Seperti rencana Manda dan Nichol kemarin. Keduanya pergi kerumah Orangtua Nichol pagi ini, karna Orangtua Manda sudah mengetahuinya kemarin. Bahkan Mami Manda sudah memboking salah satu restoran terkenal dijakarta dengan fasilitas VIP. Karna moment ini sangat dinantikan oleh mereka. Nichol juga sengaja meliburkan diri kekantor hari ini, karna tak ingin menunda acara syukuran anaknya yang sudah bisa berjalan ini.
"Alhamdulillah sayang, Mama seneng dengarnya" ucap Mertua Manda dengan senyum lebar dan pelukan hangat yang diberikan kepada Sang menantu.
Manda pun sama, tersenyum hangat dengan mata yang berkaca.
"Rencananya hari ini mau ngapain?" Tanya Kakeknya Gildan, yang otomatis melepaskan moment hangat antara menantu dan mertua itu.
"Nichol sih mau adain syukuran kecil-kecilan aja Pa, sama keluarga. Papa sama Mama setujukan?" Tanya Nichol yang sama sekali tak mengurangi raut bahagianya dari semalam.
Mereka berdua mengangguk, "kami ikut gimana mau kalian aja. Kapan acaranya?"
"Malam ini Ma. Mami udah bantu buat cari tempatnya"
"Kakakmu diundangkan?" Tanya Sang Mama.
Nichol terdiam. Sejujurnya dia tak ada niat untuk mengundang Nindy-kakaknya karna Nichol takut ia akan merusak acara yang sudah dirangkai Nichol dengan Manda.
"Diundang kok Ma. Kak Nindy kan juga keluarga kita" sahut Manda, Nichol meliriknya dan dibalas Manda dengan lirikan dan senyuman yakin.
Nichol hanya bisa pasrah.
"P-pah. De perl wu makang!" Si Ade bersuara didalam pangkuan Nichol.
"Eh. Ada Ade, kamu laper?" Si Ade mengangguk lucu seraya mempout bibirnya yang membuat Gildan semakin menggemaskan."Kamu bawa bubur timnya Ade?"
"Bawa. Ya udah yuk makan dulu" Manda mengambil Gildan dari pangkuan Papa nya. "Ade ndut makan duluuuu" seru Manda seraya mendusel diperut Gildan. Bayi gembil itu pun kegelian dan terbahak dengan menggemaskan.
Sementara itu Nichol menelfon Kakaknya atas perintah Orangtuanya. Hanya beberapa detik panggilan itu diterima.
"Hallo kak"
"Iya Nic, kenapa?" Tanya Nindy dengan nada angkuh seperti biasanya.
"Aku mau undang Kakak ke acara syukuran Gildan karna udah bisa jalan nanti malam. Terserah sih mau dateng atau enggak" kata Nichol dengan sedatar datarnya.
"Oh. Iya gimana nanti ya, udah ya Nic kakak sibuk mau ada meeting. Dah!"
Sambungan dimatikan secara sepihak. Sudah bisa Nichol tebak pasti Kakaknya akan bersikap acuh. Nichol pun sampai sekarang tak mengetahui alasan dibalik keacuhan sang kakak kepada keluarga kecilnya. Bahkan saat Manda melahirkan Gildan pun Nindy tak hadir bersama keluarganya.
Nichol menghela nafas kasar lalu menyusul Manda kedapur bersama putra kesayangannya. Mungkin menggoda Gildan adalah pilihan terbaik untuk mengusir segala mood buruknya saat ini.
♥♥♥
"Hallo Ade. Seru banget makannya, Papa mau dong boleh gak?" Nichol yang baru aja tiba didapur segera menghampiri Gildan dan menggodanya.
Bayi gembil itu menggeleng ribut saat Papanya ingin mengambil sendok yang dipegang Manda dan berekting seperti hendak memakan buburnya.
"Nyo nyo! P-papah da yeh Makang ntu!" Protes Gildan.
"Kenapa emangnya. Papakan juga laper?" Tanya Nichol dengan kerutan didahinya. Berpura-pura.
"Nda yeh nya De! P-pah nyo nyo!" Manda tak bisa menahan tawanya saat melihat ekspresi Gildan yang sedang protes itu.
Apalagi Nichol yang sudah gemas ingin mengunyel pipi gembil putranya.
"Kamu udah telfon Kak Nindy Nic?" Tanya Manda setelah menyuapkan sesendok bubur kepada Gildan.
Nichol mengangguk, "terus Kak Nindy bilang apa?" Sahut Manda.
"Gak tau. Dia gak mastiin mau dateng sih"
Seketika pandangan Manda merunduk, Nichol peka dengan keadaan Manda saat ini.
Dengan lembut Nichol meraih tangan Manda yang berada diatas meja makan, menggenggamnya erat lalu menghapus air mata Manda yang menetes dipipinya.
"Kok nangis sih? Udah ya gak usah dipikirin. De, Mama nangis tuh. Omelin De" Gildan yang merasa terpanggil memperhatikan kedua orangtuanya dengan tatapan polosnya.
"M-mamah ngis?" Tanya Gildan yang masih dengan tatapan polos.
Manda tersenyum menangkup pipi Gildan lalu menggeleng-menandakan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Enggak kok sayang. Mama gak nangis"
Gildan memeluk Manda dan langsung dibalas Manda dengan dekapan hangatnya, mengecup pucuk kepala Gildan dan tanpa perintah air matanya kembali mengalir dengan bebas.
Nichol yang melihat itupun ikut mendekap Manda dengan usapan lembut dipunggung Istrinya.
"Makasih Manda" ucap Nichol lirik tepat ditelinga Manda.
Manda tak membalas ucapannya, namun Ibu beranak satu itu tersenyum lebar seraya mengangguk pelan.
♥♥♥
"Widih anak Papa ganteng bener. Kalo udah gede pasti banyak nih pacarnya" Nichol mengangkat Gildan dari atas tempat tidurnya setelah beres didandani oleh Manda.
"Eucal?" (Pacar)
Bayi itu meniru ucapan sang Papa dengan kepala dimiringkan. Nichol mengangguk.
"Iya de. Ade mau punya pacar gak?" Si Ade yang tak mengerti ucapan Papanya pun mengangguk lucu.
"Wu De Wu eucal ppah!" Katanya dengan bibir dipoutkan.
Manda menggeleng, "Ade belum boleh punya pacar. Kan masih kecil" nasehat Manda, malah membuat Gildan meronta digendongan Nichol.
"De wu eucal! Huu... P-pah! De wu eucal wu eucal Pah! Huuu huuu!!!" Gildan histeris digendongan Papanya. Manda mengambil alih dan semakin meronta tak tenang.
"Ish! Kamu mah Nic. Bikin Ade nangis mulu bisanya, repot nih kalo begini. Aku juga kan yang harus diemin" Manda berjalan keluar kamar, sambil mempok-pok pantat Ade yang berlapis pokok. Beralih kedapur membuatkan Gildan sebotol susu.
Pasti Gildan sedang haus atau laper bisa juga ngantuk makannya dia jadi rewel. Dua jam lagi Mereka harus berangkat ke restauran yang sudah dibooking oleh Mama Manda untuk acara syukuran Gildan.
Papa muda yang baru saja ditinggal anak dan Istrinya hanya bisa terdiam ditempat. Menatap kepergiaan dua orang tersayangnya, selalu saja seperti itu. Selalu saja Nichol yang tersalahkan. Tatapan Nichol berubah menjadi sendu. Nichol ini memang agak dramatis orangnya atau sebut saja Nichol adalah orang yang berlebihan lebih nyerempet ke alay sebenarnya^^
TBC.
Kisah Manda hamil masih berlanjut yaa. Cuma itu aku jadiin part selingan. Makasih
Sampai bertemu dipart berikutnya...
Enaknya Manda yang ngidam atau Nichol yaa?
Ditunggu jawabannya dikolom komentar. See
Jan lupa Vomment nya guys
Saranghae♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweeters (Mannic)
FanfictionMenceritakan kisah Jefri Nichol dan Amanda Rawles setelah menikah dan memiliki anak laki-laki yang lucu dan gantengnya nular dari Papanya. Sebelumnya saya minta maaf karna kehaluan saya yang terlalu jauh. Jika ada yang keberatan saya mohon maaf yang...