elvin suka sama Dearin. Perasaan gue gak nyaman banget, Vin. Kayagnya gue beneran suka sama dia." Jelas Val.

"Suka Elvin?" Tanya Teno.

"Dearin, bego!" Kevin lagi-lagi melempar guling ke arah Teno.

"Ah lu, Vin. Kasian gue kek ditimpuk mulu." Keluh Teno mengembalikan guling tadi seraya cemberut.

"Biar otak lu bener sedikit." Sahut Kevin.

"Skip woe!" Tegur Rizal meminta agar Kevin dan Teno berhenti dan kembali mendengar Val.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dalam TandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang