0.000

5.5K 130 6
                                    

Uhuk uhuk, Author kambek uhuk! Ada yang kangen tidaa??

Maaf yaa, author gak bisa lanjutin squelnya MSBB, karna kalyan kan udah pada tau ending nya jadi buat apa? Wkwk.

Jadi ucapan maaf author ke kalyan. Ini spesial nih, author kasih cerita Mannic.

Pada seneng gak? Kalo enggak author unpub aja lah. Hehe

Maaf ya authornya banyak cincong. Langsung aja Happy reading!!!

Cekidot🎬
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi telah menyambut. Matahari sudah menyelinap masuk dari celah gorden tebal dikamar yang luasnya hampir sama kaya lapangan Gor sepak bola. Membuat seorang pria yang sedang bergelut dengan selimut tebalnya merasa terusik.

Sedangkan seorang wanita berambut sebahu sedang menggendong bayi laki-laki yang baru berumur 1,5 tahun itu, disebelah keranjang tidurnya. Dari semalem mereka dibuat sibuk dengan Bayi nya, dia terus menangis dan bergerak gelisah. Suhu tubuhnya juga tinggi, yang memaksa mereka malam itu juga menelfon Dokter pribadi keluar Nichol.

Manda—sang istri menyuruh suaminya Nichol untuk tidur terlebih dahulu, mengingat besok suaminya itu akan pergi bekerja. Walaupun dia adalah seorang CEO dikantornya, tetap saja suaminya itu harus menjadi contoh yang baik untuk kariawan dikantornya.

"Yang bangun yang... Udah pagi tuh" Manda mengoyangkan tubuh sang suami yang terlihat sangat lelah.

Setelah pulang kerja jam 10 malam, dia harus menunda istirahat karna harus menjemput dokter dan pulang jam 11, setelah itu kembali mengantar dokter dan menggantikan istrinya menggendong anaknya yang sedang rewel ini. Dan baru tidur pukul setengah 3  pagi.

Nichol adalah tipe Papa yang sangat supel, perhatian, manis, dan selalu meluangkan waktu bermain untuk anaknya. Malah dia tak bisa lama-lama jauh dengan anaknya. Kadang Manda jadi iri, tapi juga bahagia karna dikaruniai seorang suami yang sayang kepada anak dan juga dirinya. Jadi emo~

"Hmm... Satu jam lagi yang~~

"Sekalian aja gak usah kerja!"

"Kalo boleh sih gak papa. Aku kan juga mau jagain si ade yang. Kasian kamu kalo sendiri"

Manda memukul tubuh suaminya cukup keras, sampai suaminya itu menjerit kesakitan.

"Ishh!! Kasar ah kamu mah!"

"Bangun ih yang. Aku gak papa kok sendiri dirumah!"

Dengan setengah sadar Nichol bangun dari tidurnya. Walau matanya masih berat untuk terbuka.

"Aku buat sarapan dulu ya. Si ade udah bisa tidur. Jaga bentar ya yang"

"Iya~~"

Manda menidurkan Si Adek (yang belum diketahui namanya) dengan perlahan agar tak membangunkan  buah hatinya itu. Mengecup pucuk kepalanya sekilas dan berjalan pergi untuk buat sarapan.

Nichol yang sudah mulai sadar, mendekati anaknya. Mengecek suhu tubuh anaknya yang sudah lumayan dingin. Tak sepanas semalam. Dia menciumi anaknya dengan lembut dan berakhir memeluk perut endut si anak.

"De, jangan sakit lagi yaa. Papa sedih kalo ade sakit, kita jadi gak bisa main lagi. Cepet sembuh ya ade. Papa sayang ade" Nichol menenggelamkan kepalanya diperut si ade. Dan tanpa sengaja dia ikut terlelap.
.
.
.
.
.
.
.

Drrt drtt drtt...

Manda selesai membuat sarapan. Dia kembali kekamar. Untuk melihat suaminya, apakah sudah siap kekantor atau masih tidur.

Sweeters (Mannic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang