Seorang gadis berjalan gontai melewati sebuah jembatan yang sepi. Hari sudah gelap dan hujan rintik-rintik mulai turun membasahi baju sekolah lusuh yang gadis itu kenakan. Bajunya tampak berantakan dengan beberapa kancing yang terlepas dan koyak. Rambutnya yang hitam dan panjang kini sudak tidak berbentuk kepangan kuda seperti biasanya. Beberapa lebam nampak mulai membiru di sekitar lengan dan kakinya. Darah segar keluar dari sudut bibirnya yang luka.
Ketika sampai di tengah jembatan ia berhenti menatap air sungai yang mengalir dengan derasnya sama seperti air matanya yang terus saja keluar tanpa henti. Tangannya menggenggam sebuah handphone dengan case putih tulang dengan tipe dan merk hp yang terbilang murah.
Dengan gerak perlahan menahan sakit iapun mengangkat handphone nya dan membuka salah satu aplikasi medsos yang bisa menyiarkan secara langsung apa yang hendak ia lakukan. Ia terisak sendu seakan sudah putus asa akan nasib dan hidupnya. Ya, ia akan melakukan video live melalui akun medianya.
Karena ia tidak tahu cara apa lagi yang bisa ia gunakan untuk membalas semua perbuatan jahat yang ia terima. Dia bukanlah gadis kaya yang bisa menyewa pengacara, bukan pula gadis dengan banyak teman dan penggemar. Dia hanya Jung Hye So seorang gadis yatim yang bahkan tidak ada yang bersedia mengadopsinya. Mungkin dengan cara ini, mereka yang telah menyakitinya akan mendapat setidaknya sedikit penyesalan. Dia memencet tombol mulai." aku Jung Hye So, murid SMA Harapan Taegyong." Hye so memulai V-live nya. "Malangnya,Aku adalah korban bullying di sekolah. Tak ada yang peduli. Semua murid hanya diam atau mungkin malas tahu selama bukan mereka yang di bully. Semua guru apatis bahkan menuduh balik bahkan mencoba menutup-nutupi karena aku hanyalah anak yatim yang tinggal di panti dan mendapatkan beasiswa dari yayasan." Ia tersenyum sinis. "Ya. Sekolah hanya peduli pada mereka yang memiliki banyak uang. Sedangkan aku dan beberapa teman menjadi korban dari anak-anak konglomerat yang merasa dirinya hebat. Hari ini hiks...." hye so terdiam sejenak mencoba menenangkan dadanya yang sudah naik turun karena nafas yang tidak beraturan dan air mata yang semakin deras keluar. Mencoba mem flash back kembali ingatanya tentang hari ini. "Mereka melakukan hal yang membuatku benar-benar malu untuk bertemu dengan siapapun. Aku benar-benar sudah tidak tahan lagi dengan semuanya. Aku benci diriku yang lemah aku benci Kim Hae Ra."
Hye so mengusap cairan hidungnya yang semakin penuh. Matanya semakin merah bercampur dengan rasa sedih marah dan putus asa. "Dengarkan semua! Kim Hae Ra ia dalang dari semua masalah yang aku dapatkan. Aku ingin membalasnya! Sayangnya aku tidak akan mampu membayar pengacara untuk melawan hakim kim ayah Hae Ra. Aku hanya gadis lemah dan miskin. Maka satu-satunya jalan adalah aku akan mengorbankan diriku. Kim Hae ra kau akan di hantui rasa bersalah seumur hidupmu. Karena kaulah yang membunuhku. Ya kau adalah pembunuh Kim Hae Ra!!!" Mata merahnya kali ini menunjukkan kesungguhan.Hujan semakin deras menghujam. Arus sungai terlihat semakin deras seolah siap menelan apa saja yang masuk ke dalamnya. Tanpa ragu Hye So menjatuhkan dirinya beserta handphone yang masih ia genggam dalam keadaan live. Dengan tanpa ragu iapun melompat kedalam sungai.
"Byuuurrr" suara tubuh Hye So yang menghantam permukaan air terdengar jelas dalam live yang ia lakukan . Tubuh kurus dan ringkihnya hanyut terbawa sungai. Kesadarannya semakin hilang berbarengan dengan udara di paru-parunya yang semakin menipis. Air masuk melalui telinga dan mulut dan hidungnya. Tubuhnya terombang-ambing dan iapun kehilangan kesadarannya ketika kepalanya menghantam batu besar yang ada di sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I found you
RomanceJung Hye So seorang gadis yatim piatu berusia 17 tahun mengalami bullying di sekolahnya yang menyebabkan dirinya putus asa dan berniat bunuh diri dengan cara melompat ke sungai. Namun Tuhan masih sayang dengannya, ia di temukan oleh seorang milyun...