[Season 2] Chapter 12a | Pemberontakan

23 5 0
                                    

--**--**--

Membuat orang yang tidak kausukai,

menderita

Apakah itu utopia?

--**--**--

"Good morning, Prince,"

Mataku mengerjap-ngerjap, lalu menatap seorang gadis yang duduk di sampingku. Tak lama kemudian, aku kaget dan langsung duduk, membuat kepalaku semakin pusing. Aku menatap gadis itu –Jena—lekat-lekat.

"Morning?"

"Enggak, aku bercanda," kata Jena. "Sekarang masih sore. Tapi kamu bangun seakan-akan bangun di pagi hari."

Baiklah, aku bisa memahami gadis ini. Tapi—Prince? Pangeran? Entah mengapa, sekarang aku sulit untuk baper. Baper dengan gadis ini. "Jen," Aku menghela napas, lalu berusaha untuk berdiri. "Aku mau pulang," lanjutku, namun Jena menahanku.

"Lam, aku sudah susah payah ngobatin luka-lukamu," katanya sembari merengut. "Seenggaknya kamu temani aku dulu di sini."

Aku menggigit bibir bawahku. Kelemahanku adalah menolak permintaan orang lain, dan sepertinya aku benar-benar diuji di sini. Tapi, mimpi tadi seakan membuka jiwaku yang terlalu berorientasi pada diriku sendiri. Aku yang bermasalah dengan monster kesepian, padahal aku sendiri-lah yang menciptakan monster itu. Aku yang terlalu pembosan, aku yang mudah lelah dalam mengejar mimpi, aku yang lupa untuk menciptakan kebahagiaanku sendiri karena sibuk mencari kebahagiaan yang kumau—

--dan aku yang terlalu mudah percaya pada orang lain.

Sekarang, aku harus lebih tegas.

Bukankah Alnilam Orion Atmajaya adalah seorang ketua kelas juga? Seorang ketua kelas juga harus punya sisi tegasnya, bukan?

Aku harus lebih tegas untuk mengatakan tidak. Aku tidak mau hanya karena bersimpati dengan orang-orang seperti mereka ini, aku akan menjadi lemah. Menjadi mudah terbawa arus. Aku ingin rasa simpati ini hilang. Bukan karena aku ingin menjadi orang yang berhati batu, tapi aku tidak ingin bersimpati pada orang yang salah. Kuakui Jena juga cantik, dan dia berbahaya. Tapi aku tidak mau lagi menjadi Orion yang lemah.

Aku ingin menjadi lebih kuat seperti Orion dalam mitologi. Seperti rasi yang ada di buku legenda yang pernah kubaca. Pemburu harus kuat. Mangsa memang ditakdirkan untuk hanya bertahan, melindungi diri. Namun, mangsa yang bisa melawan pemburunya akan memiliki insting seorang pemburu. Pemburu mimpi, pemburu pertemanan yang baik, pemburu semangat dan kebahagiaan—

--tidak, maksudku pencipta semangat dan kebahagiaan.

Ya. Aku tidak ingin sepenuhnya berburu. Aku ingin menciptakan. Ini adalah pemberontakan dari namaku sendiri.

"Nilam? Kenapa diam saja? Masih sakit?"

"Lepasin, Jen," pintaku, dan Jena melepaskan tangannya dari lenganku. "Aku baik-baik saja, jadi aku mau pulang sekarang. Jangan hambat-hambat aku, Jen."

"Kenapa tiba-tiba mau pulang?"

"Aku mau ketemu Giga," kataku. "Mau minta maaf."

"Kenapa minta maaf? Toh Giga-nya yang ngeselin, kan? Apa yang kamu lakukan itu sudah benar, Lam. Seharusnya kamu –maksudku kita, sudah puas karena bisa bikin Giga ngerasain hal yang lebih parah. Kalau aku jadi kamu, aku enggak akan puas kalau dia belum masuk rumah sakit—"

"Sekarang aku sadar, untuk apa ngelakuin hal itu hanya karena iri dengan kehidupan Giga?" Aku menatap Jena dengan kesal. "Aku tahu, kalian mau menunjukkan aku kebahagiaan yang kalian sebut utopia. Mimpi baru kita. Mimpi baru kalian. Tapi, bukan dengan menyakiti orang lain. Jujur, Jen. Tadi saat memukul Giga, aku bukannya merasakan kepuasan, tapi perasaan sakit yang aku enggak tahu apa. Lalu, aku sadar kalau itu adalah rasa bersalah yang muncul dari nuraniku sendiri. Rasa bersalah karena menyakiti orang lain. Mau semenyebalkan apapun orang itu, ketika kamu menyakitinya, kamu akan tetap ngerasa bersalah," kataku. "Jadi, ini bukan utopia yang kumau."

Jena terdiam.

"Baiklah, aku mau pulang," Aku bangkit dari kasur kecil, lalu berjalan menuju pintu indekos Jena, membuka pintunya, dan membanting pintunya dari luar.

"Hope you have fun!" teriakku dari balik pintu.

--**--**--

[A/N]

((Kenapa ending-nya macam lagu Ziggy Zagga yak))

.

Hai.

Hari ini karena mood-ku sedang agak bagusan, aku mau mengapdet 3 chapter OS 2 untuk malam ini! :)

Luv,
kth ❤

Orange Spirit 2 : Konstelasi Orion ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang