Seorang laki-laki dewasa tengah duduk sendiri didalam sebuah Restoran. Dia adalah Bramantara. Hari ini ia akan menemui pacarnya yang bernama Rose Angel, seorang Model cantik yang memiliki Body bak gitar Spanyol.
Rencananya ia akan melamar Angel dan membawa Angel keacara ulang tahunnya nanti, memperkenalkan Angel ke keluarga besar sebagai calon istrinya.
Di lain sisi, Adis berjalan membawa sebuah papan menu menuju kearah sebuah meja yang ternyata di duduki oleh Bram.
"Selamat siang Mas, ini daftar menunya," ucap Adis ramah.
Saat mendengar suara yang tak asing ditelinganya itu, Bram yang tadinya menunduk, mendongakkan kepalanya, menghadap kesumber suara.
"Loh, kok kamu disini?" tanya Bram saat melihat Adis.
Adis yang mendengar suara itu menautkan alisnya karena bingung. Ia melihat orang yang sedang dilayaninya itu.
"Eh, Pak Bram. Kok bisa ketemu disini ya?" ucapnya basa basi.
Bram memutar bola matanya malas. "Kamu pelayan di sini?"
"Iya, Pak."
"To the point ajalah, Pak. Bapak mau pesen apa?" tanya Adis.
"Saya mau pesen Hot coffe sama strawberry Chocolate. Makanannya steak aja, dua porsi," pinta Bram.
"Dua, emang nanti Bapak nanti mau makan berdua ya?" tanya Adis
"Hm," jawab Bram datar.
"Sama siapa, pacarnya ya, Pak? Eh tapi kayaknya nggak mungkin deh ya pak, kalau Bapak punya pacar. Kan Bapak galak, mana ada yang mau sama Bapak," ucap Adis ceplas ceplos sembari cekikikan.
Bram yang tadinya memainkan ponsel menatap secara intens kearah Adis.
"Eh, kamu kira saya kayak kamu apa. Udah cupu, enggak ada cantik-cantiknya. Mana ada cowok yang mau sama kamu. Ngelirik aja enggak ada kali." Balas Bram dengan mengejek.
'Eh, kok malah ngejek!' umpatnya dalam hati.
"Apa? Enggak suka sama kenyataannya?" tanya Bram.
Adis menahan emosinya. Ia harus ingat kalau saat ini sedang bekerja. Ia juga harus profesional dalam menjalankan tugasnya. Kalau tidak, ia bisa dipecat gara-gara meladeni Dosennya itu.
"Oke pak, kalau gitu saya siapkan pesanannya, " ucap Adis dengan senyuman terpaksa.
"Ya udah pergi sana, jangan lama-lama."
Adis hanya mengangguk sedikit dengan senyum terpaksanya. Ia berjalan menjauh dari meja yang Bram duduki.
"Ihhh dasar bapak Anggry bird, bisanya cuma buat kesel aja. Di kampus iya, di sini iya, bahkan di rumah pun iya. Benci! Banget, sumpah!" rutuk Adis mengeluarkan kekesalannya.
Sementara menunggu, Bram yang sedang duduk sendiri kini tengah tersenyum memandangi kotak cicin yang telah ia siapkan untuk melamar Angel. Butuh keberanian yang lama untuk mengungkapkan keinginannya ini. Dan sekarang, Bram yakin jika ini adalah waktu yang tepat, bisa di bilang sih kelewatan tepat. pasalnya umur Bram sekarang sudah akan menginjak kepala tiga.
Dari kejauhan, seorang wanita cantik bak Bidadari, dengan mengenakan Baju berwarna Maroon datang mendekat kearah Bram. Bram yang melihat wanita itu datang mendekat langsung menyembunyikan kotak cincin yang ia pegang tadi.
"Maaf ya Bram aku telat. Soalnya jadwal pemotretan aku padet banget, " ucap wanita itu yang tak lain adalah Angel.
"It's okay, aku tahu kok," jawab Bram.
KAMU SEDANG MEMBACA
BBM (Bohong Berujung Menikah)
Romancekisah ini menceritakan antara mahasiswi dengan dosennya sang Dosen yang memiliki nama lengkap Bramantara satrio wijayanto meminta tolong kepada mahasiswi nya yang bernama Adista Alicya untuk membantunya berbohong di depan keluarganya sebagai pacar...