1. Tetangga baru

2K 56 1
                                    

Minggu adalah hari dimana semua orang bisa bersantai. Menghabiskan waktu bersama pacar, keluarga bahkan teman-teman.  Tapi hal ini tidak berlaku untuk gadis bernama Adista Alicya. Sworang gadia berumur 21 tahun, tubuhnya tidak terlalu tinggi, rambut hitam lurus di kepang, memiliki warna kulit kuning langsat dan mempunyai bola mata yang indah namun di lindungi oleh kaca matanya.

"Adis, tolong bawakan pesanan ini kemeja nomor 20," ucap salah satu pegawai.

"Oke," jawabnya.

Ya, ini lah dirinya yang sedang mengenakan baju pelayan di salah satu Restoran. Dia seorang Mahasiswi yang harus bangkit dalam keterpurukan. Ia telah kehilangan ibunya sekitar dua tahun yang lalu. Sedangkan Ayahnya sekarang terserang penyakit kanker darah. Semua Aset keluarga habis untuk pengobatan sang Ayah dan juga almarhum ibunya.

Tidak ada waktu untuk dirinya bersedih. Dia juga harus bekerja untuk membantu pengobatan Papanya dan juga uang saku tambahan untuk sang adik.

"Selamat siang, ini pesanannya," ucap nya ramah kepada pengunjung yang mayoritas laki-laki.

"Pelayannya bisa nggak sih yang cantik dikit," sindir salah satu dari mereka.

"Ah elo, van, yang penting kan makanannya," sahut teman si laki-laki itu.

"Gue kagak srek kalau ngeliat pelayan yang bawain culun kayak gini."

Adis hanya tersenyum mendengar hinaan itu. Ini bukan kali pertama dia diperlakukan sedemikian rupa oleh seseorang.

"Maaf, Mas. Saya ini pelayan restoran bukannya pelayan di bar. Jadi kalau mas mau liat yang cantik-cantik dan bening-bening, silahkan datang ke club malam saja," ucapnya sebelum meninggalkan meja itu.

"Lo ngusir kita?!" Bentaknya.

"Saya enggak ada ngusir. Cuma, nyaranin tempat yang banyak cewek cantiknya aja," ucap Adis.

"Tapi sebelum itu dinikmati dulu hidangannnya. Pemisi," ucap Adis  deangan senyum kemudian beranjak dari tempat ia berdiri.

Pria itu mendengus kesal.

"Wah, berani juga dia," ucap salah satu temannya.

"Shit," umpat Evan.

Ia menghela nafas ketika tiba di dapur. Selain karena restoran ramai di hari minggu, dia lelah karena setiap hari harus diejek oleh pembeli. Memang penampilan ini bukan untuk wanita seusia dia. Tapi ia tidak ingin menjadi seperti Adis yang dulu. Orang yang tidak pernah serius dalam segala hal karena sibuk memperhatikan penampilan.

***

Hari sudah berlarut malam. Jam menunjukkan angka sepuluh malam. Ia membereskan pakaiannya dan bergegas pulang menggunakan motor Beet hadiah ulang tahun dari Mama dan Papanya di umur 15 tahun.

Motor inilah yang menemani Adis semenjak mobil pribadinya dijual. Sebelum pulang ke rumah, dia mampir ke mini market untuk membeli bahan kue. Ini adalah pesanan dari Bubun. Panggilan kesayangan untuk bibinya, orang yang telah merawat ia dan adiknya setelah kebangkrutan sang Papa. Suami dari Bubun adalah adik Papanya.

"Tepung beras, soda kue, vanili, telor, kentang," ucap dirinya ketika mengambil bahan-bahan olahan.

Usai membeli bahan-bahan ia kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumah.

***

"Assalamualaikum," ucapnya ketika memasuki rumah.

Tidak ada sahutan dari dalam rumah ini. Malah, yang menyambut kedatangannya adalah aroma masakan yang lezat. Bergegaslah gadis berkacamata itu menuju dapur membawa barang belanjaannya.

BBM (Bohong Berujung Menikah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang