#6

12 2 0
                                    

Membosankan, itulah yang Dearin dan Icha rasakan hari ini. Pelajaran menyebalkan seperti Matematika dan Fisika semua berkumpul di hari Senin. Rasanya seperti dihajar rumus rumit. Jam istirahat saja rasanya jadi begitu singkat.

"Teno, ayo !" Panggil Val dari luar kelas Dearin. Sebelum sosoknya dilihat Teno, dia sudah berlari duluan menyusul Kevin, Juan, dan Rizal yang sudah berjalan lebih jauh. Tak lama setelah itu Teno juga langsung berlari secepat kilat mengejar mereka.

"Mereka pada mau ngrokok." Ujar Icha memberi tahu Dearin yang melongok mereka dari jendela. 

Gadis itu mengerutkan kening penasaran. "Ngrokok ?"

"Iya. Kalau gak di belakang gudang, ya di toilet." Dearin kembali meniti lorong seberang yang dilalui Val. Bayangan mereka berlima sudah hilang.

"Mereka nakal ya?"

"Nakal sih gak... Cuman bandel aja." Dearin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia bingung dengan jawaban yang diberi Icha.

"Bandel gimana?" Tanya Dearin lagi.

"Kenapa? Kamu tertarik sama mereka ? Apa salah satu dari mereka?" Tanya Icha curiga pada Dearin. Tangan Dearin mengibas ke depan sambil menggeleng keras. Dia gugup menjawab Icha. Lebih tepatnya dia tak mau ketahuan kalau dia ingin tahu tentang Val.

"Eh.. ng.. nggak. Tempo hari aku lihat mereka ngrokok dibelakang gudang."

"Owh, gitu... Itu mah udah biasa." Dearin bernafas lega karena kecurigaan Icha pupus begitu saja. Untung ada jawaban di otaknya.

"Mereka bukan berandal kok. Cuma suka ngrokok doang. Satu kelompok itu deh pokoknya." Ujar Icha.

"Satu kelompok?"

"Iya, Rin. Si Valdo, Kevin, Juan, sama Rizal. Mereka dari kelas XI IPS, ditambah Teno. Yang satu dari kelas kita, yang suka dipanggil Val. Gak tau deh kenapa yang satu itu lain jurusan."

Dearin hanya mengangguk, walaupun dia sebenarnya tak tau wajah mana yang punya nama-nama yang disebut Icha.

"Mereka atlit sekolah loh, Rin... Sebandel apapun mereka, guru gak bisa ngeluarin mereka."

"Kok bisa gitu?"

"Piala sekolah lomba basket sama futsal emang dapet dari mana? Dari mereka doang, Rin. Atlit sekolah yang dulu mah gak pernah dapetin piala." Cerita Icha memuji. Tapi memang Val dan teman-temannya patut diberi pujian atas prestasi mereka.

"Keren, Cha..." Kata Dearin kagum.

"Terus ya, si Val sama si Kevin itu juara umum sekolah. Iya jelas, tes IQ aja mereka yang paling tinggi seangkatan."

Dearin tersenyum kecil. Dia lega karena Val ternyata bukan termasuk anak nakal. Justru sebaliknya.

"Tapi tetep aja perokok..." Ucap Dearin lirih  teringat sore itu.

"Kayaknya Val gak ngrokok deh. Masih Kayaknya,"

"Val?" Dearin mengangkat alisnya.

"Iya si Val. Valdo."

Satu poin lagi. Petunjuk bagus tapi masih meragukan. Ya pasti semua cewek pinginnya kenal cowok baik-baik dan bukan perokok. Tapi spesies nya sulit di jaman sekarang. Dearin menghela nafasnya lalu mengumpulkan keberanian bertanya lebih jauh pada Icha. Dia mengatur ekspresi nya agar terlihat santai dan tak terlihat rasa ingin tahunya yang mulai meletup terhadap Val.
"Kalo Val, orangnya gimana Cha?"

"Aku gak tau banyak soal Val. Kata Teno, Val gak banyak omong. Tapi sekali bicara, kata-katanya humoris. Lucu gitu didengernya, Rin. Romantis juga. Kata Teno sih. Gak tau bener apa gak, "

Sekilas Dearin mengingat percakapan-percakapan singkatnya dengan Val. Dan Memang sedikit menyenggol dengan apa yang dikatakan Icha.

"Dearin, kamu tertarik sama Val?" Tanya Icha lagi dengan menyungging senyum curiganya.

"Apaan sih. Dia tetangga aku loh, Cha. Apalagi satu sekolah. Mamanya juga baik sama keluarga aku. Wajar kan, pengen tau." Icha Tertawa kecil lalu mengangguk mengelus punggung Dearin.

"Iya deh, wajar." Ucapnya.  Sementara mungkin alasan itu bisa dipakai Dearin untuk menutupi keingintahuan nya. Tapi entah lain waktu. Hal yang nyata dirasakan olehnya adalah dia mendapat hasrat ingin tahu tentang Val yang tidak tahu dari mana asal hasrat itu. Hanya bertemu beberapa kali dan dia selalu berhasil menghindari Val, justru membuatnya penasaran dengan cowok itu. Bagi Dearin, ini cukup aneh.

*****

Dalam TandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang