Part 7

50 11 2
                                    

Kim Hae ra kini sedang menatap kagum pada kamar barunya. Hatinya sedang benar-benar bahagia. Walau ia dan keluarganya tidak tinggal di rumah yang luas seperti di taegyong tapi apartmen mewah yang mereka tempati sekarang berada di kawasan elit dengan fasilitas yang lengkap dan mewah.

Ia berjalan mendekati kasurnya dan membiarkan tubuhnya berbaring tertelungkup dengan pipi menempel pada kasur.
"Ahh... ini lembut dan sangat empuk!" Gumamnya sambil menggosok-gosokkan tangannya di kasur.

Dia bersyukur atas musibah yang ia alami beberapa saat lalu. Padahal sebelum kedatangan pria yang bernama Byun Baekyun ke rumahnya ia benar-benar merasa di kutuk oleh arwah Jung Hye So. Ah... tapi lihatlah justru karena kematian jung Hye So ia bisa tinggal di Seoul, bersekolah di SMA Seowon yang terkenal dengan banyak idol dari kalangan chaebol, dan tinggal di apartemen mewah dengan segala fasilitasnya.

Hae ra terkekeh dalam pembaringannya.

"Ku rasa aku sudah menyingkirkan sebuah sampah dari muka bumi makanya Tuhan begitu baik padanya!".

Sebuah pemikiran picik dan sombong yang keluar dari benak Kim Hae Ra.

Iapun memejamkan matanya. Mencoba menikmati aroma lembut bunga lavender dari pengharum ruangan yang di pasang di kamarnya. Hingga ia merasakan  sebuah sentuhan lembut yang menyentuh kakinya dan menyibak rok selutut yang ia kenakan.

Hae Ra segera membuka matanya. Dan terkejut melihat sosok pria jangkung dengan rambut berwarna pirang. 

"Oppa...!"
Teriak Hye ra marah pada pria di hadapannya.

"Dasar kau memang cabul!"  Katanya memaki dan melempar sebuah bantal pada lelaki itu.

Lelaki yang di lempar itu hanya tertawa terkekeh melihat tingkah adik sepupunya itu.

Hae Ra bangkit dari tempat tidurnya dan dengan cepat mencubit lengan sepupunya itu. Ya, Pria tampan dengan tinggi lebih dari 180cm itu adalah sepupu Hae ra dari jalur ibunya. Namanya Park Chanyoel. Dan usianya terpaut hanya 5 tahun dengan Hae Ra.

"Auu.... sakit tahu! Lepaskan!" Kata Chanyoel mengaduh. Hae ra pun menghentikan aksi cubitnya pada Chanyoel.

"Aigo... sepertinya kau sangat bahagia bisa tinggal di dekatku! Jadi apa kau siap ke club bersamaku!" Chanyol bergerak ke arah tempat tidur dan meletakkan bokong seksinya pada tempat tidur.

"Oppa, kau gila ya! Mana mungkin aku bisa ke club. Kau lupa ya kalau sepupumu ini masih SMA" Hae ra menoyor kepala Chanyoel.

"Astaga kenapa perempun ini sangat kasar! Kalau seperti ini mana ada pria yang mau  denganya." Chanyoel kembali terkekkeh.  Yang di ejek hanya menjulurkan lidahnya.

Sejauh ini Chanyoel tidak pernah mempermasalahkan  cara Hae Ra memperlakukannya. Hae ra sudah seperti adik baginya sejak kecil. Adik yang nakal tapi akan ia turuti segala permintaannya.

"Oh iya bagaimana kabar gadis yang waktu itu kau temukan denganku! Apa kalian masih membullynya?" Tanya Chanyoel. Ia ingat beberapa waktu lalu Hae ra meminta tolong padanya untuk terlibat dalam kegiatan bullying yang ia lakukan di taegyong. Seorang gadis cupu tapi sangat menawan jika ia menanggalkan  kaca mata dan tampilan cupunya.

"Maksud oppa jung Hye So? Dia sudah mati!" Kata Hae Ra tanpa ada persaan menyesal atapun kasihan.

"Apa maksudmu???" Tanya Chanyoel dengan wajah yang sulit di tebak. Ia benar-benar terkejut dengan kabar tersebut.

"Gadis bodoh itu bunuh diri! Oppa tidak tahu beritanya?"

Chanyoel hanya menggeleng ragu. Ia benar-benar tidak tahu berita itu sama sekali.

"Bos ayah yang baru tuan Byun baekyun yang membantu menghentikan semua media."
Lanjut Hae ra sambil mengambil posisi duduk di sebelah Chanyoel.

"Byun Baekyun? Tapi kenapa?"

Sejenak Chanyoel memutar otaknya mencari memori dengan Nama Byun Baekyun. Dan yang ia ingat adalah Dano Corporation, Yayasan Seowon dan bisnis monster.

Hae ra mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu.

"Hehehe tapi kurasa aku bersyukur karena kematian gadis itu aku bisa berada di sini sekarang!" Hae ra tersenyum jahat.

Chanyoel menatapnya tajam. Ia tidak menyangka kalau Hae ra bisa tidak berperasaan seperti itu. Ada nyawa yang hilang dan gadis itu bersyukur?
Tapi Chanyoel rasa dia juga tidak lebih buruk dari Hae Ra. Dia yakin salah satu penyebab Kematian Jung Hye So adalah dirinya. Toh, dia juga bersyukur atas kematiannya itu artinya tidak ada yang tahu apa yang sudah dia lakukan pada gadis malang itu.

"Hey Hae ra???" Panggil Chanyoel tiba-tiba.

"Apa?"

"Bolehkan aku menyentuhnya!sekali saja!" Pintanya memohon.

"Apa sih?" Tanya Hae ra Bingung. Tapi ketika ia melihat mata genit Chanyoel memperhatikan dua gundukan di depan dadanya. Hae Ra pun sadar dengan permintaan Chanyoel

"Kyaa... dasar mesum. Kau mau ku bunuh?" Ia memukul dengan keras lengan chanyoel. Dan Chanyoel hanya tertawa terbahak telah berhasil menggoda Hae ra. 

                              ###

I found youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang