Part 8

61 10 2
                                    

Hye So atau yang tepatnya sekarang di panggil Serra tengah menunggu kedatangan kepala Chun. Hari ini dia sudah bisa pulang ke rumah. Dan tidak banyak barang yang ia bereskan karena memang tidak ada barang yang di bawa dari rumah. Semua fasilitas di rumah sakit ini sudah lengkap dari baju pasien, peralatan mandi dan makan bahkan sandalpun milik rumah sakit. Ia hanya mengenakan sebuah gaun putih polos berkerah selutut dan sebuah flatshoes berwarna hitam yang sebelumnya sudah di bawakan oleh kepala Chun.

Sebenarnya Hye So sedikit gugup saat ini. Ia belum bisa mengingat apapun dari kenangan masa lalunya. Kenangan yang saat ini di bangun oleh otaknya hanyalah apa yang di ceritakan Baekyun dan Kepala Chun tentang dirinya. Tapi jujur ia benar-benar merasa asing dengan sosok yang di ceritakan baekyun dan kepala Chun. Kadang ia sempat berpikir apakah namanya benar-benar Byun Serra?

Sebuah ketukan terdengar dari balik pintu. Hye So pun menoleh ke arah pintu dan terkejut karena yang berdiri di depan pintu bukanlah kepala Chun tapi Baekyun.

"Surprise....!"
Teriak baekyun sambil tangannya penuh dengan tas belanjaan.

"Hyung" teriak Hye So dan tanpa Hye So Sadari dia berlari ke arah pintu dan memeluk baekyun dengan erat.

Sejenak baekyun terdiam dengan tangan terangkat. Dia merasakan getaran jantungnya mengalami perubahan. Sebuah rasa menggelitik di perutnya mengusik pikirannya. Dia sempat bingung antara harus menyambut pelukan erat itu ataukah membiarkan kedua tangannya tetap pada tempatnya.

"Hyung, kau bilang masih ada urusan?" Kata Hye So sambil melepaskan pelukannya.di situlah baekyun mulai mengembalikan kembali kesadarannya.

"Ah... itu, aku hanya berbohong agar bisa membuat kejutan untukmu?" Jawab baekyun canggung. Ia mundur selangkah sambil menunjukkan kantong-kantong belanjaan yang ia bawa. Padahal ia hanya ingin menjauhi Hye So yang beberapa saat lalu membuat jantungnya berdetak aneh.

"Apa Ini?"tanya Hye so Heran dengan banyaknya tas yang baekyun bawa.

"Hanya oleh-oleh!bukalah!" Sodor baekyun dengan senyum yang merekah.

"Ah... bagiamana kalau nanti saja hyung? Bisakah kita pulang sekarang?" Hye So benar-benar tak sabar. Mungkin dengan berada di rumah ia bisa mengingat semuanya lebih cepat.

"Ah.. tentu. Tadi aku sudah menelepon Dokter Kim Suho. Dia ada operasi sekarang jadi tidak bisa mengantar kita pulang."

Baekyun pun mengarahkan Serra untuk keluar dari kamar. Berjalan menuju parkiran di mana ia memarkirkan mobilnya.

Ketika mobil sudah melaju baekyun dan Hye So hanya terdiam tanpa suara. Mereka seperti canggung antara satu dan lainnya.

Akhirnya untuk memecah kesunyian baekyun menyalahkan sebuah lagu yang di nyanyikan oleh EXO salah satu boyband yang sangat populer. Dan tanpa di sangka Hye So bergumam mengikuti irama lagu yang di putar.

"Serra, kau tahu lagu ini?" Tanya baekyun curiga.

"Hemm... entahlah hyung. Tapi sepertinya lagu ini familiar. Apa aku penggemar EXO?" Tanya Hye So polos.

Baekyun yang terkejut tiba-tiba saja menginjak pedal rem. 'Apa dia mengingat sesuatu' batin Baekyun.

"Hyung! Ada apa?" Tanya Hye So lagi. Dia sedikit terkejut saat mobil tiba-tiba saja berhenti. Untung saja ia mengenakan sabuk pengaman sehingga ia tidak terpental membentur dasboard. Apalagi melihat tatapan baekyun yang aneh padanya.

"Ah... tidak aku hanya terkejut kau ingat kalau kau penggemar EXO tapi kau lupa hyungmu sendiri! Dasar anak nakal!" Baekyunpun memencet hidung Hye So lembut. Iapun menjalankan kembali mobilnya perlahan.

I found youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang