Part 6

65 15 1
                                    

Sudah seminggu sejak Hye So sadar dari komanya. Tapi selama 5 hari pula Baekyun tidak menengoknya di rumah sakit. Sebelumnya Baekyun pamit kalau ia ada urusan keluar negeri mengurus bisnis. Dan yang datang  menemaninya di rumah sakit hanya kepala Chun. Pria tua dengan rambut yang mulai memutih dengan kumis tebal yang bertengger manis di bawah hidungnya.

Pak chun adalah kepala asisten keluarga Byun. Dia sudah mengurus keluarga Byun hampir separuh dari usianya. Pak Chun orang yang sangat serius. Dia hanya akan menjawab apabila di tanya. Tapi dari pak chun lah ia mendapat cerita tentang baekyun dan Serra. Ia sebenarnya masih sangat asing dengan nama Serra. Tapi kata dokter Kim semuanya hanya efek dari amnesia yang dia alami.

"Selamat pagi Serra!" Sapa dokter Kim ketika masuk ke ruang

"Pagi dok!" Jawabnya ramah.

"Bagaimana terapi fisiknya apa berjalan lancar?"

Hye So mendapatkan terapi fisik karena oto-ototnya sudah lama tidak pakai. Hingga ia harus berlatih menggunakan kaki dan tanggannya. Namun Hye So rasa itu bukan masalah besar karena hanya dalam jangka 5 hari Hye So sudah bisa berjalan-jalan keliling rumah sakit dan menulis.

"Iya dok, semua berjalan lancar. Dokterkan dokterku pasti lebih tahu!" Hye So tersenyum pada dokter muda tampan di hadapannya.

"Baguslah, jadi apa kau sudah siap untuk pulang?" Tanya dokter Kim Lagi.

"Ah benarkah? Apa aku boleh pulang?" Hye so menangkupkan kedua tangganya di depan wajahnya. Dia khawatir dokter Kim bisa melihat gigi-giginya yang tersenyum sumringah.

"Iya, besok kau sudah boleh pulang. Dan hanya akan menjalani rawat jalan selama 2 pekan sekali.
Hemm... Aku yakin kau akan merindukanku dalam dua pekan ke depan!" Dokter Kim memberika senyum menggoda.

"Ahh... aku akan benar-benar merindukanmu pak dokter!" Balas Hye So tak mau kalah.

Ia dan dokter Kim memang menjadi sangat dekat. Dokter Kim Suho yang ramah dan selalu tersenyum membuat Hye So cepat akrab dengannya. Kalau tidak sadar posisi dan usia mungkin Hye So akan seperti para perawat lainnya yang mengincar dokter Kim jadi kekasih hati. Hye So tersenyum geli membayangkan isi pikirannya sendiri.

"Hemm, dok bagaimana dengan amnesianya? Apa aku tidak memerlukan perawatan seperti psikolog atau semacamnya?" Tanyaku bimbang. Sejak awal ia memang tidak mendapatkan terapi apapun terkait ingatannya yang hilang.

Dokter Kim hanya tersenyum "lakukan saja perlahan ya Serra, aku yakin kau bisa melakukannya sendiri. Jadilah lebih kuat! kalau sudah, aku pasti akan merekomdasikannya padamu!" Dokter Kim lalu menepuk pundak Hye So pelan.

Walaupun sedikit bingung dengan ucapan dokter Kim Hye So hanya menganggukkan kepalanya.

"Baiklah aku pergi dulu ya! Aku rasa pasien lainku juga menunggu diriku!"

Dokter Kim pun pamit meninggalkan Hye So sendiri.

Hye So senang karena besok dia sudah bisa pulang. Mungkin dengan berada di rumah ingatannya akan lebih cepat kembali pikirnya.

"Tapi apa Hyung besok sudah kembali ya?" Gumamnya pelan.

Ia pasti akan merasa canggung jika harus berdua saja dengan kepala Chun. Dan dia merindukan baekyun karena walau hanya 2 hari baekyun menemaninya ia benar-benar merasa nyaman. Baekyum dengan segala kecerewetannya. Baekyun dengan kelucuannya dan baekyun dengan suara indahnya.  Semua membuatnya merindukan pria dengan surai coklat itu.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintunya.

"Masuk!" Kataku mempersilahkan.
kepala Chun muncul dari balik pintu.

"Nona, Tuan Baekyun menyuruhkan membawakan ini untuk anda!" Kata tuan Chun sambil menyerahkan sebuah kotak. Di dalamnya ada sebuah handphone keluaran terbaru dan hye So rasa harganya pasti funtastis.

"Apa ini untukku?" Tanya Hye So tidak percaya.

"Benar nona Serra, tuan Baekyun menyuruhku menyerahkannya pada anda! Katanya dia meminta anda melakukan video call. Nomor tuan muda sudah di simpan di handphone itu!" Jelas kepala Chun

Hye So pun segera menyalahkan handphonenya. Dengan tidak sabar Hye So mencari nomor Baekyun. Hanya ada 3 nomor dalam kontak handphone tersebut. Hye So melihat   nama lovely Hyung, Dr.Kim Suho, dan kepala Chun.

Dengan segera ia memencet nama Lovely Hyung alias Baekyun.

Tidak lama hingga baekyun mengangkat handphonenya. Dan layarnya menampakkan wajah Baekyun yang sedang mengenakan kaos putih jaket denim. Rambutnya terlihat lebih rapi dari biasanya. Dia tidak membiarkan poninya berantakan tapi menatanya dengan klimis dengan belahan pinggir.

"Hallo, Serra ya! Bagaimana keadaanmu?" Tanya baekyun dari seberang.

"Aku baik-baik saja Hyung?
Kata dokter Kim Suho besok aku sudah boleh pulang !" Kataku memberikan senyum yang paling manis.

Di seberang Baekyun sendiri masih mencoba mencari sudut gambar yang bagus untuknya.

"Wah, syukurlah!Tapi maaf kurasa aku tidak bisa menjemputmu. Masih ada yang harus aku urus di sini. Pulanglah dengan kepala Chun."
Katanya sedikit terlihat muram.
"Ku harap kau tidak marah dengan Hyungmu ini ya!" Lanjutnya.

"Ah... tidak hyung. Aku tidak marah. Ku harap pekerjaanmu cepat selesai!"

"Hem... baiklah. Aku pergi dulu. Jika ada yang sakit segera hubungi dokter Kim dan kalau kau butuh sesuatu panggil pak Chun mengerti!"

"Iya, jangan khawatir!" Kata Hye So menenangkan.
"Bye-bye..."kata baekyun sambil melambaikan tangannya.
Hye So memberikan senyumnya dan melambaikan tangannya juga.
"Bye...!" Panggilanpun di matikan.

Kepala Chun yang sedari tadi berdiri memperhatikan nampak menyunggingkan senyum dari balik kumis tebalnya.  Ia tidak menyangka sebuah kebetulan bisa membuat tuan mudanya bisa kembali seperti saat sebelum kecelakaan itu terjadi. Baekyun dulunya orang yang sangat ramah periang dan baik hati tapi sejak setahun silam hatinya seperti membeku. Yang tuannya itu lakukan hanya kerja, kerja dan kerja. Hingga dalam setahun saja perusahaan dan yayasan yang di wariskan oleh ayah dan ibunya mengalami peningkatan hampir 70% dari sebelumnya. Dia bahkan di juluki bisnis monster oleh para pesaingnya.

        Byun Baekyun saat ini tengah duduk di bandara. Iya, tadi saat Hyun Seo meneleponnya ia sudah berada di bandara. Menanti pesawat yang akan membawanya dari LA ke Seoul. Dia akan memberikan kejutan buat Hye So atau lebih tepatnya sekarang dia panggil Serra.

Baekyun sebenarya ke LA untuk mengurus berkas-berkas Serra. Dulu beberapa  tahun yang lalu dia dan Serra adiknya tinggal di LA berdua. Serra menemani Baekyun yang mengambil kuliah bisnis di Amerika sekitar 5 tahun untuk S1 dan S2nya. Sedangkan serra saat itu masih berada di sekolah menengah pertama dan kembali ke korea saat kelas 2 Sekolah menengah Atas. Hanya selang beberapa bulan setelah baekyun dan Serra kembali ke korea kecelakaan nahas itu terjadi.

Dia bersungguh-sungguh memberikan identitas Serra pada Hye So. Maka ia mengarang cerita tentang operasi plastik untuk mengganti foto pada berkas-berkas Serra.

Meskipun begitu baekyun sadar kalau Hye So bukanlah serra. Suatu saat dia akan mengingat kembali kehidupannya sebagai gadis yatim yang di bully oleh rekan-rekannya.

Satu hal yang membuat Baekyun penasaran sejak dia mengangkat tubuh Hye So dari sungai. Baekyun menemukan sebuah kalung di kantong seragam Hye So. Dan kalung itu sama persis dengan kalung yang ia berikan kepada Serra saat ulang tahunnya yang ke 17. Dan Serra mengenakan kalung itu ketika ia berangkat menuju Taegyong.

I found youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang