I found you

Part 13

Hye So tersadar dari pingsannya. Ia merasakan sebuah genggaman erat di tangannya. Dan ketika ia membuka matanya sosok pria berambut coklat sedang tertidur lelap dengan posisi duduk dan tangan menggenggam tangan Hye So.

Hye So memilih untuk tidak menggerakkan tangan dan tubuhnya agar baekyun yang sedang tertidur tidak terganggu. Ia menatap dalam sosok baekyun yang terlelap di dekatnya.

"Sebenarnya apa yang pria ini pikirkan!kenapa ia begitu perhatian kepadanya?" Pikir hye So dalam hati.

Tanpa Hye So sadari air matanya menetes di pipinya. Ternyata ingatan Hye So akan masa lalunya  kembali. Ia mengenal Sosok pria jangkung yang di temuinya di lorong tadi. Pria itu membuatnya mengingat kejadian pahit yang menimpa dirinya.

Flashhback....

Hari itu sekolah menjadi gempar. Jongin tiba-tiba saja datang ke kelasnya dan memarahi Haera di tengah keramaian kelas. Ternyata jongin curiga dengan luka-luka yang Hye So peroleh dan ia dengan sembunyi-sembunyi menyelidikinya sendiri dan akhirnya tahu bahwa Hye So sering di bully oleh Hae Ra. Di tengah keramaian jongin memecat Hae ra dari pengurus osis di depan teman-teman sekelas. Awalnya Hye so pikir itu adalah akhir dari kisah bulliying yang ia alami. Karena setelah itu Hae ra meminta maaf dan jadi baik dengannya. Apalagi setelah terungkap hubungannya dengam jongin tak sekedar teman.

Ia dan jongin sudah jadian sejak  mereka duduk di kelas X ketika ibu jongin yang sering ke panti untuk kegiatan amal tahu bahwa Hye So sangat pandai mate-matika. Ibu jonginpun meminta Hye So untuk mengajari jongin mate-matika. Di sanalah mereka semakin dekat. Mereka kadang sering bertemu di perpus atau jongin sering ikut berkunjung ke panti untuk melakukan kegiatan amal bersama ibunya. Hye So meminta jongin merahasiakan hubungan mereka karena Hye So merasa tidak pantas dan takut di ejek tidak sebanding dengan jongin. Begitulah Hye So terbiasa merasa rendah diri karena ia adalah anak yang di tinggalkan  di panti ketika usianya masih 4 tahun. Seperti sebuah trauma ia menganggap bahwa ia anak terbuang sehingga membuatnya menjadi pribadi yang tertutup dan  minderan. Apalagi penampilannya yang sangat sederhana dan tidak trendy membuatnya merasa sangat jauh di bandingkan dengan Jongin yang tampan, kaya, dan terkenal. Tapi sikap Jongin yang lembut dan tulus membuat Hye So percaya diri untuk menerima ajakan Jongin untuk pacaran. Ia sangat percaya dengan Jongin karena jongin terkenal dengan ketulusannya dan tidak pernah mempermainkan wanita.

Haera benar-benar menjadi baik. Ia sering mengajak Hye So berbelanja dan memberikannya beberapa barang. Hingga suatu hari Hae ra mengajaknya untuk pergi karaoke. Di sana ia bertemu dengan park chanyol yang merupakan sepupu Hae ra.
Awalnya ia hanya melihat Hye Ra dan sepupunya karaokean sambil menikmati beberapa snack dan minuman yang tersaji. Namun lama kelamaan ia merasa kepalanya semakin berat seperti seseorang yang sedang mabuk. Ia mencoba untuk berdiri dan mendekat pada Hae ra.

"Hae ra kepalaku sakit. Bisakah kau mengantarku pulang!" Kata Hye So lemah.

"Oppa sepertinya kita berhasil hihi!" Kata Hae ra dengan senyum licik yang muncul di wajahnya.

"Hei kau harus yakin wajahku tidak akan terekam kan!" Tanya park chanyol.

"Ia tenang saja aku akan melakukannya dengan profesional! Hihihi" tawanya.

Hye So tidak faham dengan percakapan dua orang yang ada di hadapannya. Kepalanya pusing dan badannya mulai terasa lemah.

Chanyol mendorong Hye So dengan perlahan ke dinding ruang karaoke. Ia mulai membuka ikatan kepang milik hye So dan rambutnya mulai tergerai.

"Wah dia terlihat lebih cantik dengan rambut tergerai." Puji chanyol saat menatap Hye so tanpa kepangannya.

Sedangkan Hae ra mulai mencari sudut yang bagus untuk merekam. seakan-akan ia merekamnya tanpa sengaja dan dari jarak yang jauh.
Chanyol mulai menyibak poni yang menutupi wajah Hye So. Hye so sendiri berusaha keras menepis tangan besar Chanyol dari wajahnya. Tapi yang terjadi adalah kacamatanya yang terjatuh dan tanpa sengaja terinjak oleh sepatu fantofel hitam chanyoel.