Teruntuk kamu, iya kamu. Yang lagi baca. Ini dapet salam dari Abang Nichol. Jangan lupa spam komen dan vote katanya.
Dan untuk yang minta next ini spesial buat kamu wk.
Dan maaf kalo typo berserakan. Aku ngetiknya ngebut jadi gak sempet ngecek lagi. Thank's:)
Dan maaf juga karna gak bisa balas komenan kalian satu-satu, bingung soalnya mau bales apa hehe... Yang terpenting aku sayang kalian, muach:*
Cukup sekian dan terima kasih:v
.
.
.
.
.
.
.
.
.Manda sudah rapih pagi-pagi begini, dengan dress soft grey selututnya dan celana jeans Mamah Muda itu berdiri didepan cermin—memakai alas bedak dan juga pemerah bibir atau yang biasa disebut lipstick. Bibirnya menyuingkan senyum saat melihat sang suami yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan mata masih setengah terpejam juga rambut yang berantakan khas orang bangun tidur.
Manda paling suka pemandangan seperti ini. Kelihatan bobroknya, dan itu yang buat Manda makin cinta setiap harinya dengan mantan Bosnya itu.
"Hoaaamm!!. Kamu jadi jenguk temanmu yang baru aja lahiran itu?" tanya Nichol sambil ngulet dan duduk dipinggir ranjang seraya mengucek-ngucek matanya yaang masih terasa berat.
Manda membalikkan badan menghadap Nichol dengan anggukan, "iyalah Nic, Keisha itu kan sahabat aku dari kecil, masa aku gak dateng pas hari bahagia dia. Dia aja dateng pas aku lahiran, gak enaklah kalo gak dateng" kata Manda yang sudah berada didepan Nichol sambil mendongakkan rahang Nichol agar dia bisa melihat wajah sang suami dengan jelas.
"Terus Ade diajak gak?"
Manda mengecup kening Nichol kilat, "titip sama kamu ya, kan kamu libur"
Nichol mencubit gemas pangkal hidung Manda sampai cewek itu kehabisan nafas. Ditepisnya tangan Nichol dengan kasar. Tanpa dosa Nichol malah ngakak.
Tawanya mulai mereda, dan Nichol meraih rahang Mamda menyelusupkan jemarinya disela-sela rambut Manda yang digerai rapih.
"Jangan lama-lama ya"
"Emang kenapa?"
"Entar aku-nya kangen" kata Nichol menyembunyikan wajahnya diperut Manda.
"Gombel!" sahut Manda menjauhkan wajah Nichol dari perutnya.
"Udah ya, aku pamit. Titip Ade yaa, kalo udah bangun langsung kasih susu, tuh ada dinakas baru dibikin tadi. Kalo kamu laper, tadi aku udah masak sayur sop sama ikan goreng kesukaan kamu, ada diatas meja makan. Terus Ade dikasih bubur tim nanti kalo Ade laper, ada dikulkas bisa kamu panasin nanti di mickrowafe. Dah aku pergi dulu yaa. Aku percaya sama kamu Nic"
Manda mengecup pucuk kepala Nichol sebelum ia mengujani kecupan dipipi gembul anaknya. Dan akhirnya Manda menghilang dari balik pintu kamar. Nichol cuman cengo melihat tingkah istrinya yang ajaib. Bagaimana bisa Manda bicara hanya dalam satu tarikan napas.
Lamunan Nichol pun terhempas begitu saja saat terdengar suara tangis bayi mengglegar didalam kamar. Untung saja hari ini dia sedang libur, jadi gak masalah jika harus megurus si gembul ini seharian. Malah dia sangat merasa bahagia, akhirnya punya waktu bermain sepuasnya bersama si bayi. Istilah kerennya, Daddy and Baby Times.
Dan tugas pertama yang Nichol lakulam adalah, memberi susu kepada anaknya sambil mempok-pok Gildan yang sekarang mulai tenang. Tapi lama-lama mata Nichol jadi berat, dan detik berikutnya Nichol terlelap dengan botol Dot Gildan yang terlepas dari genggamannya.
Gildan tak merengek lagi. Dia malah terkekeh saat susu dari empengnya muncrat mengenai wajah mungilnya. Kata Gildan mah Ayahnya lagi ngajak bercanda mereun, hehe~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweeters (Mannic)
FanfictionMenceritakan kisah Jefri Nichol dan Amanda Rawles setelah menikah dan memiliki anak laki-laki yang lucu dan gantengnya nular dari Papanya. Sebelumnya saya minta maaf karna kehaluan saya yang terlalu jauh. Jika ada yang keberatan saya mohon maaf yang...