0.013

701 61 20
                                    

Guys sebelumnya 'mohon maaf lahir dan batin ya:)))' maaf kalo ada kata-kata author yang nyinggung perasaan kalian.

Happy reading~~~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah pertemuan Nichol dengan Isna minggu lalu, wanita itu keterima dikantornya setelah di interview langsung oleh Nichol.

Nichol rasa Isna bukan lah wanita yang buruk. Dilihat dari surat pengalamn pekerjaannya, dia termasuk karyawan terbaik diperusahaan 2 tahun lalu.

CEO muda beristri itu bertanya alasan mengapa Isna memutuskan untuk resign dari perusahaan lamanya, wanita itu menjawab.

"Banyak kenangan disana yang membuat perasaan saya makin sakit. Jadi saya memutuskan untuk mengundurkan diri saja"

Nichol cukup tertegun dengan jawaban Isna, sesantai itu dia berbicara dengan bos nya. Namun dia tak ambil pusing.

Setelah beberapa pertanyaan lagi, akhirnya kata selamat datang Nichol ucapkan seraya mengulurkan tangannya dengan senyuman andalannya.

Setelah beberapa pertanyaan lagi, akhirnya kata selamat datang Nichol ucapkan seraya mengulurkan tangannya dengan senyuman andalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

//visualisasi senyumnya si CEO muda yang beristri dan beranak 1 itu^^//

Dan siang ini Nichol dan Isna menghadiri rapat dengan investor yang akan menandatangani kontrak kerja sama nya. Senyum terparti bahkan ketika keduanya sudah berjalan dilobi kantor cabang sang investor.

"Makan siang dulu yuk" Tanya Nichol setelah tiba diparkiran.

Isna yang sedang berjalan dibelakang Nichol berhenti mendadak dengan ucapan Bos nya yang tiba-tiba.

"E-eh? Nanti saya makan dikantin kantor aja pak" ucapnya.

Isna masih merasa kaku meski Manda bilang untuk santai saja dengan Nichol. Nyatanya setelah berjabat tangan dengan sang Bos waktu pertama kali ia dinyatakan lulus interview, kegugupan itu mulai muncul. Ditambah melihat senyuman Nichol yang emmmm.... tampan.

"Saya bukan nawarin, tapi ngajakin. Buru naik, saya mau pulang cepet soalnya mau kasih tau kabar bahagia ini sama istri saya" kata Nichol. Entah kenapa senyum kecut terlukis diwajah Isna.

Kamu berharap apa, Na?

♥♥♥

"Gimana seminggu kerja sama Nichol? Ngeselin ya?" Tanya Manda yang menyusul Nichol dan Isna yang sedang berada direstoran mall. Kebetulan Manda sedang berada disana mengajak Gildan jalan-jalan, sekalian mama nya shopping sih^^

"Ya pasti bikin bahagia lah, Da. Mana ada ngeselin" yang jawab Nichol, dengan percaya dirinya.

Manda merotasi bola matanya, "aku gak tanya kamu"

"Mmm... asik" akhirnya Isna menyahut.

Nichol menunjukan senyum kemenangan kepada sang istri, lalu dia asik lagi dengan Gildan yang berada disebelahnya sambil makan bubur tim yang Manda bawa.

Manda tuh selalu bawa makanan dan peralatan Gildan kalo kemana-mana. Soalnya dia gak mau Gildan makan makanan luar yang belum tentu sehat.

Tipe-tipe mama yang protektif.

"Kamu emang gak salah ya, Da. Rekomended-tin Isna untuk jadi sekretarisku, dia orang yang kompeten dan aku suka gaya nya yang ngerayu calon investor agar mau menandatangani kerja sama nya. Gak terburu-buru tapi ada kesan maksa" ucap Nichol dengan kekehan kecil diakhir kalimatnya.

Manda menanggapi dengan anggukan antusias, dia sangat setuju dengan pendapat sang suami. Isna ini memang pekerja keras.

Sedangkan Isna disana cukup merona dengan ucapan dan tatapanan mata itu.

"Bagus deh, kamu jadi gak kesulitan lagi kan? Dan kamu juga, Na. Bisa sedikit melupakan mantan suamimu" Isna tersenyum dan mengangguk bersamaan.

"Makasih ya Manda, pak Nic--

"Panggil Nichol aja kalo diluar kerjaan" sela Nichol sambil mengunyah biskuit ade.

Isna mengangguk ragu, "Nichol? Kalian udah banyak bantu aku, terutama kamu, Da gak ngerti lagi deh kalo gak ada kamu. Mungkin dari dulu sampai sekarang aku gak bisa seperti sekarang, makasih sekali lagi karna mau suport aku terus"

Manda sedikit terharu dengan ucapan sahabatnya itu. Dia mengangguk dengan senyum teduhnya, lalu memeluk erat seperti biasa.

Nichol pun ikut terharu melihat kedua sahabat yang masih berhubungan baik sampai saat ini. Manda yang soft dan Isna yang humble membuat keduanya terasa sempurna jika bersama.

Namun didalam hatinya Isna merasa iri dengan posisi Manda. Hidupnya selalu beruntung dan bahagia. Manda selalu disayang sama semua orang. Jika Isna banyak teman maka Manda adalah orang yang banyak disayang.

Dan disaat dia mengalami keterpurukan karna keadaannya---dari kecil Isna sudah tinggal bersama neneknya. Kedua orang tuanya memilih berpisah entah karna masalah apa, sampai sekarang Isna tak ingin mengetahuinya---namun disaat kelas 2 SMA neneknya meninggal dan Isna udah gak punya siapa-siapa lagi.

Dan Manda lah yang datang menyemangatinya dan menginap 2 hari 2 malam hanya untuk menghiburnya. Isna gak akan melupakan semua kebaikan Manda kepadanya.

Dan dia janji akan membalas semua itu.













TBC

YEAYYY AKU UPDATE. SENENG GAK?? biasa aja ya^^

Pendek ya?? Maaf:')

Setidaknya.... update hehehe

Sweeters (Mannic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang