Part 2

78 14 1
                                    

Malam itu Kim Hae Ra sedang asyik bermain dengan handphonenya. Ia tengah asyik menonton ulang konser salah satu boyband favoritenya. Dan tiba-tiba  sebuah panggilan masuk. dari Jun Ma teman sekelasnya

"Hae Ra gawat!" Katanya dengan panik.

"Yaa... kau ini kenapa?kenapa panik seperti itu?" Jawab Hae Ra ketus karena terganggu dengan panggilan Jun Ma

"Apa kau tidak melihat medsos milik Jung Hye So?" Tanyanya.

" hah... kau habis mabuk ya? Buat apa aku berteman dengan tikus itu? Kau ini mengganggu saja!" Cibir Hae ra. "Aaah... tapi aku puas hari ini. Gadis itu pasti tidak akan bisa datang lagi ke sekolah. Hahaha...Apa kau mau lihat videonya!!!" Katanya sambil tertawa senang.

"HAE RA... Ini benar-benar gawat!"
Kata gadis di seberang telepon.

"Kenapa... katakan! Apa dia membuat status murahan di akunnya!kau tidak perlu kwatir Ayahku akan menuntutnya untuk pencemaran nama baik!" Ia masih saja sombong.

"Astaga Hae Ra ini bisa lebih parah! Jung hye so... dia bunuh diri!"

Sejenak Hae Ra mencerna perkataan Junma. Tangannya mulai bergetar dan jantungnya mulai berdetak lebih cepat . Ada rasa takut yang muncul dalam hatinya.

"Kau bercanda kan Junma! Itu tidak lucu." Cecarnya.

"Astaga Hae Ra aku serius! Hye so membuat video live ketika ia hendak melompat dari jembatan. Dan dia menyebut namamu Hae ra. Dia bilang kau lah yang menyebabkan ia bunuh diri!"papar Junma dengan nada kwatir karena mereka semua pasti akan terseret masalah besar.

Dengan segera Hye So mematikan panggilan Junma. Ia membuka akun instagramnya dan mencoba mencari akun milik hye so. Dan ia benar terkejut melihat video tersebut. Tangannya mulai mengeluarkan keringat dingin.

"Kim Hae Ra kau adalah pembunuh!" Kalimat itu terdengar berulang-ulang di kepalanya.

"Tidak aku bukan pembunuh, ia sendiri kan yang melompat kenapa aku jadi pembunuh!" Katanya mencoba menyangkal

Matanya mulai bergerak gelisah ingatannya kembali ke masa di mana ia membully Hye So.

Flashback...

Kelas 11 A pagi itu sangat ramai. Ada yang sibuk menyalin tugas yang harus di kumpulkan pagi ini. Ada yang asik membaca. dan beberapa berkerumun sambil bergosip dan tertawa. Beberapa gadis yang berkerumun berteriak heboh karena melihat sebuah video sang idola yang sedang melakukan live.
" asstaga... Kai benar-benar tampan!" Jerit Hae ra.
"Omo..omo... lihat gerakannya benar-benar keren." Sahut Junma.
Beberapa gadis lainnya hanya mengangguk dan tertawa.
"Oooh. Tidak dia mengakhirinya! Aku belum puas menatap wajahnya huhuhu!" Rengek Hae ra pura-pura sambil memasang wajah menangis.

"Sst... Hae ra, Kai memang sudah selesai. Tapi lihat itu! Jongin lewat!" Kata Junma sambil menunjuk seorang pria dengan kulit tan  berperawakan tinggi  dan memiliki wajah tampan bak idol yang melintas dan terlihat di jendela kelas yang menghadap lorong.

Seketika wajah Hae ra memerah. Ia sudah lama suka dengan Kim Jongin sang ketua OSIS mereka yang baru. Beberapa hari yang lalu sekolahnya mengadakan pemilihan OSIS dan Hae Ra dengan sepenuh hati mendukung Jongin bahkan ia sampai membagi-bagi uang kepada siswa lainnya agar mendukung Jongin. Bukan karena ia tidak percaya dengan kepopuleran Jongin tapi karena saingan jongin saat itu cukup berat kerena mendapat dukungan dari para guru. Saingannya adalah Chen murid terpandai di sekolahnya. Ia berharap bisa menjadi sekertaris OSIS agar bisa lebih dekat dengan Jongin.

"Hae ra... lihat ia ke kelas kita, aku rasa sekaranglah saatnya impianmu akan tercapai!" Bisik Jiso salah gadis yang tadi ikut berkerumun dengannya.

I found youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang