Sudah sebulan sejak Baekyun membawa Hye so ke seoul. Kondisi Hye so sudah lebih baik dari saat ia di bawa oleh ambulan dari taegyong walaupun dia belum sadarkan diri tapi luka memar dan luka pada tubuhnya mulai hilang. Wajahnya nampak semakin tirus karena hanya asupan infus yang menyokong tubuhnya. Dokterpun belum bisa memprediksi kapan Hye So akan sadar.
Baekyun sendiri sudah sibuk dengan aktifitasnya sebagai direktur utama Dano corporation. Sebuah perusahaan multi nasional yang diwariskan kedua orang tuanya. Walau kadang di sela-sela kesibukannya ia akan sesekali menamani Hye So di rumah sakit. Baekyun terkadang datang di malam hari hanya untuk berkeluh kesah pada Hye So. Entah kenapa Ia benar-benar merasa memiliki adik yang bisa ia ajak bercanda dan bercerita. Ia sangat senang saat-saat di mana ia akan berceloteh tentang hari yang ia lalui. Walaupun yang ia ajak bicara hanya terbaring kaku di tempat tidur.
Hari ini sepulang kerja ia kembali mengunjungi rumah sakit. Membawa seikat bunga poeny kesukaan Serra. Langkah kakinya terhenti di depan pintu kamar Hye So ketika melihat dokter dan perawat mengelilingi bangsal Hye So. Ketika ia mencoba mendekat detak jantungnya berdetak lebih cepat karena terkejut dengan apa yang ada di hadapannya. Ia melihat Hye so duduk di tempat tidurnya. Ya, Hye so sadar dari tidur panjangnya. Ada rasa bahagia di hati baekyun tapi juga muncul kekhawatiran.
"Tuan Byun, anda datang!" Kata soerang perawat. Dalam sekejap semua pandangan menatapnya. Termasuk juga Hye So. "Dia siapa???" Tanya Hye So pelan dengan suara yang serak dan lemah.
"Tuan Byun maaf kami belum sempat menghubungi anda. Adik anda baru saja sadar dan aku baru melakukan pemeriksaan awal. oh iya sepertinya kita harus bicara sebentar!" kata dokter dengan perawakan tinggi dan ramah. Ia adalah dr. Kim Jumyon yang ditugaskan khusus menjaga Hye So.
"Perawat tolong lakukan pemeriksaan fisik, aku akan bicara sebentar dengan tuan Byun." Perintah sang dokter pada perawat. Baekyun mengikuti dr. Kim menuju ke ruangannya.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya baekyun tak sabar ketika sampai di ruang dokter.
Sebenarnya dokter Kim tahu siapa pasien mereka. Baekyun hanya menceritakannya pada orang tersebut. Dan para perawat tahu bahwa pasien Jung hye So adalah Byun Serra adik Baekyun. Sedangkan pihak rumah sakit sudah tentu akan menuruti kemauannya karena Baekyun mewarisi 20% saham rumah sakit dari ibunya.
Dokter kim duduk di kursinya diikuti baekyun yang duduk di kursi depan mejanya.
"Aku tidak tahu harus bersyukur atau tidak. Tapi gadis itu mengalami amnesia!" Papar dokter Kim.
"Hmmm....maksudmu dia kehilangan ingatannya???" Tanya baekyun meyakinkan.
"Ya, saat ia sadar aku menanyakan terkait identitasnya dan ia tidak ingat tentang dirinya. Aku akan mendalami kembali sejauh mana ingatannya hilang. Tapi yang jelas kejadian seperti ini tidak permanen karena dari hasil CT scan tidak menampakkan cacat di otaknya! Aku bersyukur karena ia tidak harus mengalami trauma akibat masa lalunya. Tapi menyembunyikan kenyataan biasanya akan terasa pahit jika semua terbongkar" papar dr. Kim
"Baiklah aku mengerti, lakukan saja tugasmu dengan baik. aku akan menemuinya" kata Baekyun hendak berdiri.
"Tuan baek! Aku tidak bermaksud ikut campur dengan urusanmu. Tapi apa kau bersungguh-sungguh menjadikannya Byun Serra?" Tanya dokter kim menghentikan langkah kaki Baekyun.
"Selama ingatannya belum kembali dia adalah adikku Byun Serra. Dan ketika ingatannya sudah pulih aku akan membiarkannya memilih menjadi Byun Serra atau Jung Hye So"
Baekyunpun melangkahkan kakinya keluar dari ruangan dokter kim.
Dokter kim sendiri hanya tersenyum lembut dengan tulus. Dia juga merasa apa yang Baekyun lakukan sudah benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I found you
Любовные романыJung Hye So seorang gadis yatim piatu berusia 17 tahun mengalami bullying di sekolahnya yang menyebabkan dirinya putus asa dan berniat bunuh diri dengan cara melompat ke sungai. Namun Tuhan masih sayang dengannya, ia di temukan oleh seorang milyun...